PlayTest: Gaming Dengan HIS Radeon R9 380X IceQ X² Turbo!

Apa yang bisa Anda dapatkan dengan uang sebesar 3 hingga 4 juta? Bila Anda adalah seorang gamer, tentu pikiran untuk membeli sistem console terbaru akan terlintas, tetapi tampaknya uang itu masih belum cukup. Lalu, graphics card apa yang bisa didapatkan denga harga 3 jutaan tetapi masih mampu memberikan kinerja grafis yang prima? Jawabannya adalah HIS Radeon R9 380X IceQ X² Turbo! Graphics card yang relatif murah ini tampaknya mampu digunakan untuk memainkan game terbaru kelas AAA, berkat adanya VRAM yang cukup besar!
Keunikan lain dari graphics card ini adalah telah tersedianya dukungan untuk menggunakan DirectX 12. API terbaru yang hanya dapat digunakan pada Windows 10 tersebut disebutkan mampu meningkatkan frame rate game, terutama untuk sistem dengan kekuatan prosesor menengah. Namun, pada prosesor yang berkekuatan tinggi, seperti yang kami gunakan, efek dari API tersebut justru tidak terasa. Bahkan pada game yang kami gunakan, efeknya berbalik menjadi menyerang kami!
Hal ini terbukti dengan berkurangnya frame rate yang kami temui ketika memainkan game. Jumlah penurunan frame rate tersebut tidak fix pada kisaran tertentu, melainkan berbeda untuk tiap game. Namun, seringkali kami menemukan frame ratenya menurun antara 5 sampai 10 fps. Sedangkan pada resolusi 4K, frame rate tersebut menurun sekitar 3 fps saja. Oleh sebab itu, kami tidak menggunakan DirectX 12 pada Playtest kali ini dan tetap pada DirectX 11. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sistem yang kami gunakan, berikut detailnya:
- Motherboard: Gigabyte X99 SOC Force
- Prosesor: Intel Core i7 5960X @3.00 GHz
- RAM: Kingston HyperX 16 GB DDR4
- Graphics Card: HIS Radeon R9 380X IceQ X² Turbo GDDR5 4096MB
- SSD: Kingston HyperX Fury 240 GB
Dukungan VRAM GDDR5 4096MB tentunya akan membuat kartu grafis ini mampu memainkan game dengan setting tinggi. Bercermin dari pengalaman kami ketika bermain dengan kartu grafis berkemampuan serupa di Playtest sebelumnya, setting High tentunya bisa dijamin. Terlebih lagi bila game tersebut tidak menggunakan setting open world dengan efek cuaca dan cahaya yang berubah seiring waktu. Sayangnya, hampir semua game terbaru menggunakan latar open world dan detail dunia yang begitu tinggi!
Untuk memainkan game ini, kami memilih game terbaru yang pastinya juga ingin dimainkan oleh gamer. Game yang kami gunakan yaitu The Division, HITMAN, Rise of The Tomb Raider, The Witcher 3, dan Grand Theft Auto V. Dari semua game yang kami gunakan di Playtest kali ini, hanya HITMAN yang tidak menggunakan sistem open world. Namun, game ini mampu memperlihatkan kepadatan obyek bergerak yang banyak di satu tempat, mirip dengan Assassin’s Creed Unity; meskipun tidak segila Unity yang mampu memadatkan hingga ribuan NPC di radius yang relatif kecil. Sedangkan game “tua” GTA V masih tetap berpartisipasi sebagai game yang masih digemari banyak gamer hingga saat ini.
The Division
Game yang telah memecahkan begitu banyak rekor penjualan dan termasuk ke dalam game terlaris sepanjang masa ini memiliki kebutuhan grafis yang cukup tinggi. Meskipun game ini tidak memiliki kepadatan NPC yang tinggi, beragam detail yang bisa ditemui pada game serta efek cuaca dan cahayanya mampu menekan kinerja PC hingga kewalahan. Terlebih lagi ketika banyak partikel grafis yang memenuhi layar permainan, seperti kabut dan badai salju. Sebelum menemukan setting yang akan kami gunakan nantinya, berikut spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk memainkan game ini:
- Prosesor: Intel Core i5-2400 / AMD FX-6100
- Memory: 6 GB
- Graphics Card: NVIDIA GTX 560 2GB / AMD HD 7770 2GB
- Storage: 40 GB
Mulanya kami menggunakan setting yang cukup aman untuk memainkan game ini, yaitu Medium dengan resolusi 1920×1080. Ternyata, setting Medium sama sekali tidak memberatkan kartu grafis ini. Akhirnya, kami menggunakan setting High dengan sedikit modifikasi, misalnya menaikkan Particle Detail ke Ultra dan menurunkan Reflection Quality ke Medium. Kami juga menurunkan Depth of Field ke Medium untuk menjaga frame rate ketika berada di tengah banyak bangkai mobil dan di dalam ruangan. Detail lebih lengkap mengenai setting yang kami gunakan dapat Anda temukan pada screenshot berikut ini:




Ketika berada di tengah permainan, ternyata game ini dapat berjalan dengan frame rate yang cukup tinggi. Setidaknya kami menemukan nilainya berada pada kisaran 40 hingga 80 fps. Jarak antara frame rate minimum dan maksimum memang terkesan sangat besar. Hal ini disebabkan ada beberapa kondisi yang membuat nilainya dapat naik tinggi atau menurun drastis. Terutama ketika kondisi lingkungan dan cahaya berubah. Semakin gelap kondisi lingkungan, nilainya akan semakin menurun di bawah 50 fps.


Kondisi yang mampu membuat nilai frame rate menurun hingga 40 fps terjadi ketika kami diberondong oleh Light Machine Gun musuh. Rentetan hantaman peluru yang mengenai cover di depan karakter kami mampu menurunkan kinerja dari kartu grafis ini. Kilatan cahaya yang dihasilkan ternyata menjadi dalangnya. Untungnya, penurunan nilai tersebut tidak terlalu memengaruhi permainan dan kami masih dapat dengan mudah membidik musuh.

