Outlast 2 Hampir Dilarang di Australia Karena Salah Kirim Video

Reading time:
March 29, 2017
outlast 2

Membaca berita soal hampir dilarangnya Outlast 2 di Australia, salah satu negara dengan kebijakan yang memang ketat terkait video game, memang meninggalkan ekspektasi tersendiri. Dengan deskripsi yang membicarakan konten seksual eksplisit dan kekerasan brutal yang bahkan tak pantas untuk manusia dewasa sekalipun, kita seolah dihadapkan pada konten yang memang kita tunggu. Sebuah seri sekuel game horror yang siap untuk membawa pengalaman seri pertama tersebut ke level yang lebih tinggi. Untungnya, badan rating Australia akhirnya berujung memberikan rating umur padanya dengan tanpa perlu melakukan sensor sama sekali. Apa yang terjadi?

Dari sebuah game yang dilarang menjadi game yang diizinkan tanpa perlu melakukan sensor, respon badan rating Australia ini tentu saja memicu sedikit rasa penasaran. Red Barrels – sang developer Outlast 2 itu sendiri akhirnya angkat bicara. Mereka menyebut bahwa larangan di awal tersebut terjadi karena kesalahan mereka sendiri. Red Barrels ternyata salah mengirimkan video untuk proses review ke badan rating. Yang mereka kirimkan adalah video konsep sangat awal untuk Outlast 2, yang memuat ragam konten yang memang tidak direncanakan untuk dilepas di versi final. Oleh karena itu, mereka gagal mendapatkan rating di awal. Sesuatu yang langsung mereka perbaiki di proses review kedua.

Larangan rilis pertama Outlast 2 di Australia terjadi karena Red Barrels salah mengirimkan konten video.
Larangan rilis pertama Outlast 2 di Australia terjadi karena Red Barrels salah mengirimkan konten video.

Dengan kiriman konten kedua yang lebih merepresentasikan versi final yang ada, Outlast 2 akhirnya “lolos” rating di Australia. Tapi sayangnya, Red Barrels sendiri tak membicarakan detail lebih lanjut terkait video pertama tersebut dan konten seperti apa yang ia usung. Outlast 2 akan dirilis pada tanggal 25 April 2017 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Huh?

Source: Eurogamer

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…
February 24, 2023 - 0

Review Like a Dragon – Ishin: Drama Samurai yang Ramai!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon: Ishin? Lantas,…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…