Review Corsair Harpoon RGB: Kualitas Tinggi, Harga Rendah!

Reading time:
February 17, 2017
Corsair Harpoon RGB
Corsair Harpoon RGB

Sepak terjang Corsair sebagai produsen peripheral gaming ternama sepertinya sudah tak perlu lagi diragukan. Tak sekedar dikenal sebagai tangan dingin di belakang banyak produk yang pantas diacungi jempol saja, tetapi juga lewat sepak terjang aktif mereka di dunia e-Sports itu sendiri. Corsair merupakan bendera yang senantiasa Anda lihat berdiri belakang atlet-atlet ternama yang tak ragu, menjadikannya sebagai andalan untuk beragam kompetisi, baik di skala nasional ataupun internasional.

Dengan citra seperti ini, bukan sesuatu yang mengherankan jika banyak dari Anda yang mungkin langsung mengasosiasikan Corsair = peripheral gaming dengan harga yang tak terjangkau. Percaya atau tidak, lewat nama besarnya, mereka kini meluncurkan satu produk baru yang akan membuat dompet Anda sedikit bernapas lebih lega. Tak hanya terhitung murah, namun dukungan fitur dan built juga membuatnya jadi produk mouse gaming yang sangat bisa diandalkan, terlepas apapun genre gaming favorit Anda. Benar sekali, kita berbicara soal mouse gaming RGB – Corsair Harpoon.

Desain dan Fitur

Sekilas pandang, ia memang tak terlihat unik dan istimewa dari sisi desain.
Sekilas pandang, ia memang tak terlihat unik dan istimewa dari sisi desain.

Sekilas pandang, Corsair Harpoon memang terlihat seperti sebuah mouse gaming konvensional yang sepertinya, sudah sering Anda temukan. Tak ada bentuk yang didesain “gila” atas nama keunikan semata, hanya sebuah mouse berbahan plastik dengan warna hitam matte yang elegan di genggaman tangan Anda. Dari sisi desain, memang tak ada yang terhitung spesial di mouse yang satu ini. Anda hanya akan bertemu dengan logo khas Corsair di bagian belakang mouse, yang akan menjadi sumber LED RGB yang akan jadi kunci kosmetik Harpoon itu sendiri.

Ekstra kenyamanan grip dengan bahan karet di kedua sisi.
Ekstra kenyamanan grip dengan bahan karet di kedua sisi.
Satu logo kecil Corsair yang sekaligus, jadi ruang pamer LED RGB yang dtawarkan Harpoon.
Satu logo kecil Corsair yang sekaligus, jadi ruang pamer LED RGB yang dtawarkan Harpoon.

Begitu juga dengan beragam fungsionalitas yang ia tawarkan secara instan. Seperti halnya mouse gaming kebanyakan, Anda bertemu dengan sebuah mouse standar dengan 6 buah tombol. Selain klik kiri dan kanan yang tentu, seharusnya ada, Anda akan disuguhi dengan sebuah tombol di tengah untuk mengatur DPI secara instan, dan yang terakhir – dua buah tombol di sisi kiri yang fungsinya bisa Anda modifikasi. Di dalam mouse dengan bentuk yang nyaman ini, Corsair memastikan setidaknya, apa yang Anda butuhkan dari sebuah mouse gaming terpenuhi. Bahkan untuk urusan kenyamanan grip yang kini difasilitasi oleh bahan karet yang disematkan di kedua sisi.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Corsair Harpoon ini? Berikut adalah spesifikasi resmi yang ia usung:

  • DPI: 250 dpi – 6.000 dpij
  • Sensor Type: Optical
  • Mouse Backlighting: 1 Zone RGB
  • Programmable Button: 6
  • Report Rate: Selectable 1000Hz/500Hz/250Hz/125Hz
  • On-board Memory: Yes
  • Weight: 85g
  • Mouse feet: Large PTFE
  • CUE Software: Enabled
  • Cable: 1.8m Braided Fiber
  • Game Type: FPS
  • Dimensions: 111.5mm x 68.3mm x 40.4mm

Corsair Harpoon, Seberapa Nyaman?

Dengan bentuk standar mouse selama ini, Anda akan cepat merasa familiar dengan Harpoon. Komposisi tombol juga diposisikan untuk diakses tanpa rasa canggung sama sekali.
Dengan bentuk standar mouse selama ini, Anda akan cepat merasa familiar dengan Harpoon. Komposisi tombol juga diposisikan untuk diakses tanpa rasa canggung sama sekali.

Dengan bentuk standar sebuah mouse gaming yang selama ini Anda kenal, sepertinya tak akan ada yang bisa dikeluhkan dari Harpoon dari periheral kenyamanan. Bentuk yang cukup besar untuk kami cicipi dengan palm grip sekalipun, dengan bahan karet di kedua sisi yang didesain untuk memastikan kenyamanan genggam yang lebih optimal, Harpoon berperan layaknya sebuah mouse gaming yang bisa Anda harapkan. Posisi setiap tombol yang juga tidak canggung akan memudahkan Anda mencapai tiap fungsi yang ada secara instan, dari mengatur tingkat sensitivitas hingga mengakses apapun fungsi yang Anda sematkan di tombol Forward – Backward yang tersemat di bagian kiri mouse. Bahan plastik membuatnya cukup ringan untuk memastikan gerak tangan Anda memindahkannya tak mudah lelah.

Ia menggunakan switch Omron.
Ia menggunakan switch Omron.
Kami menemukannya tak terlalu intuitif ketika digunakan di atas permukaan meja kayu tanpa alas mousepad. Setidaknya sampai fitur
Kami menemukannya tak terlalu intuitif ketika digunakan di atas permukaan meja kayu tanpa alas mousepad. Setidaknya sampai fitur “Enable Pointer Precision” dihidupkan via CUE.

Corsair Harpoon sendiri menggunakan Switch Omron yang sepak terjang usia dan akurasi penerjemahan perintahnya memang tak perlu lagi diragukan. Dengan kombinasinya, maka Anda tak perlu takut untuk mencicipi game-game yang membutuhkan klik yang secara konsisten harus ditekan. Walaupun demikian, kami sendiri tak merasa terlalu nyaman untuk menggunakan Harpoon tanpa alas mousepad sama sekali. Mencicipinya di atas permukaan meja kayu yang terbukti tak bermasalah untuk beberapa produk mouse gaming yang lain, gerak mouse justru terasa tak intuitif, bahkan di sensitivitas yang standar sekalipun.Untungnya, hal ini sedikit teratasi dengan fitur “Enhance Pointer Precision” yang ditawarkan oleh Corsair Utility Engine.

Dan, kita berbicara soal statusnya sebagai sebuah mouse RGB. Mendengar kata yang satu ini saja – “RGB”, tentu akan membuat sebagian besar dari Anda langsung membayangkan sebuah mouse gaming dengan cita rasa kosmetik yang kentara. Sisi yang justru terasa tak optimal di Harpoon, yang notabene merupakan mouse gaming RGB dengan harga terjangkau.

Untuk sebuah mouse yang mengusung nama
Untuk sebuah mouse yang mengusung nama “RGB” di dalamnya, justru elemen inilah yang membuat kami kecewa dengan Harpoon.
Satu area kecil di pantat mouse tak menghasikan efek kosmetik yang kentara.
Satu area kecil di pantat mouse tak menghasikan efek kosmetik yang kentara. RGB dengan ruang pamer “seiprit”? Meh.

Tentu saja bukan karena masalah warna yang tak sulit ia hasilkan sesuai dengan varian apapun yang Anda inginkan. Kami justru menyoroti penempatan ruang LED itu sendiri. Dengan hanya satu lampu LED di bagian belakang yang menyinari logo yang terhitung kecil, konsep “RGB” Harpoon justru tak terlihat menonjol. Mengapa tak menambahkan satu lagi LED di bagian scroll wheel untuk ekstra kosmetik? Atau jika tidak, membuat logo di belakang lebih besar sehingga konsep RGB ini menjadi lebih maksimal? Karena satu logo bersinar yang bisa Anda ganti warnanya berakhir tak terasa istimewa.

Salah satu hal yang juga kami tak sukai dari Harpoon adalah scroll wheel-nya yang tak terasa tactile. Untuk sebuah mouse gaming yang difokuskan untuk aktivitas gaming, dimana wheel memainkan peran cukup penting di beragam genre, sensasi tacticle yang mumpuni tak hanya akan membuat sensasi gaming Anda lebih mumpuni tetapi juga membuat Anda bisa lebih mempercayai bahwa peripheral Anda akan menjalankan apa yang Anda butuhkan. Menggerakan scroll wheel Harpoon terlalu cepat, dan Anda akan mendapatkan sedikit rasa tak responsif dan berat tersebut.

Scroll wheel jadi catatan lain.
Scroll wheel jadi catatan lain.
Namun untuk urusan performa, tak ada yang perlu Anda ragukan.
Namun untuk urusan performa, tak ada yang perlu Anda ragukan.

Namun terlepas dari semua kekurangan yang tak terlalu signifikan tersebut, Corsair Harpoon tetaplah sebuah mouse gaming yang tetap bisa diandalkan. Corsair mungkin menyebutnya sebagai sebuah mouse yang didesain untuk genre FPS, namun kami memilih untuk menjadikannya sebagai andalan untuk proses review game zombie buatan anak dalam negeri – Orbiz. Untuk sebuah game action top-down yang membutuhkan Anda untuk secara konsisten menekan tombol klik untuk menyerang dan menggeser mouse untuk mengatur perpindahan gerak, Harpoon menerjemahkan setiap perintah tersebut dengan sangat baik. Tak ada keluhan di sana.

Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…