Turnamen Resmi For Honor dari Ubisoft Berakhir Memalukan

Konsep yang manis, eksekusi yang buruk, pernyataan sederhana ini sepertinya pantas untuk menjelaskan apa yang terjadi pada game teranyar racikan Ubisoft – For Honor. Ia bisa disebut sebagai game fighting kompetitif yang kompleks, namun tercederai oleh ketamakan Ubisoft yang melemparkan ragam konten microtransactions yang berpotensi untuk mengubahnya jadi game pay to win. Kian ditinggalkan dengan jumlah pemain yang terus mengecil, Ubisoft sendiri masih belum menyerah. Untuk meningkatkan ketertarikan bagi gamer lama dan baru, mereka terus melemparkan update dengan konten baru, hingga menyelenggarakan turnamen resmi untuknya. Berita buruknya? Aksi ini justru berakhir memalukan.
Untuk menyambut kehadiran dua hero baru, Ubisoft menyelenggarakan turnamen resmi For Honor untuk komunitas. Idenya adalah membangun hype sekaligus membuktikan bahwa For Honor punya potensi untuk menjadi game kompetitif e-Sports di masa depan. Namun apa yang terjadi? Turnamen ini justru membuktikan kegagalan Ubisoft untuk menangani dan menyeimbangkan game fighting yang satu ini.
Sebagian besar pertandingan berakhir dengan gamer yang menggunakan exploit, menggunakan skill yang belum balance, berfokus pada karakter yang overpower, hingga beberapa bug fatal yang muncul. Seberapa parah? Cukup untuk membuat sang developer yang menyerahkan piala dan hadiah memberikan peringatan pada si pemenang utama bahwa ia tidak akan bisa lagi menggunakan gaya bermain yang sama di masa depan. Ini tentu saja jadi tamparan keras untuk Ubisoft.
Komunitas For Honor tentu saja kecewa, apalagi mengingat beragam exploit dan bug yang terjadi di turnamen ini sepertinya sudah jadi masalah yang dikeluhkan selama beberapa bulan terakhir ini dan tidak ditangani Ubisoft sama sekali. What a shame..
Source: Reddit