Tergiur Peluang Bisnis, Bos VR Sony Mengundurkan Diri

Reading time:
February 11, 2016
Playstation VR GameStart JagatPlay (6)

Berkat penerimaan pasar yang besar terhadap Oculus Rift, peluang baru untuk memulai bisnis di bidang Virtual Reality atau VR seakan terbuka lebar. Ladang baru yang masih belum tereksplorasi tersebut tentu saja akan memberikan keuntungan besar untuk pemain baru yang sudah berpengalaman di bidang telnologi VR. Hal ini tampaknya menjadi alasan utama untuk Dave Ranyard, pimpinan VR Studio Sony yang bermarkas di London.

Menurut pengakuan Ranyard, ia meninggalkan studio yang telah mempekerjakannya selama 17 tahun demi mengejar ambisinya, yaitu proyek VR baru yang independen. Melalui pernyataan di GameInformer, Ranyard menegaskan “2016 akan menjadi tahunnya VR, jadi sekarang adalah saat yang tepat untuk saya memulai usaha independen.” Ranyard sendiri bukanlah orang baru di bidang VR. Selain berpengalaman mengerjakan proyek game interaktif Sony, seperti Wonderbook, Eyetoy, dan Singstar, Ranyard juga bertanggung jawab dalam mengawasi pengembangan demo game PlayStation VR, seperti The London Heist dan Streetluge.

Salah satu otak di belakang PS VR - Dave Ranyard mengundurkan diri dari Sony.
Salah satu otak di belakang PS VR – Dave Ranyard mengundurkan diri dari Sony.

“Munculnya medium baru seperti VR adalah hal yang jarang terjadi dan saya benar-benar ingin menjadi bagian di dalamnya,” tegas Ranyard. Melihat pengalamannya di bidang VR, Dave Ranyard bisa dipastikan akan menjadi salah satu pionir di bidang VR gaming dunia. Apakah keluarnya Ranyard dari Sony akan memengaruhi perkembangan dari PS VR di masa depannya masih menjadi pertanyaan besar. Namun, pastinya pasar VR game tahun ini akan sangat menarik untuk diikuti.

Source: IGN 

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…