EA Matikan Dev. Dead Space – Visceral Games

EA (Electronic Arts) memang publisher raksasa yang terus mengundang cinta dan benci di saat yang sama. Di satu sisi, mereka merupakan otak di balik banyak game keren seperti Battlefield, Need for Speed, dan Star Wars Battlefront. Walaupun terkesan bermain aman dan tak “segila” Ubisoft yang secara konsisten memperkenalkan IP baru ke pasaran, namun kualitas game-game yang mereka racik, apalagi dengan dukungan Frostbite Engine yang mumpuni, memang selalu berakhir di atas rata-rata. Namun sayangnya, ada alasan kuat pula mengapa perusahaan ini sempat menyandang predikat sebagai yang terburuk di Amerika Serikat beberapa tahun lalu. Salah satunya adalah berita buruk yang satu ini.
Secara mengejutkan, EA kembali menjalankan perannya sebagai “malaikat pencabut nyawa” yang sudah menutup dan mematikan banyak developer yang sempat berada di bawah bendera mereka, termasuk Westwood hingga Maxis. Kini, mereka memastikan diri akan menutup Visceral Games – dev. yang namanya melejit lewat game Dead Space yang fenomenal, yang juga sempat menangani Battlefield Hardline. Lantas, bagaimana dengan game Star Wars yang sempat mereka tangani? EA juga akan mengubah game tersebut.

Seperti yang kita tahu, dengan campur tangan mantan dev. Uncharted – Amy Hennig yang ikut bergabung, Visceral Games memang dikabarkan tengah meracik sebuah game single-player Star Wars ala Uncharted dengan sisi cerita yang lebih ditonjolkan. Namun dengan ditutupnya Visceral, EA mengumumkan perubahan format untuk game Star Wars tersebut. Kini ditangani oleh EA Vancouver, game Star Wars yang punya kode nama “Ragtag” tersebut akan didesain ulang untuk sebuah pengalaman yang bisa dinikmati gamer dalam jangka waktu panjang. Mereka berjanji akan tetap mempertahankan kualitas visual, cita rasa Star Wars yang otentik, serta berfokus membawa ceritanya kembali hidup. Rencana rilis untuk tahun 2019 juga otomatis, dibatalkan.
EA Vancouver saat ini sudah mulai mengerjakan “Ragtag” ini. EA sendiri menyebut bahwa mereka tengah berupaya merelokasi sebanyak mungkin staff Visceral ke beragam proyek dan tim di dalam perusahaan mereka.
RIP Visceral Games, RIP Dead Space..