10 Game Terimut yang Sebenarnya Tidak Imut!
-
INSIDE

Berkaca dari Limbo, kita sepertinya datang dengan ekspektasi yang serupa bahwa Playdead hampir mustahil membuat game teranyar mereka – INSIDE sebagai sebuah kisah penuh cinta dan harapan. Melihat pendekatan visual yang ia tawarkan saja, Anda sepertinya mengerti bahwa ia akan berakhir jadi sebuah game penuh misteri yang siap untuk memancing rasa penasaran terdalam Anda. Namun Playdead berakhir membuat hasil akhirnya berakhir lebih baik daripada ekspektasi yang ada sekalipun. Konten kekerasan eksplisit terutama ketika Anda gagal menggerakkan si anak di situasi tertentu terlihat begitu brutal. Namun kekerasan seperti ini hanyalah awal dari lebih banyak hal mengejutkan yang akan Anda temukan, semuanya tanpa penjelasan.
-
Splatoon

Dari semua franchise baru yang ditelurkan Nintendo selama beberapa tahun terakhir ini, Splatoon bisa dibilang yang paling sukses. Menawarkan pengalaman game third person shooter yang lebih bersahabat untuk anak-anak, Anda kini berperang dengan menggunakan tinta warna yang disemprot lewat beragam senjata berbeda. Namun tahukah Anda bahwa latar belakang ceritanya, sebenarnya tidak seceria gameplay yang ia tawarkan? Bahwa satu-satunya alasan Anda berperan sebagai dua ras unik ini karena di masa lalu, banjir besar telah membuat kehidupan makhluk hidup di darat punah, termasuk manusia. Bahwa dunia yang tengah berusaha Anda perjuangkan dengan menembakkan tinta ke semua arah tersebut adalah sebuah dunia post-apocalyptic yang bahkan tak lagi, menyisakan jejak ras Anda.
-
Little Nightmares

Sebuah game yang bisa dinikmati secara literal? Sebuah simbolisme soal tatanan sosial masyarakat? Anda sendiri yang harus menentukannya. Satu yang pasti, ketika ia pertama kali diperlihatkan, apalagi dengan kualitas visualisasi dari Unreal Engine 4 yang memesona, Little Nightmares memang terlihat seperti sebuah game racikan Tim Burton yang hidup. Dunia yang gelap dengan karakter super menyeramkan menghantui setiap inchinya, membuat perjalanan Anda berakhir lebih dari sekedar berusaha bertahan hidup. Namun di sisi lain, sulit untuk tidak mengakui bahwa si karakter utama – sang anak perempuan dengan jas hujan warna kuningnya ini memang super imut. Bergerak dari satu tempat tinggi yang lain, sembari berlari secepat mungkin di animasinya yang begitu halus, membuatnya terlihat seperti anak kecil yang tengah bersenang-senang. Jika saja, dunia tidak berusaha menghabisinya sejak awal.
-
Valiant Hearts: The Great War

Berbeda dengan di masa lalu, dimana perang selalu “diasosiasikan” sebagai sesuatu yang fun dan menyenangkan di industri game, banyak game lebih modern kini berusaha memotretnya lewat kacamata yang lebih realistis. Bahwa di tengah usaha untuk saling membunuh atas nama ideologi, agama, kekuasaan, ataupun wilayah dengan efektif ini, selalu ada sisi kemanusian yang rontok dan terenggut. Salah satunya sempat dipotret Ubisoft lewat game mereka – Valiant Hearts: The Great War yang berfokus pada perang dunia pertama. Visualisasinya mungkin terlihat imut dengan karakter yang digambar indah dengan warna memesona. Namun begitu Anda menyelami ceritanya, ini akan jadi game yang siap menghantam hati Anda dengan kekuatan penuh.










