Review Hyper Light Drifter: Luar Biasa Sulit!

Memainkan game dengan tingkat kesulitan tinggi bukanlah untuk semua gamer. Ada yang merasa bahwa game sebaiknya mampu menjadi pelepas stress dengan memberikan gameplay yang santai. Namun, ada pula kalangan gamer yang melihat game sebagai tantangan. Semakin tinggi tingkat kesulitannya, semakin baik. Hyper Light Drifter merupakan game yang dibuat untuk gamer yang tergolong ke dalam kalangan terakhir, yaitu gamer yang ingin menemukan tantangan luar biasa alias tingkat kesulitan kelas atas.

Tren munculnya game dengan kesulitan tinggi sebenarnya tidak dimulai dari seri Souls, seperti Dark Souls saja. Bila Anda termasuk gamer veteran yang merasakan game di masa 80-an dan awal 90-an, maka game dengan tingkat kesulitan tinggi mudah sekali ditemukan. Sebab, hampir semua game saat itu memiliki tingkat kesulitan yang tidak kalah dengan Dark Souls. Begitu banyaknya fitur permisif yang membantu gamer dengan memudahkan tingkat kesulitan permainan terjadi karena game kaliber besar ingin bisa mencakup semua kalangan, dan mendapatkan keuntungan besar. Langkah tersebut tidak diikuti oleh Hyper Light Drifter, karena game ini justru ingin Anda merasakan “keseimbangan” antara karakter utama dan musuhnya.

Keseimbangan yang kami sebut di sini adalah kekuatan antara musuh dan karakter utama pada dasarnya hampir sama. Musuh bisa dikalahkan dengan beberapa pukulan saja, maka begitu juga dengan Anda. Bedanya, jumlah musuh jauh lebih banyak dari Anda! Ya, saking rapuhnya pertahanan karakter utama yang Anda mainkan, jangan bingung kalau musuh kelas bawah bisa membunuh Anda hanya dengan dua kali pukul saja! Sebelum mulai memainkan game ini, ada baiknya Anda tanamkan pesan bahwa Anda akan sering sekali mati ketika memainkan game ini!

Bagaimana bila dibandingkan dengan game yang notabene adalah game AAA tersulit saat ini, misalnya Dark Souls? Menurut kami, game ini jauh lebih sulit dibandingkan Dark Souls. Karena, pada game ini Anda tidak bisa memperkuat pertahanan karakter utama melalui grinding! Hanya refleks dan kekuatan konsentrasi Anda saja yang bisa mempertahankan hidup karakter utama ketika ia dikelilingi oleh banyak musuh di ruangan yang sempit! Hampir sama seperti game di era 80-an yang tidak mengandalkan statistik karakter dan grinding level, hanya kemampuan Anda ketika bermain saja yang mampu menyelamatkan karakter utama!

Cerita Melalui Visual dan Musik
Menurut kami, pembawaan cerita pada Hyper Light Drifter menyentuk keunikan tersendiri. Sebab, sangat jarang kami bisa menemukan game yang mengandalkan visual dan musik saja untuk menceritakan narasinya! Pada game ini, Anda tidak akan menemukan percakapan atau dialog untuk memperlihatkan narasi cerita. Hanya serentetan gambar saja yang akan memaksa otak Anda untuk mengartikan semuanya.

Ketika kami katakan mengartikan ceritanya, semua itu sama sekali tidak bercanda. Melalui deretan gambar pula kami bisa sedikit mengerti dan mengartikannya ke dalam topik yang menyusun cerita di dalam game ini. Pada awal permainan, kami mengartikan narasinya sebagai “Karakter utama yang memiliki masa lalu berdarah ditarik ke dalam dunia asing, di mana makhluk besar seperti Titan pernah berkuasa. Namun, sekarang hanya mayat raksasa yang tertinggal dan menghiasi dunia. Kini, karakter utama tanpa nama berusaha untuk menyelesaikan teka-teki yang ada di dunia ini untuk menyelamatkan dirinya, dan dunia tersebut.”

Interpretasi cerita untuk Hyper Light Drifter dapat berubah, tergantung dari orang yang memainkannya. Uniknya, game ini sama sekali tidak berusaha untuk memperbaiki arah persepsi Anda akan ceritanya, misalnya melalui tulisan di sebuah event. Malahan, game ini tetap mempertahankan gaya narasinya yang penuh visual tersebut. Menurut kami, cara ini sangat menarik dan segar. Entah mengapa, ceritanya justru lebih menarik untuk diikuti dibandingkan game dengan aransemen event layaknya film layar lebar.
Musik pada game ini merupakan satu elemen yang sama sekali tidak bisa diacuhkan. Kualitas musiknya luar biasa tinggi, sampai pada titik musik tersebut dapat bercerita. Misalnya ketika “event bergambar” yang menjelaskan cerita melalui visual belaka, musiknya akan menyamai nuansa yang ada di dalam gambar! Ketika berada di tengah tumpukan mayat, musiknya mengalun sendu, kemudian meningkat menjadi mengejutkan ketika wajah raksasa mendadak muncul, untuk kemudian bernuansa mengerikan ketika karakter utama dibalut sulur hitam dan ditarik ke dalam kegelapan.

Intensitas musik yang begitu klop tersebut juga terasa jelas ketika bermain. Aransemen musiknya menyesuaikan diri dengan apa yang ditemui di dalam permainan. Melalui transisi yang begitu mulus dan tidak terasa perubahannya, musik dapat berubah dari tenang menjadi intense ketika bertempur. Mood dari setiap daerah permainan yang latarnya berbeda juga diwakili dengan baik oleh musik tersebut.

Daerah lain yang menurut kami sangat menarik adalah opsi untuk menggunakan grafis tampilan berbasis pixel ala 80-an. Meskipun pada screenshot gambarnya tidak terlalu jelas, tetapi pada permainan justru terasa vibrant dan mudah untuk dicerna. Semua gerakan, baik karakter maupun musuh diperlihatkan dengan sangat luwes. Itu sebabnya pertempuran di dalam game ini terasa cepat tanpa menyakitkan mata. Rasanya tampilan 2D seperti ini tidak kalah indahnya dengan tampilan 3D photorealistis, karena semua tergantung pada orang yang memainkannya.

Review ini menggunakan testbed dari:
Dikerjakan Dengan ROCCAT Isku FX, ROCCAT Kone Pure,ROCCAT Hiro, dan ROCCAT Kave XTD Digital