Review Kingsglaive – Final Fantasy XV: Membangkitkan Ekspektasi!

Reading time:
August 18, 2016

Film Final Fantasy yang Solid!

Berbeda dengan Advent Children yang terlihat konyol dan mustahil untuk dimengerti oleh mereka yang belum pernah memainkan FF VII, Kingsglaive adalah film solid yang koheren. Ia punya jalinan cerita yang jelas, konflik, dan konklusinya sendiri.
Berbeda dengan Advent Children yang terlihat konyol dan mustahil untuk dimengerti oleh mereka yang belum pernah memainkan FF VII, Kingsglaive adalah film solid yang koheren. Ia punya jalinan cerita yang jelas, konflik, dan konklusinya sendiri.

Sebuah film CGI yang luar biasa adalah pujian yang tidak berlebihan untuk diarahkan pada Kingsglaive: FF XV. Dengan kemajuan teknologi yang ada, setidaknya dari film CGI terakhir Final Fantasy – Final Fantasy VII: Advent Children, Anda bertemu dengan sebuah film animasi tiga dimensi dengan kualitas visualisasi yang luar biasa. Detail wajah, gerak animasi karakter yang halus, rambut yang bergerak begitu halus dan realistis, sekuens aksi yang intens, efek kehancuran yang fantastis, hingga sekedar gerak otot wajah karakter ketika bereaksi pada satu hal memang pantas untuk diacungi jempol. Untuk sebuah film berbasis CGI, tak ada yang bisa dikeluhkan darinya. Seperti menikmati sebuah FMV Final Fantasy yang dirangkai dan diracik dalam satu proyek yang penuh.

Pencapaian teknologi yang luar biasa. Terlepas dari fakta bahwa ia mengandalkan CGI sebagai basis, hampir semua detail karakter ditangkap dengan manis, termasuk emosi dan reaksi wajah.
Pencapaian teknologi yang luar biasa. Terlepas dari fakta bahwa ia mengandalkan CGI sebagai basis, hampir semua detail karakter ditangkap dengan manis, termasuk emosi dan reaksi wajah.
Scene aksi yang mengalir dengan animasi gerak tubuh yang halus juga pantas diacungi jempol.
Scene aksi yang mengalir dengan animasi gerak tubuh yang halus juga pantas diacungi jempol.

Berita baiknya? Tak seperti Final Fantasy VII: Advent Children yang hampir mustahil untuk dimengerti dan dinikmati jika Anda tak pernah memainkan Final Fantasy VII sebelumnya (bahkan yang sudah memainkannya pun bisa berakhir tak mengerti), Kingsglaive: FF XV dibangun dengan sebuah garis cerita yang koheren, terlepas apakah Anda ingin mencicipi Final Fantasy XV nantinya atau tidak. Anda diberikan perkenalan singkat soal apa yang menjadi basis konflik, diberikan sedikit latar belakang karakter yang ada, konflik utama, dan akhirnya konklusi tanpa konten yang menggantung. Sebagai sebuah film lepas, Kingsglaive: FF XV terhitung solid. Anda bisa melihat versi video game Final Fantasy XV sebagai sebuah “seri sekuel” yang tak harus Anda nikmati hanya untuk mengerti apa yang terjadi di Kingsglaive: FF XV. Sebuah pendekatan yang tentu saja, pantas untuk diberi acungan jempol.

Namun nilai jual terbaik dari Kingsglaive: FF XV yang mengejutkan adalah fakta bahwa nama-nama besar Hollywood yang ia bawa sebagai voice actor untuk beberapa karakter utama yang ada, benar-benar memperlihatkan profesionalitas yang luar biasa. Baik Sean Bean, Aaron Paul, ataupun Lena Headey seolah menghembuskan nafas yang dibutuhkan untuk membuat setiap karakter mereka hidup. Intonasi percakapan, reaksi, emosi yang diproyeksikan keluar,  hingga konsistensi untuk bertahan pada karakter yang ada diperlihatkan dengan jelas di sana. Anda tak akan menemukan “kemalasan” yang berakhir membuat karakter Aaron Paul di Breaking Bad atau Lena Headey di Game of Thrones tiba-tiba tak sengaja keluar dan justru merusak film yang satu ini. Para voice actor yang mungkin asing dengan industri game ini berhasil menjalankan tugas mereka dengan sangat baik.

Para aktris / aktor ternama Hollywood yang dipilih Square Enix sebagai voice actor memerankan karakter mereka hampir sempurna.
Para aktris / aktor ternama Hollywood yang dipilih Square Enix sebagai voice actor memerankan karakter mereka hampir sempurna.
Tak hanya ketiga karakter itu saja, voice actor / actress yang lain juga solid.
Tak hanya ketiga karakter itu saja, voice actor / actress yang lain juga solid.

Walaupun demikian, bukan berarti film ini sempurna. Square Enix memang mengeksekusi hampir semua elemen tanpa cela, bahkan termasuk musik yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding atau menggetarkan hati Anda. Namun, Kingsglaive masih memuat satu masalah klasik di sini. Hampir semua sekuens aksi yang muncul, apalagi dengan kemampuan Warp yang jadi identitas seorang Kingsglaive, seringkali berakhir tak jelas. Scene demi scene bergerak sangat cepat dengan sudut kamera yang absurd, sehingga sulit untuk “menangkap” apa yang sebenarnya tengah terjadi di depan mata Anda hingga keadaan kembali tenang. Yang membuatnya semakin buruk? Hampir semua scene ini terjadi di kala malam dengan lingkungan yang juga didesain minim penerangan. Square Enix mungkin mendesainnya supaya kesalahan / cacat produksi tak terlalu terlihat terutama di scene yang kompleks, namun di mata penonton seperti kami, pertarungan berakhir membingungkan, sulit dinikmati, dan sekedar lompatan biru warp yang tak jelas hendak bergerak kemana.

Sebagian action scene berlangsung terlalu cepat dan di tengah gelap, sehingga sulit untuk mengikuti apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Sebagian action scene berlangsung terlalu cepat dan di tengah gelap, sehingga sulit untuk mengikuti apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Dat design..
Dat design..

Namun di luar itu semua, Kingsglaive: FF XV adalah sebuah film Final Fantasy impian yang memuat hampir semua elemen yang akan dicintai oleh para fans. Sebuah pujian sama besarnya juga pantas untuk diarahkan pada sisi desain, dari kota hingga karakter yang ada.  Seperti halnya game-game Final Fantasy sebelumnya, karakter-karakter yang muncul hadir dengan pakaian super keren dengan desain yang mungkin tak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Kingsglaive dengan pakaian serba hitam dengan kesan assassin yang kuat, Regis muncul dengan pakaian raja yang elegan dan mengancam, hingga para penasehat kerajaan yang juga menyiratkan status dan kekuasaan yang jelas dari sekilas pandang. Desain kota, pasukan Niflheim dan teknologi mereka, hingga beragam monster yang harus dihadapi semakin menyempurnakan film yang satu ini.

Membangkitkan Ekspektasi!

Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan oleh Kingsglaive? Membuat ekspektasi terhadap FF XV justru semakin tinggi!
Jika ada satu hal yang berhasil dilakukan oleh Kingsglaive? Membuat ekspektasi terhadap FF XV justru semakin tinggi!

Dengan tidak ada satupun momen yang membosankan, kami menutup sesi nonton Kingsglaive: FF XV ini dengan sebuah ekspektasi yang jauh lebih besar untuk versi game Final Fantasy XV itu sendiri. Aneh? Di atas kertas mungkin demikian, namun sensasi ini menjadi lebih rasional jika Anda menyaksikan sendiri Kingsglaive dan menikmati beragam konten yang tak pernah mereka perlihatkan di beragam sesi demo atau sekedar trailer sinematik sebelumnya. Satu yang begitu membuat ekspektasi tersebut bangkit adalah hadirnya ragam easter egg yang ada.

Anda yang benci dengan spoiler mungkin sudah harus menjauhi sesi review yang satu ini, walaupun kontennya sendiri sebenarnya sudah diperlihatkan oleh Square Enix beberapa hari yang lalu lewat video 12 menit pertama Kingsglaive: FF XV itu sendiri. Seperti yang kita tahu, tak hanya senjata futuristik saja, Niflheim juga punya kemampuan untuk memanggil sebuah monster raksasa pemusnah massal yang mereka sebut sebagai “Daemon” atau “Demon”. Anda yang sempat mencicipi serI FF klasik akan langsung menemukan keterikatan yang kuat dengan konsep Weapons di masa lalu, sebuah monster raksasa dengan kemampuan yang sama desktruktifnya. Menariknya lagi? Desain Daemon pertama di Kingslaive ini sendiri terasa begitu mirip dengan Diamond Weapon yang sempat muncul di Final Fantasy VII.

“Daemon”
Now it got your attention..
Now it got your attention..

Daemon / Demon ini tak pernah sekalipun muncul di trailer / demo gameplay Final Fantasy XV sama sekali, meninggalkan sebuah pertanyaan besar sekaligus ekspektasi yang lebih kuat di akhir November 2016 mendatang. Mengapa? Karena secara rasional, ini adalah konsep monster yang akan sangat epik untuk didramatisir menjadi sebuah pertarungan boss di game. Apakah ini berarti kita akan bertemu dengan lebih banyak varian Demon / Daemon / Weapon di versi game nantinya? Ada harapan besar untuk itu. Film ini juga membangun pondasi yang jelas soal kekuatan militer seperti apa yang dimiliki oleh Niflheim, termasuk para Jenderal yang memimpin pasukan yang ada. Desain yang mengingatkan Anda pada desain Judge di Final Fantasy XII semakin menguatkan ekspektasi bahwa Anda akan bertemu dengan banyak musuh manusia kelas tinggi dengan desain super keren di versi video gamenya.

Namun di sisi lain, Anda juga ingin melihat seperti apa reaksi Noctis ketika ia harus bertemu dengan kekuatan yang sempat berdiri di bawah kepemimpinan ayahnya. Karena seperti halnya Regis sendiri, hampir tiap karakter Kingsglaive yang memutuskan untuk tetap melindungi Lucis sebagai sebuah kerajaan adalah sosok pahlawan yang pantas untuk dipuja-puji, lengkap dengan kepribadian unik mereka masing-masing. Menariknya lagi? Kingsglaive FF XV juga membangun sebuah pondasi yang lebih stabil untuk mengerti dan memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan Final Fantasy XV itu sendiri. Anda menjadi lebih memahami soal hubungan “sebenarnya” antara Lunafreya dan Noctis, misalnya, dan mengapa menjadi sesuatu yang sangat esensial bahwa kedua pasangan yang ditakdirkan tersebut harus bertemu satu sama lain di versi gamenya nanti.

Film ini juga akan membantu Anda memahami seberapa pentingnya hubungan antara Noctis dan Lunafreya.
Film ini juga akan membantu Anda memahami seberapa pentingnya hubungan antara Noctis dan Lunafreya.
Hello there, old buddy..
Hello there, old buddy..

Dan satu hal yang semakin membuat kami tak sabar untuk mencicipi Final Fantasy XV secara langsung? Bahwa ada begitu banyak easter egg  yang diharapkan bisa muncul juga di versi video gamenya nanti, terlepas apakah Anda bisa berinteraksi langsung dengan setiap dari mereka atau tidak. Salah satunya adalah monster bertentakel yang sempat dihadapi Nyx ketika menyelamatkan Lunafreya di salah satu scene yang ada. Malboro? Itu mungkin dugaan Anda. Namun ketika scene bergerak dan mulai berfokus pada sosok monster yang satu ini, Anda yang sempat mencicipi seri Final Fantasy VI di masa lalu akan langsung tertawa, merasakan sedikit sensasi nostalgia, sekaligus memberikan acungan jempol pada visualisasi yang disuntikkan Square Enix untuknya. Besar harapan untuk kembali bertemu dengan monster ikonik yang satu ini nanti di versi video gamenya.

Namun tentu saja, semua harapan ini bisa saja berakhir kosong, dan Anda harus berhadapan dengan sebuah kekecewaan yang lebih besar. Bahwa Kingsglaive: FF XV dibangun sebagai sebuah entitas terpisah dari versi video gamenya, terlepas dari satu cerita yang berhubungan satu sama lain. Bahwa tak semua hal keren yang Anda temukan dan nikmati di film CGI tersebut juga berakhir jadi sesuatu yang bisa Anda dapatkan dan temukan di versi gamenya nanti. Jika skenario seperti ini yang berakhir muncul, Anda bisa menyebut bahwa kami akan berakhir jadi salah satu gamer yang akan kecewa.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…