Preview Outlast 2: Terjebak di Neraka Dunia!

Reading time:
May 4, 2017
Outlast 2 jagatplay (1)

Mencapai puncak popularitas lewat rilis Amnesia dan viralnya game horror sederhana – Slenderman, judul horror racikan Red Barrels – Outlast memang bukan sebuah game yang terhitung revolusioner. Namun kemampuan mereka untuk meracik cerita misterius dengan mekanik gameplay unik berbasis kamera ternyata berhasil membuatnya terasa lebih menegangkan. Mereka juga tidak segan untuk menghadirkan konten-konten eksplisit, dari sekedar brutalitas hingga ketelanjangan untuk memastikan Anda mendapatkan sensasi horror yang terasa lugas. Keberhasilan seri pertamanya untuk membuat begitu banyak gamer berteriak seperti anak perempuan kini menjadi basis untuk rilis seri keduanya yang akhirnya tiba di pasaran – Outlast 2.

Kesan Pertama

Berbeda dengan kebanyakan game “besar” saat ini yang sudah beralih ke engine baru, Outlast 2 masih mengandalkan Unreal Engine 3 yang sepertinya mendapatkan proses modifikasi besar-besaran. Kualitas visualisasinya, terutama di bagian lighting dan situasi dalam ruangan memang mendapatkan peningkatan yang signifikan dibandingkan seri pertamanya. Bahkan, tak berlebihan rasanya untuk menyebut bahwa di beberapa titik permainan, Outlast 2 berhasil mencapai presentasi dengan kualitas foto realistis yang bisa Anda buktikan sendiri lewat segudang screenshot yang kami sertakan bersama dengan artikel ini. Untuk sebuah game horror, visualnya pantas untuk mendapatkan acungan jempol. Namun tak sekedar dari sisi teknis saja, tetapi juga dari sisi desain secara keseluruhan. Konten gore, desain musuh, hingga situasi dramatis yang siap membuat bulu kuduk Anda merinding tetap disertakan.

Namun sayangnya, ia bisa dibilang tak banyak berinovasi dari sisi gameplay. Outlast 2 ini masih berpusat pada sebuah game horror yang akan meminta Anda untuk senantiasa berlari atau bersembunyi, formula serupa yang sebenarnya sudah mereka terapkan di seri pertama. Tentu saja, bukan berarti tak ada yang baru di sini. Seri kedua ini menghadirkan konsep dunia yang lebih luas dan tema utama yang berbeda. Tak lagi terjebak dalam satu ruangan sempit yang penuh pintu dan koridor, sebagian besar aksi petualangan Anda kini dilakukan di sebuah area besar dengan ancaman yang bisa datang dari beragam sudut sekaligus. Tema utama yang mengitarinya kini juga menitiberatkkan pada konsep sekte agama sesat, yang sepertinya sudah jadi salah satu “klise” banyak film Hollywood klasik di masa lalu.

Kami sendiri sebenarnya sudah menyelesaikan sisi cerita Outlast 2 ini dalam waktu permainan yang tak terlalu panjang. Namun mengingat kualitas visualisasi mumpuni yang ia tawarkan, terutama dalam format 4K seperti yang kami tawarkan di bawah ini, sayang rasanya untuk tidak memperlihatkan kepada Anda sesignifikan apa peningkatan yang ditawarkan oleh Red Barrels di Outlast 2 via sebuah artikel preview. Tentu saja, ini juga ditujukan untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal pengalaman horror seperti apa yang akan Anda dapatkan. Sejauh ini? Bayangkan saja rasanya jika Anda terjebak di sebuah kondisi yang tak banyak berbeda dengan visualisasi terburuk Anda soal neraka, namun kini berdiri kokoh di atas dunia.

Klik Gambar untuk Memperbesar!

(Screenshot dalam format 4K, diuji dengan Monitor 4K – ASUS Swift PG27A & NVIDIA GTX 1080)

 

Peringatan: Untuk Anda yang sensitif untuk simbol keagamaan (terutama untuk Anda yang beragama Kristen/ Katolik), Anda yang benci dengan spoiler, Anda yang sensitif dengan konten gore / ketelanjangan, untuk tidak menikmati artikel preview ini lebih jauh.

 

Outlast 2 jagatplay (2) Outlast 2 jagatplay (3) Outlast 2 jagatplay (22) Outlast 2 jagatplay (44) Outlast 2 jagatplay (73) Outlast 2 jagatplay (89) Outlast 2 jagatplay (106) Outlast 2 jagatplay (108) Outlast 2 jagatplay (115) Outlast 2 jagatplay (157) Outlast 2 jagatplay (159) Outlast 2 jagatplay (167) Outlast 2 jagatplay (184) Outlast 2 jagatplay (194) Outlast 2 jagatplay (216) Outlast 2 jagatplay (233)
Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…