Review Outlast 2: Tidak Lebih Baik!

Reading time:
May 10, 2017
Outlast 2 jagatplay (1)

Hampir sebagian besar gamer sepertinya sudah mengenal nama Outlast, terlepas apakah mereka punya keberanian untuk mencicipinya atau tidak. Mengambil formula game action yang tak memungkinkan sang karakter utama untuk melawan dan hanya bisa “hidup” dengan berlari dan bersembunyi, game racikan Red Barrels ini berakhir fantastis karena kemampuannya menawarkan atmosfer yang terasa begitu tepat. Satu yang menarik? Ia juga ditutup dengan cerita sci-fi yang cukup solid untuk sebuah game yang menjadikan horror sebagai daya tarik utama. Kini, mereka kembali dengan seri kedua yang mereka janjikan akan hadir dengan pendekatan yang jauh lebih menyeramkan.

Anda yang sempat membaca artikel preview  kami sebelumnya sepertinya sudah punya sedikit gambaran soal apa yang ditawarkan oleh Outlast 2 ini. Terlepas dari fakta ia masih menggunakan Unreal Engine 3 yang terhitung “lawas” sebagai basis, Red Barrels berhasil memodifikasinya dengan begitu optimal. Outlast 2 hadir dengan kualitas visualisasi yang jauh lebih mumpuni, bahkan mencapai kualitas foto-realistis di beberapa titik. Sementara dari sisi gameplay, Anda kini dihadapkan pada dunia yang lebih terbuka dan luas, dengan tema utama yang juga berbeda.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Outlast 2 ini? Mengapa kami justru menyebut seri terbaru ini tak lebih baik? Review ini akan membahas lebih dalam untuk Anda.

Plot

Usaha Anda dan istri Anda - Lynn untuk mencari kebenaran di balik kematian Jane Doe berakhir mimpi buruk.
Usaha Anda dan istri Anda – Lynn untuk mencari kebenaran di balik kematian Jane Doe berakhir mimpi buruk.

Untuk kedua kalinya, Anda akan berperan sebagai seorang jurnalis di franchise Outlast. Di Outlast 2 ini, bersama dengan istri Anda yang setia – Lynn, Anda akan berperan sebagai Blake Langermann. Tugas untuk melakukan proses investigasi menyeluruh terhadap tewasnya seorang wanita hamil secara misterius bernama Jane Doe membawa Anda masuk ke dalam teritori Arizona yang misterius. Namun untuk alasan yang misterius, helikopter yang Anda tumpangi bersama Lynn tiba-tiba mengalami masalah teknis dan terjatuh.

Terbangun dari kondisi tak sadarkan diri selama beberapa waktu, Anda menemukan helikopter yang sempat Anda tumpangi kini berubah menjadi kobaran api raksasa di permukaan tanah. Usaha untuk mencari istri Anda – Lynn di antara reruntuhan tersebut justru menghadapkan Anda pada mimpi yang bahkan lebih buruk.  Si pilot yang sebelumnya hidup, kini terikat di atas tiang kayu dengan kulit tubuh yang sudah menghilang darinya. Pelan tapi pasti, Anda mulai mengerti bahwa Anda kini berhadapan dengan situasi yang tak pernah Anda  bayangkan sebelumnya. Bahwa kisah untuk mencari Jane Doe ini mulai berubah menjadi kisah untuk bertahan hidup.

Helikopter Anda tiba-tiba mengalami masalah teknis dan jatuh, meninggalkan bola api di antah berantah.
Helikopter Anda tiba-tiba mengalami masalah teknis dan jatuh, meninggalkan bola api di antah berantah.
Alih-alih istri Anda, Anda justru menemukan tubuh sang pilot helikopter kini sudah terikat dan terkuliti dengan
Alih-alih istri Anda, Anda justru menemukan tubuh sang pilot helikopter kini sudah terikat dan terkuliti dengan “bersih” di dekatnya.

Blake terjebak di dalam konflik di antara dua kelompok yang sama gilanya. Di satu sisi, ada sekte sesat pimpinan Sullivan Knoth yang meyakini bahwa anti-Christ (Iblis) akan lahir dari rahim salah satu wanita di sekitar daerah tersebut, dan menjadi misinya lah, untuk memastikan setiap bayi yang lahir dari mereka tewas. Sementara dari sisi lain, tak sedikit yang mulai menyadari “kesalahan” Knoth tersebut dan mulai membangkang, menyebut diri mereka sebagai “The Heretics”. Dipimpin oleh Val, mereka justru ingin Anti-Christ ini hadir dan membawa akhir dunia. Sebuah konsep yang gila memang, namun apa yang ia lihat secara langsung membuat Blake harus percaya, bahwa ia memang tengah terjebak di neraka dunia.

Usaha Anda untuk mencari dan menyelamatkan Lynn berusaha jadi usaha untuk bertahan hidup di tengah
Usaha Anda untuk mencari dan menyelamatkan Lynn berusaha jadi usaha untuk bertahan hidup di tengah “neraka” dunia.
Dua buah kelompok yang sama gila dan
Dua buah kelompok yang sama gila dan “sakitnya” berjuang untuk menyambut akhir dunia.
Sementara berusaha selamat dari sana, Blake juga tiba-tiba sering berhadapan dengan halusinasi dari masa lalunya ketika ia masih berada di tingkat sekolah awal.
Sementara berusaha selamat dari sana, Blake juga tiba-tiba sering berhadapan dengan halusinasi dari masa lalunya ketika ia masih berada di tingkat sekolah awal.

Sementara di sisi lain, Blake juga berhadapan dengan sebuah halusinasi dari masa lalu yang terus muncul begitu ia berhadapan dengan saat-saat genting. Haluninasi ini membawanya ketika ia masih mudah dan mengenyam sekolah awal. Lorong sekolah sepi dengan kelas penuh bangku kosong jadi tema utama. Di dalamnya, Blake selalu bertemu dengan seorang anak perempuan yang sempat menjadi temannya dan Lynn – Jessica. Sebuah nama yang sudah lama ia dengar ataupun ingat sama sekali. Sama seperti yang harus ia rasakan di dunia nyata, horror juga menjadi bagian tak terpisahkan dari halusinasinya ini.

Mampukah Blake menyelamatkan Lynn? Tantangan seperti apa pula yang harus ia hadapi?
Mampukah Blake menyelamatkan Lynn? Tantangan seperti apa pula yang harus ia hadapi?

Lantas, mampukah Blake menyelamatkan Lynn dan selamat dari mimpi buruk ini? Bagaimana pula cerita seri kedua ini berkaitan dengan seri pertamanya? Siapa pula Jessica? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda jawab dengan memainkan Outlast 2 ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…