Open-world Jadi Standar Baru Legend of Zelda

Reading time:
April 6, 2017
Legend-of-Zelda-breath-of-the-wild-part-2-108-600x338

“Jangan mengubah sesuatu yang tidak rusak”, berapa sering Anda mendengar ungkapan yang satu ini? Bahwa mempertahankan sebuah formula yang sudah terbukti berhasil di pasaran jauh lebih penting daripada sekedar menyalurkan hasrat kreatif, misalnya. Tetapi, hal ini sepertinya tak pernah menjadi metode yang ditempuh oleh Nintendo. Walaupun setiap rilis platform teranyar Nintendo selalu ditemani oleh game Mario, Pikmin, Metroid, hingga Zelda terbaru sekalipun, mereka selalu berhasil menyuntikkan sesuatu yang baru dan berbeda dengannya. Legend of Zelda: Breath of the Wild jadi bukti terbaru.

Eksperimen konsep open-world yang disuntikkan Nintendo di Breath of the Wild diterima dengan positif oleh para kritkus dan gamer, menyebutnya sebagai pendekatan baru yang menyegarkan. Tak hanya untuk eksternal saja, resepsi ini juga membuat Nintendo berpikir ulang soal franchise Legend of Zelda yang sudah berusia puluhan tahun tersebut. Mekanik open-world Breath of the Wild akan mereka jadikan sebagai sebuah standar baru.

Aonuma menyebut konsep open-world Breath of the Wild kini jadi standar baru untuk game Zelda di masa depan.
Aonuma menyebut konsep open-world Breath of the Wild kini jadi standar baru untuk game Zelda di masa depan.

Hal ini diungkapkan sendiri oleh sang producer – Eiji Aonuma dalam wawancara terbarunya dengan Famitsu. Ia secara terbuka bahwa semua game Zelda di masa depan akan mengikuti bentuk dasar dari Breath of the Wild. Berbicara soal timeline cerita yang ia usung, Aonuma, sayangnya, melemparkan jawaban yang ambigu. Ia menyebut bahwa sejarah Hyrule selalu berubah-ubah dan tak pasti, seperti seseorang yang baru saja menemukan dokumen tua yang baru.

Legend of Zelda: Breath of the Wild sendiri sudah dirilis untuk Nintendo Wii U dan Nintendo Switch. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak darI Anda yang senang dengan keputusan untuk menjadikan Zelda sebagai game open-world saat ini?

 

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…