Activision Dulang 54 Triliun Rupiah dari Microtransactions di 2017

Reading time:
February 9, 2018
Call of duty ww2 jagatplay 86 600x338 1 600x338

Apa yang membuat banyak developer dan publisher tetap bersikukuh untuk menyuntikkan microtransactions di dalam sebuah game? Padahal gamer secara terbuka terus mengkritisi mekanik yang satu ini, apalagi jika konten yang ia tawarkan memang punya pengaruh langsung pada sisi gameplay. Jawaban termudah dan terlugas yang bisa diberikan berakhir pada satu kata – uang. Karena percaya atau tidak, terlepas dari beragam perlawanan keras yang dilakukan, microtransactions adalah “ladang uang” yang begitu mudah disebar dan dituai dalam waktu singkat. Apalagi jika si developer berujung mampu membangun basis komunitas yang fanatik. Tidak percaya? Lihat apa yang berhasil dicapai Activision di tahun 2017 kemarin.

Microtransactions menjadi salah satu motor pendorong pendapatan paling efektif Activision Blizzard untuk tahun 2017 kemarin. Keputusan untuk menjual lootbox dan pembelian item digital di game konsol dan mobile mereka telah berhasil menelurkan penjualan tidak kurang USD 4 miliar atau sekitar 52 triliun Rupiah! Setengah dari pendapatan tersebut disumbangkan oleh developer game mobile ternama mereka – King lewat Candy Crush yang ternyata masih populer. Sementara sisanya disumbangkan dari game konsol dan PC Activision Blizzard, termasuk Overwatch dan Hearthstone di dalamnya. Sekitar USD 1 milyar dari total tersebut diraih Activison hanya dalam waktu 1 kuartal saja, dan menjadi rekor tertinggi yang mereka raih sepanjang ini.

Dengan jumlah pendapatan dari microtransactions yang mencapai angka ratusan juta USD hingga miliaran seperti yang diperlihatkan oleh Activision dan beberapa publisher raksasa yang lain ini, maka bisa dipastikan bahwa sistem seperti ini tidak akan ditinggalkan dalam waktu dekat ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang sempat menghabiskan uang banyak untuk microtransactions yang ada?

Source: GameSpot

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…