10 Karakter Video Game Dengan Gangguan Kejiwaan Terkeren!

Reading time:
August 14, 2017
cloud-strife1

Gangguan kejiwaan atau penyakit psikologis memang tengah menjadi perhatian di industri game, setelah kesuksesan proyek racikan Ninja Theory – Hellblade: Senua’s Sacrifice. Keberanian sang developer untuk mensimulasikan penderita psikosis serealistis mungkin dengan memunculkan halusinasi suara dan visual yang memang menjadi simtom utama untuknya berhasil melahirkan pengalaman tiada duanya. Apalagi, di atasnya, mereka juga membungkusnya dengan sebuah game berbasis mitologi Norse yang juga menawarkan pengalaman sisi aksi yang pantas diacungi jempol. Tujuan Ninja Theory tentu saja jelas, membantu lebih banyak gamer untuk memahami gangguan kejiwaan yang memang seringkali berujung tak banyak dibicarakan ini. Pertanyaannya kini, apakah Hellblade adalah game pertama yang menggunakan tema seperti ini?

Jawabannya tentu saja, tidak. Hellblade mungkin menjadi game pertama yang memproyeksikan kondisi ini dari kacamata yang lebih simpatik, namun gangguan kejiwaan sendiri sebenarnya sudah jadi tema yang dieksplorasi oleh industri game untuk waktu yang lama. Kita tidak hanya bicara soal psikosis saja, tetapi juga beragam kondisi gangguan kejiwaan yang selama ini seringkali kita abaikan karena minimnya pengetahuan, apalagi di Indonesia. Bedanya dengan Hellblade? Developer seringkali berakhir menggunakannya sebagai “penjelasan sederhana” mengapa satu karakter tidak mampu berfungsi secara normal atau sekedar, terlihat aneh di saat yang sama. Beberapa menjadikannya motivasi untuk karakter antagonis yang ditawarkan.

Lantas, dari semua karakter yang sebenarnya memiliki gangguan kejiwaan, mana yang menurut kami paling keren, baik dari sisi presentasi visual, sisi presentasi gangguan kejiwaan yang mereka miliki,  hingga peran mereka dalam cerita? Inilah versi JagatPlay:

 

 

 

Artikel Toplist Ini Mengandung Spoiler di setiap penjelasan yang ada! Jadi silakan memerhatikan nama saja jika Anda penasaran, namun jangan membaca deskripsi yang ada!

 

 

 

  1. Kate Marsh [Life is Strange]

kate marsh

Depresi mungkin adalah salah satu gangguan kejiwaan yang paling diremehkan di dunia, apalagi di Indonesia yang punya pengetahuan terbatas soal kondisi psikologis itu sendiri. Kita tidak berbicara Depresi sebagai kata ganti “stress” di sini, tetapi Depresi dalam pengertian gangguan kejiwaan. Energi sama yang membuat sosok setenar Chester Bennington – vokalis Linkin Park untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Representasi yang pas untuk melihat kondisi ini adalah memandangnya dari kacamata karakter Life is Strange – Kate Marsh yang juga berhadapan dengan begitu banyak proses bullying dan akhirnya, mempertimbangkan untuk bunuh diri. Bagaimana cara menjelaskan depresi? Mereka yang mengalaminya menyebutnya seperti sensasi tengah terperangkap di lantai 10, sebuah gedung yang terbakar. Perasaan bunuh diri terus menghantui, energi dan kebahagiaan hilang, seperti api yang menghisap oksigen dan memancarkan panas yang sulit ditahan. Untuk begitu banyak momen, melompat ke bawah terasa seperti solusi yang lebih baik.

  1. Lynch [Kane & Lynch]

lynch

Ada begitu banyak gangguan kejiwaan yang sebenarnya sempat diprotret industri game, namun tanpa pendekatan personal untuk menjelaskan apa yang terjadi selayaknya Hellblade. Beberapa mengintegrasikannya sebagai pengalaman “unik” atau motivasi di balik beragam tindakan karakter utama atau mungkin, antagonis yang pantas untuk dipertanyakan. Salah satunya terlihat dari sosok Lynch dari game action yang sempat populer di masa lalu Kane & Lynch. Jelas bahwa sosok yang satu ini memang menderita schizophrenia atau yang di Indonesia sering disebut sebagai “gila”. Halusinasi visual membuatnya tak bisa membedakan mana orang awam dan polisi, hingga kehadiran beragam suara yang membuatnya bicara dalam orang ketiga. Lynch bahkan terkadang tidak menyadari dirinya sudah melakukan aksi tertentu, beraksi seperti orang yang baru “bangun” dan menyalahkan segala sesuatnya pada sosok Kane.

  1. Scott Shelby [Heavy Rain]

Heavy Rain PS4 (52)

Dikecewakan oleh orang dewasa dan tidak mampu membangun benteng pertahanan untuk menjustifikasi kematian saudaranya di masa kecil adalah alasan mengapa Scott Shelby berakhir menjadi sosok yang selama ini kita kenal. Psikopat sepertinya adalah kata yang tepat, namun tidak sedikit yang menyebutnya sebagai penderita kepribadian ganda karena reaksi dan responnya pada beragam situasi yang seringkali bertolak belakang dengan kejahatan apa yang sebenarnya sudah ia lakukan. Namun jelas, bahwa trauma masa kecil adalah alasan di balik identitas “rahasia”nya.

  1. Alice [Alice: Madness Returns]

alice-madness-returns-600x338

Berhadapan dengan sesuatu yang traumatik memang tidak mudah. Bahwa kondisi psikologis seseorang memang tidak didesain untuk berhadapan dengan kondisi buruk yang bahkan secara nalar, hampir mustahil terjadi, baik karena sekedar lingkungan hingga aksi individu. Sekarang bayangkan kondisi psikologis Alice yang harus melihat secara langsung bagaimana psikiater yang dipercaya keluarganya ternyata berakhir memerkosa saudara perempuannya dan membunuhnya. Tidak berhenti sampai di sana, orang yang sama membakar rumahnya dan menghabisi nyawa keluarganya. Masih belum cukup? Orang ini juga membangun sebuah rumah panti asuhan sebagai “gudang” untuk pemenuhan hasrat pedofilianya. Bagi Alice yang harus berhadapan kondisi dunia yang begitu jahat dan kelam ini, membangun dunia fantasi di dalam pikirannya adalah jalan keluar terbaik.

Tags:

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…