DOTA 2 Rilis True Sight, Intip Belakang Layar Final The International 2017

Reading time:
September 27, 2017

Mata hampir semua gamer sepertinya akan langsung tertuju pada hadiah puluhan juta USD yang melekat pada namanya setiap kali diskusi terkait turnamen DOTA 2 – The International mengemuka. Statusnya sebagai turnamen e-Sport dengan hadiah super fantastis memang membuatnya jadi turnamen prestisius yang menarik perhatian banyak orang, gamer ataupun tidak. Tim-tim DOTA 2 terbaik dari seluruh dunia berkumpul di satu arena yang sama, mempertontonkan kebolehan mereka di tingkat tertinggi, dan menempuh strategi-strategi mumpuni untuk membawa pulang Aegis. The International 2017 memang sudah berakhir dengan Liquid sebagai pemenang, namun hype-nya sendiri belum berakhir.

Melanjutkan konten kreatif yang sempat mereka telurkan di masa lalu pula, Valve akhirnya merilis film dokumenter terbaru – True Sight untuk The International 2017. Namun tidak lagi mengambil tim acak, ia difokuskan untuk menangkap kejadian belakang layar Final The International 2017 antara Team Liquid dan Newbee. Ada banyak momen yang tak pernah kita nikmati dan perhatikan selama ini disaijikan di film dokumenter yang cukup dramatis ini. Anda bisa melihat bagaiamana tegasnya kepemimpinan Kuroky hingga tangis keras pemain-pemain Newbee yang “hanya” berhasil menjadi yang kedua. Konten yang terlalu sayang untuk dilewatkan jika Anda termasuk pengikut scene e-Sport, khususnya DOTA 2.

Penuh emosi dan dramatis, film dokumenter True Sight terbaru DOTA 2 berhasil menangkap sisi turnamen besar yang jarang kita perhatikan.
Penuh emosi dan dramatis, film dokumenter True Sight terbaru DOTA 2 berhasil menangkap sisi turnamen besar yang jarang kita perhatikan.

Film dokumenter ini tentu saja memperlihatkan sesuatu yang lebih dalam dari apa yang kita lihat di permukaan turnamen e-Sport, yang selama ini memang terasa tak lebih dari festival penuh keriangan dan kegembiraan. Padahal di sisi lain dari wangi kemenangan, ada bau kekecewaan yang menyegat kuat. Great job, Valve!

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…