Tak Untung, Dev. Game Salahkan Video di Youtube

Reading time:
March 28, 2016
youtube logo

Berapa banyak dari Anda yang menjadikan Youtube sebagai sumber informasi untuk rilis game-game teranyar? Lewat sekedar segmen demo pendek, trailer, hingga Let’s Play dari ragam persona Youtube ternama, kita bisa menjadikannya sebagai sebuah rujukan belanja. Kita bisa melihat secara langsung apakah game-game tersebut memang menawarkan sesuatu yang kita inginkan dan butuhkan saat ini atau tidak. Secara rasional, Youtube dan industri game seharusnya jadi dua buah industri yang saling menguntungkan, mengembangkan sebuah hubungan simbiosis mutualisme. Bagi Youtuber, ia jadi sumber visit sementara publisher mendapatkan iklan secara cuma-cuma. Namun konsep seperti ini tampaknya tak selalu berlaku. Salah satu game indie bahkan mengaku tak mendapatkan keuntungan karena masalah seperti ini.

That Dragon, Cancer adalah salah satu game paling emosional yang kami cicipi sejauh tahun 2016 ini berjalan. Sayangnya, kualitas dan penerimaan positif dari banyak review media game ternyata tak jadi jaminan bahwa gameini juga akan secara finansial. Sang developer – Ryan Green di dalam blog resminya mengaku bahwa game ini sama sekali masih belum meraih keuntungan sepeser pun sejak  game ini dirilis. That Dragon, Cancer hanya berhasil terjual sekitar 14.000 kopi setelah 3 tahun dalam proses pengembangan. Kondisi akhirnya membuat Green memutuskan untuk membayar utang mereka secepat mungkin karena takut gagal bayar di masa depan. Mengapa begitu rendah? Green menyalahkan Youtube.

Mengaku hanya terjual 14.000 kopi sejak rilis. Dev. That Dragon, Cancer menyalahkan video Let's Play di Youtube.
Mengaku hanya terjual 14.000 kopi sejak rilis. Dev. That Dragon, Cancer menyalahkan video Let’s Play di Youtube.

Sesi Let’s Play di Youtube yang biasanya memuat sesi permainan game dari awal hingga akhir disinyalir Green menjadi penyebab buruknya penjualan. Ada perbedaan yang jelas, menurutnya, antara view di Youtube yang bisa mencapai angka jutaan dengan jumlah game yang berhasil mereka jual. Banyak user di Youtube yang menampilkan keseluruhan isi game mereka begitu saja, bahkan dengan komentar yang minim. Ia juga melihat banyak persona Youtube yang memainkan game mereka hingga selesai dan tak meninggalkan link apapun untuk memungkinkan para penontonnya membeli That Dragon, Cancer. Hingga urusan soundtrack juga tersedia begitu saja di situs video milik Google tersebut. Praktik yang sangat disesalkan oleh Green.

Namun bukan berarti Green “benci” video Let’s Play. Ia tetap suka dengan konten khas Youtube yang satu ini. Hanya saja ia lebih berharap ada tindakan lebih lanjut untuk mendukung mereka sebagai developer. Green sendiri mengaku, terlepas dari penjualan yang tak seberapa, puas dengan penerimaan That Dragon, Cancer yang positif sejauh ini.

Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah Anda setuju bahwa konsep Let’s Play di Youtube justru merugikan developer kecil seperti Green?

Source: Eurogamer

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…