Homefront: The Revolution Usung Microtransactions
Kabar mengenai digunakannya sistem mikrotransaksi dalam game Homefront: The Revolution bagi beberapa kalangan gamer menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Game FPS dengan tema perang kemerdekaan modern Amerika tersebut sempat dikabarkan akan memberikan akses pemainnya untuk membeli benda berisi loot gear tempur. Menjawab kekhawatiran tersebut, Fasahat Salim selaku Game Designer dari Dambuster Studios, developer yang bertanggung jawab atas pembuatannya menegaskan game tersebut tidak akan condong kepada Pay-to-win.
Penjelasan tersebut terungkap pada wawancaranya dengan GameSpot. Menurut Salim, mikrotransaksi pada game tersebut nantinya hanya untuk mempermudah gamer dengan waktu sedikit untuk mengejar ketinggalannya. Ia juga memastikan semua konten yang didapatkan dari loot berbayar tersebut pada dasarnya dapat ditemukan di dalam game. Jadi, gamer lain juga bisa mendapatkan konten tersebut tanpa harus membelinya.
“Game ini sama sekali tidak pay-to-win karena semua konten berbayar tersebut tersedia secara gratis di dalam game melalui permainan normal,” kata Salim. Ia juga menambahkan, “Kami hanya menawarkan kesempatan untuk gamer yang tidak punya banyak waktu untuk juga mendapatkan semua benda tersebut. Jadi sebenarnya semua itu hanya penghemat waktu belaka.”
Selain loot tersebut, semua konten tambahan yang ditawarkan dalam game akan gratis, misalnya beragam misi tambahan. “Semua konten akan tersedia gratis dan setelah rilis nanti kami akan terus memberikan misi baru selama setidaknya setahun,” jelas Salim. “Akan selalu ada konten baru yang tersedia gratis, supaya gamer dapat terus menemukan sesuatu untuk dimainkan,” tambah Salim.
Homefront: The Revolution versi US menurut rencana akan dirilis pada 17 Mei 2016 nanti. Game ini juga dirilis untuk banyak sistem, yaitu PS4, Xbox One, dan PC. Sedangkan versi selain US akan dirilis beberapa hari kemudian, yaitu pada 20 Mei.
Source: Gamespot