Preview DOOM: Ternyata Menarik!

Reading time:
DOOM Part 1 jagatplay (1)

Anda yang membaca judul preview kami di atas mungkin bingung dengan alasan pemilihan sub-judul “ternyata menarik” yang membuat kami terdengar seolah sempat ragu dengan DOOM itu sendiri. Percaya atau tidak, memang demikian adanya. Walaupun proyek FPS Bethesda sebelumnya – Wolfenstein: The New Order dan The Old Blood berakhir jadi salah satu game FPS terbaik yang pernah kami cicipi selama beberapa tahun terakhir ini, ada sedikit kekhawatiran soal usaha untuk membangkitkan kembali nama “DOOM” ini. Mengapa? Karena dari rangkaian screenshot, demo gameplay hingga trailer yang ada, ia terlihat sebagai shooter yang terkesan begitu biasa dan cenderung membosankan. Membunuh musuh demi musuh dan bergerak ke area selanjutnya, DOOM terlihat mudah terasa repetitif. Menjajalnya secara langsung? Judul di atas tampaknya cukup untuk memberikan sedikit gambaran soal impresi awal kami.

Kesan Pertama

Bethesda memang tak punya banyak pilihan di tangan mereka, karena DOOM harus diakui bukanlah sebuah franchise yang “mudah” untuk dihidupkan kembali. Jika ia terlalu terasa modern dan mirip dengan game-game FPS saat ini, maka hanya tinggal tunggu waktu sebelum fans berat dari seri masa lalunya datang dengan kritik super pedas. Namun jika ia terlalu bertahan di masa lalu, DOOM bisa berakhir jadi proyek yang tak menarik di mata mereka yang tak familiar dengan daya pikat seri-seri lawasnya yang fenomenal. Impresi pertama kami? Kami bisa menyebut bahwa Id Software dan Bethesda menemukan sebuah jalan tengah yang akan memuaskan kedua pihak tersebut. DOOM adalah sebuah shooter dengan cita rasa klasik yang dibalut dengan pendekatan modern. Ia berakhir jadi sebuah game FPS yang cukup mengejutkan, setidaknya dari mode single player yang kami jajal.

Ia adalah sebuah game shooter yang lugas. Anda bergerak dari satu titik ke titik lainnya dengan desain dunia yang cukup terbuka dengan begitu banyak rahasia di sana-sini, membunuh semua iblis yang Anda temui, sembari berusaha bertahan hidup. Sang karakter utama – si Doom Guy – sendiri dibekali dengan begitu banyak senjata dengan efek dan feel yang berbeda satu sama lain. Yang menarik? Ada sense of progress untuk senjata dan karakter di sini, sebuah elemen modern yang tentu saja memperkaya pengalaman yang ada via sistem upgrade yang disuntikkan. Sisanya? Pertempuran super cepat melawan iblis-iblis dengan varian ukuran dan senjata yang dalam situasi yang cukup chaotic. Satu yang pasti, ia tak akan gagal membuat adrenalin Anda terpompa sekencang  mungkin.

Namun kami sendiri belum bisa berbicara banyak. Mode single-playernya memang menawarkan sesuatu yang bertolakbelakang dengan ketakutan kami soal DOOM. Pendekatan pertempuran yang cepat, apalagi dengan 60fps di versi Playstation 4, membuatnya terasa seperti sebuah game shooter klasik dalam balutan kulit yang modern. Kualitas visualnya sendiri terhitung memesona untuk ukuran game generasi saat ini, apalagi dengan efek depth of field dan desain lingkungannya yang cadas. Musik metal yang mengalun ketika Anda beraksi kian memperkuat atmosfer tersebut, membuat pertarungan melawan para iblis di Mars ini terasa begitu epik di beberapa titik.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal DOOM. Kami sendiri masih belum menjajal mode multiplayer sama sekali hingga tak tersedia di mode preview ini, namun kami akan membicarakannya di artikel review minggu depan. Kami juga menyertakan sedikit sesi live streaming kami malam sebelumnya bersama dengan beberapa pembaca JagatPlay dalam proses pengerjaan preview ini untuk gambaran yang lebih jelas soal apa itu DOOM. Suprisingly good!

Klik Gambar untuk Memperbesar!

DOOM Part 1 jagatplay (4) DOOM Part 1 jagatplay (9) DOOM Part 1 jagatplay (10) DOOM Part 1 jagatplay (11) DOOM Part 1 jagatplay (24) DOOM Part 1 jagatplay (37) DOOM Part 1 jagatplay (50) DOOM Part 1 jagatplay (67) DOOM Part 1 jagatplay (84) DOOM Part 1 jagatplay (116) DOOM Part 1 jagatplay (120) DOOM Part 1 jagatplay (134) DOOM Part 1 jagatplay (136) DOOM Part 1 jagatplay (140)

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…