Paragon Resmi Mati

Reading time:
January 29, 2018
paragon1

Developer mana yang tidak tergiur melihat kesuksesan yang berhasil dicapai Valve dengan DOTA 2 atau Riot Games dengan League of Legends? Keduanya berhasil membuktikan bahwa sebuah game free to play berbasis genre MOBA yang adiktif dan mengusung sistem microtransactions yang bisa diterima oleh para fans, bisa berujung pada kesuksesan besar dengan keuntungan yang masif. Apalagi jika beragam kebijakan yang dianut memang memenuhi apa yang diinginkan gamer, melahirkan fanatisme yang membuat mereka tak berkeberatan untuk menggelontorkan lebih banyak uang hanya untuk membeli item berbasis kosmetik di dalamnya. Banyak developer mencoba dengan gaya mereka masing-masing, namun banyak pula yang berakhir gagal. Sayangnya, Paragon harus masuk ke dalam daftar panjang tersebut.

Bagi Anda yang tidak terlalu familiar, Paragon merupakan game MOBA dari perspektif orang ketiga berbasiskan Unreal Engine 4. Kekuatan visual dan ragam efek yang memanjakan mata menjadi kekuatan, di luar gameplay yang memang akan menuntut Anda secara aktif bergerak. Namun sayangnya, Paragon tidak pernah menemukan momentum yang ia butuhkan. Justru proyek game lain dari Epic Games – Fortnite yang berhasil menemukan kesuksesan dengan jutaan jumlah pemain terus aktif di versi konsol dan PC. Hasilnya? Epic memutuskan untuk “membunuh” Paragon. Berita baiknya? Mereka juga akan mengembalikan semua dana yang sempat dikeluarkan gamer untuk game ini, sejak awal ia dirilis.

paragon2
Sepi peminat dan kesuksesan Fortnite akhirnya membuat Epic Games memutuskan untuk “membunuh” Paragon.

Epic Games meminta maaf bahwa mereka gagal memenuhi janji untuk membenahi Paragon itu sendiri. Server Paragon akan mati pada tanggal 26 April 2018 mendatang. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang sempat mencicipi game yang satu ini?

Source: Epic Games

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…