PlayTest: Gaming Dengan ASUS ROG PG348!

Kepuasan bermain game di zaman yang serba canggih ini tidak lagi sama seperti pada awal video game berkembang di dunia. Meskipun gameplay masih menjadi faktor terpenting untuk menentukan kepuasan gamer, visual juga tidak dapat diabaikan lagi. Apalagi untuk game kaliber AAA yang proses pembuatannya lama dan biayanya begitu besar. Pada game jenis ini, visual menjadi keharusan dan dari sisi gamer, itu artinya dorongan untuk menyiapkan perangkat pendukung yang tepat untuk menikmatinya secara maksimal.
Berlari mengejar kebutuhan visual bukanlah hal yang mudah ataupun murah, terutama bila itu digunakan untuk kebutuhan gaming. Sebab harus diakui, gaming bukanlah hobi yang murah, sama seperti modifikasi mobil atau fotografi. Terlebih lagi ketika Anda mulai beranjak ke tingkatan visual yang lebih tinggi. Itu artinya Anda harus mulai memikirkan graphics card yang lebih mahal, yang harganya bisa mencapai belasan juta dan beragam perangkat PC pendukung lainnya. Namun, semua itu akan percuma bila perangkat eksternal yang seringkali terlupakan, yaitu monitor, tidak mampu memperlihatkan semua tambahan mahal yang ada di dalam PC gaming Anda!

Posisi inilah yang ingin diisi oleh ASUS ROG PG348, monitor gaming kelas premium yang bukan hanya mewah di luarnya saja, tetapi juga kemampuannya. Terang saja, untuk mendapatkan semua kemampuan yang terkandung di dalamnya, Anda harus rela melepas uang sebesar 23 jutaan, angka yang cukup tinggi untuk monitor. Akan tetapi, ketika Anda sudah mampu membeli PC gaming seharga 40 atau 60 jutaan, maka kelas harga ini akan menjadi masuk akal.
Pada sesi Playtest kali ini, kami akan memainkan game di monitor gaming mewah ini. Pengamatan yang kami tuangkan pada Playtest kali ini tentu saja berdasarkan pengalaman bermain yang kami temui di sana. Tidak ada banyak sisi teknikal di dalamnya, sebab visual pada akhirnya jatuh di sisi selera atau preferensi. Namun yang pasti, monitor ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan refresh rate sampai 100Hz. Jadi kami berharap akan menemui gerakan transisi layar yang mulus ketika menggunakannya. Sedangkan untuk memainkan game di monitor ini, kami menyiapkan rig gaming yang cukup tinggi kemampuannya, yaitu:
- Motherboard: Gigabyte X99 SOC Force
- Prosesor: Intel Core i7 5960X @3.00 GHz
- RAM: Kingston HyperX 16 GB DDR4
- Graphics Card: ASUS STRIX NVIDIA GeForce GT980 Ti GDDR5 6144MB
- SSD: Kingston HyperX Fury 240 GB
Demi mengeluarkan fitur yang cukup penting milik monitor ini, yaitu G-Sync, kami sengaja menggunakan rig yang kuat dan berharga sekitar 60 jutaan. Dengan demikian, kami berharap tampilan visualnya masih dapat cukup indah ketika menggunakan setting tinggi dan di saat bersamaan mendapatkan frame rate konstan 100 fps, angka untuk menghasilkan gerakan yang mulus dari G-Sync. Tentu saja kami juga mempersiapkan beberapa pengaturan dasar untuk menghidupkan G-Sync di NVIDIA Control Panel. Setelah itu, barulah kami dapat mematikan V-sync di setting game supaya fungsi G-Sync mengambil alih.

Fitur lain yang menurut kami cukup menarik dari monitor ini adalah bentuknya. Mulai dari tampilan luarnya yang begitu futuristis, dengan proyeksi lampu berbentuk logo ROG yang dipancarkan ke permukaan meja di bawah monitor, sampai lengkungan monitor yang agak cekung. Berkat cekungan tersebut, monitor 34″ yang memiliki ruang ekstra di kanan dan kirinya bila dibandingkan monitor biasa ini jadi dapat dengan mudah dilihat oleh mata.

Beragam fungsi lain yang ada di dalam monitor, seperti kemampuan untuk menggerakkan layarnya ke beragam posisi serta fitur pengaturan fungsi layar juga sangat menarik. Sebab, Anda dapat mengatur dengan mudah mode tampilannya supaya tepat dengan game yang dimainkan, seperti mode game FPS, balapan, dan RPG. Game yang kami gunakan untuk sesi kali ini adalah Tom Clancy’s The Division, Rise of The Tomb Raider, HITMAN, Ashes of The Singularity, dan Grand Theft Auto V. Keindahan visual yang terkandung di dalam game tersebut kami harapkan dapat membuktikan kemampuan monitor ini dalam menghasilkan warna yang menawan hati.
Pada Playtest ini, kami akan memberikan perbandingan antara layar 1920×1080 yang dimiliki monitor biasa dengan tampilan yang akan ditemui di monitor ini, yaitu resolusi 3440×1440. Kemudian, kami juga memperlihatkan foto dari layar dibandingkan dengan gambar di permainannya. Namun perlu kami ingatkan, warna yang kami tampilkan di foto layar tidak seakurat warna yang sebenarnya ditampilkan. Hal ini karena keterbatasan kamera untuk menangkap cahaya yang dihasilkan oleh monitor. Untuk itu, kami akan menjelaskan apa yang ditemui ketika bermain nantinya.
The Division
The Division memiliki komposisi warna yang terkesan gelap dan pucat. Hal ini disebabkan latar permainan yang berada pada saat musim dingin New York, lengkap dengan saljunya. Namun pada daerah di dalam ruangan, kami dapat menemukan berbagai warna yang vivid. Terutama pada misi yang melibatkan Cleaners dengan permainan apinya. Kontras yang dihasilkannya tentu saja akan begitu terlihat, antara bayangan dan api yang menyebabkannya. Sebelum melihat seperti apa game ini dimainkan di monitor ini, berikut spesifikasi minimum untuk memainkannya:
- Prosesor: Intel Core i5-2400 / AMD FX-6100
- Memory: 6 GB
- Graphics Card: NVIDIA GTX 560 2GB / AMD HD 7770 2GB
- Storage: 40 GB
Tujuan pertama kami adalah untuk melihat seperti apa game ini berjalan pada 100 fps. Untuk itu, kami dengan terpaksa menurunkan settingnya ke posisi terendah, yaitu Low. Alasan settingnya menjadi begitu rendah adalah untuk menggunakan ukuran layar yang lebar di monitor ini, kami menggunakan resolusi 3440×1440. Dengan demikian, kami bisa melihat permainan di dalam monitor ini seperti seharusnya, yaitu lebar dan memperlihatkan apa yang tidak terlihat di monitor biasa. Berikut setting yang kami gunakan untuk memainkannya:




Ketika kami memainkan game ini pada setting Low, detail grafisnya memang tidak terlalu menakjubkan. Namun, frame rate yang hampir konstan di 100 fps menghasilkan permainan yang begitu mulus. Gerakan seperti apapun yang kami lakukan, transisi gambarnya begitu alami dan tidak terlihat blur. Meskipun terkadang game masih dapat turun ke 90 fps, tetapi hal itu tidak terlalu memberikan dampak pada hilangnya blur yang kami temui.




Sedangkan untuk melihat keindahan yang bisa ditampilkan oleh monitor ini, kami menggunakan setting maksimalnya. Kontras bayangan dan cahaya yang dihasilkan oleh monitor ini begitu menawan. Kami dapat dengan mudah melihat detail bayangan yang ada di latar belakang ketika berada di jalanan Manhattan. Warnanya juga begitu presisi, terutama bila kami menggunakan setting FPS di pengaturan monitornya. Ruang lebih dari monitor ini juga sangat membantu ketika kami bertempur, karena kami bisa melihat gerakan musuh yang ingin flanking dari samping.


Sebagai tambahan, kami juga menemukan adanya sedikit bayangan warna di bagian ujung lengkungan monitor. Hal ini kami temui ketika menggunakan setting maksimum saja, sedangkan pada setting rendah, hal ini tidak ditemui. Tampaknya ada efek warna dari game yang mengalami penyimpangan pada saat digunakan di monitor jenis ini dan ketika menggunakan setting tertinggi.

