Pencipta Prince of Persia Ingin Franchise Ini Kembali

Reading time:
January 11, 2018
prince of persia sands of time

Seiring dengan bertambahnya umur, hidup seorang gamer memang tidak akan bisa lepas dari kata “perpisahan”. Bahwa untuk alasan yang tidak jelas, pelan tapi pasti, kita harus melihat franchise game-game yang kita cintai di masa lampau berakhir dilupakan begitu saja untuk beragam alasan yang tidak jelas. Walaupun secara rasional ia masih punya potensi untuk terus dijual dan dieksploitasi, ini selalu menyakitkan. Hal inilah yang mungkin dirasakan oleh gamer penggemar franchise milik Ubisoft – Prince of Persia. Terlepas dari seri masa lampau, baik di era tahun 80-an ataupun versi lebih modern dengan kemampuan mengendalikan waktu yang cukup sukses di pasaran, Ubisoft lebih memilih untuk mengistirahatkan game yang satu ini. Ternyata mimpi untuk melihatnya kembali tidak hanya terjadi di benak para gamer saja.

Keinginan yang sama ternyata juga dibagi oleh sang kreator franchise – Jordan Mechner dalam ciutan Twitter resminya. Mechner merespon komentar salah satu model dan pembawa acara televisi luar – Chrissy Teigen yang mengungkapkan bagaimana ia begitu menikmati dan mencintai seri Prince of Persia. Teiger penasaran apakah game ini masih hidup dan punya seri baru atau tidak. Hal ini langsung direspon oleh Mechner yang secara terbuka mengaku bahwa banyak orang di luar sana yang menginginkan hal yang sama. Walaupun tidak berbagi secara detail, ia mengaku bahwa saat ini ia tengah berjuang untuk memastikan Prince of Persia kembali.

Ubisoft saat ini memang lebih berfokus untuk melepas lebih banyak seri Assassin’s Creed ke pasaran, dan sayangnya, melupakan Prince of Persia. Apakah ciutan Mechner ini akan jadi awal dari apa yang kita impikan selama ini – kembalinya Prince of Persia ke platform gaming modern? Kita tunggu saja.

Source: GameSpot

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…