Kesal, Fans Half-Life Serang DOTA 2 dengan Review Negatif

Reading time:
August 26, 2017
juggernaut

Kapan Valve akan meracik Half-Life 3 atau setidaknya Half-Life 2: Episode 3? Untuk saat ini, hanya Valve dan Tuhan yang tahu. Namun, salah satu penulis cerita yang sudah hengkang dari Valve setelah berkarir selama belasan tahun – Marc Laidlaw sepertinya mengindikasikan bahwa di satu titik, Valve memang pernah mempertimbangkan kelanjutan kisah Gordon Freeman yang satu ini. Lewat blognya sendiri, Laidlaw bahkan terkesan “membocorkan” plot yang seharusnya diadaptasikan ke seri ketiga tersebut, menjelaskan akhir cerita seperti apa yang sebenarnya hendak dikejar dengan Half-Life. Namun alih-alih membuat fans Half-Life puas, aksi ini justru membuat rasa kekecewaan mereka tidak lagi terbendung. Sasarannya kini? DOTA 2.

Fans Half-Life berbondong-bondong membanjiri halaman game MOBA racikan Valve dan IceFrog – DOTA 2 dengan review negatif. Alasannya? DOTA 2 dianggap sebagai lambang ketamakan Valve. DOTA 2 juga dianggap menyita perhatian developer yang juga terkenal lewat seri Portal dan Left 4 Dead ini hingga batas mereka lebih tertarik untuk “menjual” ragam item kosmetik untuknya, mengumpulkan uang banyak, dan tak lagi melanjutkan narasi game-game yang lain, seperti Half-Life, misalnya. DOTA 2 disebut sebagai “kanker” yang sudah membunuh Half-Life 3.

Membanjirinya dengan review negatif, Fans Half-Life melihat DOTA 2 sebagai alasan utama Valve tak lagi tertarik untuk melanjutkan HL3.
Membanjirinya dengan review negatif, Fans Half-Life melihat DOTA 2 sebagai alasan utama Valve tak lagi tertarik untuk melanjutkan HL3.

Valve sendiri masih belum angkat bicara soal protes keras yang masih membanjiri halaman Store DOTA 2 pada saat berita ini ditulis. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah di mata Anda, DOTA 2 memang merupakan alasan Valve begitu “malas” untuk melanjutkan produk mereka yang lain?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…