Review God of War: Babak Baru yang Mengagumkan!

Reading time:
April 13, 2018

Semi Open-World Action RPG

god of war jagatplay 12
God of War, bukan lagi sekedar game action di sini.

Menyebut seri terbaru God of War ini sekedar sebagai game “action” saja sepertinya sudah tidak berlaku lagi. Seperti yang kita tahu, seri lawas God of War adalah sebuah game yang memang memungkinkan Anda untuk memperkuat Kratos, terutama di sisi senjata. Semakin kuat senjata, semakin besar damage yang mampu ia hasilkan, semakin efektif pula aksi Anda di pertempuran. Namun konsep tersebut berhenti sampai di sana. Sony Santa Monica menawarkan konsep serupa namun dalam kapasitas yang lebih luas, sebuah gameplay yang kini jauh lebih menyerupai game action RPG daripada sebuah game action belaka.

Anda memang tidak akan bertemu dengan angka damage dan sebagainya pada saat Kratos menyerang, namun kesempatan untuk memperkuat karakter ini tidak lagi sekedar didasarkan pada orb merah atas nama memperkuat senjata saja. Kratos dan Atreus sebagai sistem support utama kini mendapatkan pohon skill berbeda yang dipisah berdasarkan kategori senjata, namun membutuhkan EXP sebagai resource untuk membuka dan memperkuatnya. EXP bisa didapatkan dari menyelesaikan ragam misi sampingan, menyelesaikan puzzle, hingga membunuh beragam musuh yang Anda temui di sepanjang perjalanan. Kratos akan punya tiga pohon skill berbeda: kapak, shield, dan Spartan Rage, sementara Atreus akan punya satu pohon khusus yang dibagi ke dalam dua varian panah yang akan ia miliki nantinya.

god of war jagatplay 37
Sistem skill yang bisa dibuka berdasarkan level senjata dan jumlah EXP yang Anda miliki.
god of war jagatplay 231
Status Kratos untuk tiap kategori kini akan dipengaruhi oleh modifikasi senjata, armor, hingga socket gem yang ia kenakan. Ia juga biasanya diperkuat buff aktif dan pasif di dalamnya.

Yang menguat sensasi bahwa ini adalah game action RPG adalah implementasi sistem equipment, crafting, dan bagaimana keduanya berpengaruh pada status Kratos yang kini bisa diakses secara gamblang. Layaknya game RPG pada umumnya, besar damage yang bisa dihasilkan Kratos atau seberapa efektif serangan Runic yang ia lemparkan akan sangat ditentukan pada besar status yang ia miliki. Dan semuanya dipengaruhi oleh level senjata dan juga equipment seperti apa yang Anda kenakan.

Fungsi untuk memodifikasi pakaian dan senjata Kratos juga cukup lengkap, dari sekedar menentukan gagang kapak apa yang ingin Anda gunakan hingga menyuntikkan “gem” seperti apa untuk slot armor dan sejenisnya. Efeknya bukan sekedar status saja. Akan ada beberapa gem yang juga menyertakan ragam efek buff dengan nama-nama unik. Ada yang mampu memperkuat efek es serangan Kratos, ada yang menawarkan kesempatan untuk menjatuhkan orb healing berwarna hijau lebih tinggi, hingga yang memberikan Anda kesempatan untuk melambatkan waktu jika dibutuhkan. Setiap buff juga akan punya penjelasan eksplisit terkait kesempatan untuk memicu efek tersebut, dari Very Low hingga Very High. Belum cukup? Ada penyertaaan sistem elemen seperti es, api, hingga racun di sini yang tentu saja, bisa jadi mimpi buruk Anda atau justru, sumber fokus Anda yang baru.

Anda memang tidak bisa meracik senjata dan tetap berkutat dengan Leviathan Axe, namun Anda bisa mengejar dan mencari bahan untuk menempanya menjadi lebih kuat. Sistem armor juga membutuhkan proses crafting dan tidak sekedar bisa dibeli dari dua Blacksmith bersaudara – Brok dan Sindri begitu saja. Semakin langka armor yang ingin Anda racik, semakin langka pula material yang dibutuhkan, dan semakin kompleks pula usaha untuk mendapatkannya. Beberapa meminta Anda untuk mengejar misi sampingan, sementara beberapa lainnya bisa didapatkan dari sekedar menghabisi boss opsional misalnya. Anda mungkin bisa menyelesaikan cerita utama dengan equipment yang terhitung “standar”, namun untuk menghabiskan semua tugas yang tersedia dan opsional, memperkuat diri adalah sebuah kewajiban.

god of war jagatplay 86
Semakin langka armor Anda, semakin langka pula jenis material yang perlu Anda persiapkan untuk Brok dan Sindri.
god of war jagatplay 134 1
Tidak lagi linear, ia kini mengusung konsep semi open-world.

Maka dari sistem seperti ini, maka Anda sepertinya sudah bisa menerka di bagian mana kami menyebutnya sebagai game “semi open-world”. Karena tidak seperti game God of War di masa lalu yang bergerak linear dan meminta Anda untuk menempuh cerita demi cerita, God of War terbaru ini menawarkan sebuah dunia terbuka yang bisa Anda eksplorasi. Daerah yang disebut sebagai “Lake of Nine” ini adalah sebuah area cukup besar yang bisa dijelajahi oleh Kratos, Atreus, dan Mimir dengan menggunakan kapal mereka. Maka seperti game open-world pada umumnya, Anda bisa sekedar bergerak menuju ke area misi utama dan melanjutkan cerita. Namun untuk Anda yang ingin menjelajahinya sendiri, akan ada reward yang pantas, dari sekedar memenuhi rasa penasaran dimana Anda bisa menautkan kapal Anda, hingga menyelesaikan ragam misi sampingan yang ada.

Benar sekali, game ini memuat ragam misi sampingan yang ada, dan didesain dengan cukup baik. Ada misi sampingan “malas” ala game open-world yang berakhir sekedar meminta Anda untuk mencari artifact atau sekedar menutup lubang dimensi yang tersebar, misalnya. Namun God of War juga memuat desain misi sampingan lain dengan cerita yang solid, dari sekedar membantu para arwah manusia tertinggal yang butuh sebuah konklusi konflik sebelum bisa berjalan ke Valhalla, hingga permintaan khusus dari Bokr dan Sindri yang masing-masing akan punya misi mereka sendiri-sendiri. Biasanya misi sampingan ini akan mendorong Anda untuk melakukan eksplorasi atau bergerak menuju ke area yang tidak pernah Anda tahu bisa Anda kunjungi, dan tentu saja, menikmati apapun tantangan, reward, ataupun puzzle yang dihadirkan di sana. Pengalaman penuh God of War akan bisa dinikmati jika Anda menyibukkan diri untuk menyelesaikan misi-misi ini.

god of war jagatplay 73
Ada banyak misi sampingan yang bisa Anda selesaikan dengan reward yang pantas.
god of war jagatplay 179 1
9 Realms…

Satu yang bahkan lebih fantastis? God of War juga mengeksplorasi konsep “9 dunia yang berdiri di atas Yggdrasil” yang memang menjadi basis cerita untuk mitologi Norse. Bahwa Midgard atau dunia yang kita kenal sebagai dunia manusia, bukanlah satu-satunya dunia yang akan bisa Anda jelajahi. Kami tidak akan membuka detail kepada Anda realm apa saja yang bisa Anda singgahi dan kunjungi, namun konsep Bifrost adalah sesuatu yang bisa Anda dapatkan di God of War dan Kratos memegang kunci tersebut di salah satu titk cerita. Kerennya lagi? Terlepas dari beberapa realm yang mau tidak mau Anda kunjungi sebagai bagian dari misi utama, ada beberapa realm lain yang muncul sebagai “reward” dari misi sampingan yang akan menawarkan pendekatan daerah dan tantangan yang berbeda. Hasilnya? Anda akan sangat terdorong untuk menjelajahi dunia yang ditawarkan oleh God of War ini.

Dengan pendekatan seperti ini, struktur God of War memang terasa berbeda. Satu yang pasti, di luar waktu permainan untuk garis cerita utama yang sudah begitu panjang, konsep dunia semi-terbuka dari apa yang ditawarkan di sini akan kian membuat waktu permainan tersebut semakin meningkat drastis, apalagi untuk Anda yang ingin mengetahui dan mendapatkan segala sesuatunya. Kami menyebutnya sebagai “semi open-world” karena sekedar fakta bahwa Anda tidak lantas bebas untuk bergerak kemana saja sejak awal permainan. Bahkan eksplorasi Anda di Lake of Nine sendiri juga akan dibatasi oleh gerak Jormungandr yang di progress cerita, pelan tapi pasti, akan membuka lebih banyak area dan misi sampingan untuk Anda kunjungi. Mengingat beberapa puzzle juga akan baru bisa diakses setelah solusi seperti varian panah Atreus sudah tersedia, Anda tidak akan menemukan kebebasan layaknya game open-world pada umumnya di sini.

Menikmati Dongeng Mimir

god of war jagatplay 174
Mimir di mata kami, menjadi salah satu bagian terbaik God of War.

Ada satu elemen lain yang tidak pernah kami prediksi, akan berakhir kami cintai dari God of War. Untuk Anda yang seringkali menikmati game action, penceritaan soal lore belakang layar dari dunia yang tengah Anda nikmati  biasanya berakhir membosankan ataupun dianggap tak penting, dan berujung Anda abaikan begitu saja. Banyak game yang kemudian berusaha menjadikan lore dunia ini sekedar “hal ekstra” yang bisa Anda temukan dan dapatkan lewat beragam collectibles atau dokumen yang Anda temukan saat menjelajahinya, yang kami yakin bagi sebagian besar gamer, juga tidak sebegitu menarik untuk diikuti. Tetapi ada sesuatu yang istimewa dengan apa yang dilakukan Sony Santa Monica dengan God of War Ini.

Seperti yang Anda tahu, dari skema semi open-world yang kami bicarakan sebelumnya, banyak dari waktu Anda akan dihabiskan dengan menaiki sampan kecil milik Kratos untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya, melakukan apapun yang menurut Anda ingin Anda lakukan. Untuk mengisi kekosongan tersebut, God of War menjadikannya sebagai momen penting untuk membangun kedekatan dengan karakter yang ada. Di awal, ketika ia hanya memuat Kratos dan Atreus, Anda bisa bertemu dengan pembicaraan dua sosok berhubungan darah yang di awal permainan, tidak bisa disebut dekat ini. Pelan tapi pasti, keduanya berupaya berinteraksi satu sama lain, berbagi kisah dan mendekat. Sebuah interaksi yang tentu saja, pantas untuk diacungi jempol, karena seperti halnya yang dilakukan Naughty Dog dengan The Last of Us, ia terasa lebih natural dan hidup. Ketika karakter lainnya – Mimir masuk , daya tarik perjalanan ini berubah total.

god of war jagatplay 207
Lewat “dongeng”-nya, Anda akan mendapatkan begitu banyak cerita mitologi Norse yang mengagumkan.
god of war jagatplay 221
Begitu menariknya cerita yang ia tawarkan, hingga kami tidak berkeberatan untuk menghentikan sampan, berdiam, hanya untuk membiarkannya menyelesaikan cerita tersebut.

Entah karena kami yang memang bias karena selalu penasaran dengan isi mitologi Norse yang seharusnya dan bukan sekedar interpretasi melenceng dari produk populer seperti Marvel misalnya, atau karena memang eksekusinya berakhir fantastis, namun menikmati dongeng mitologi Norse dari Mimir adalah salah satu bagian yang paling kami suka dari God of War. Apa yang ia jelaskan membantu Anda menangkap gambaran lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi di Midgard, apalagi mengingat Kratos memang baru aktif dan menjelajahi dunia ini setelah perang besar berkecamuk di masa lalu. Terkadang tambahan dongeng ini disesuaikan dengan apa yang baru saja terjadi dengan Kratos dan Atreus. Ia memperkuat lapisan lore yang fantastis.

Dikombinasikan dengan voice acting dan aksen Mimir yang begitu menenangkan, maka cerita-cerita ini disampaikan dengan konten yang begitu menarik. Ada gambaran soal Ragnarok, dimana pertarungan antara Thor dan Jormungandr akan menghiasinya, ada kisah soal Skoll dan Hati – dua ekor serigala yang mengejar matahari dan bulan, ada kisah soal bagaimana Ymir menjadi raksasa yang menjadi sumber dari begitu banyak kehidupan, hingga kisah Freya yang dipaksa untuk menikah dengan Odin dan dianggap pengkhianat oleh para Vanir karena telah menikah dengan seorang Aesir, dan sebagainya. Konten yang ia tawarkan cukup banyak, dari awal hingga akhir permainan. Cerita-cerita dongeng Mimir ini saking menariknya, hingga cukup untuk membuat kami terkadang berhenti mengayun sampan dan memilih mendengarkan kisah yang ia lemparkan hingga selesai. Mengapa? Karena semata-mata ia akan berhenti bercerita, setiap kali Anda menepi dan tidak berada di atas sampan lagi. Ada kepuasan tersendiri ketika menikmati kisah epik dari karakter yang mungkin atau tidak Anda temui nantinya.

Walaupun God of War sendiri tidak mengikuti pakem mitologi Norse yang seharusnya, mengingat sosok seperti Kratos ataupun Atreus tidak pernah ada, namun Sony Santa Monica tetap menyediakan cerita berbasis fakta untuk sebagian besar karakter yang ada untuk tidak hanya membangun dunia mitologi yang lebih sempurna, tetapi juga membantu Anda menangkap dunia yang mereka tawarkan dengan lebih baik. Anda akan menikmati kisah-kisah yang ditawarkan oleh Mimir ini, apalagi mengingat sudut pandang yang biasanya mengakar pada pengalaman pribadinya mengingat kedekatan hubungannya dengan Odin di masa lalu. Anda akan mencintainya.

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…