Dev. Lawbreakers Tutup

Karena congkak? Atau karena sekedar kalah bersaing? Apapun alasannya, sepertinya sudah menjadi rahasia umum bahwa Lawbreakers berujung proyek game FPS yang gagal di pasaran. Bersaing langsung dengan Overwatch dan Paladins di kala rilisnya, sang kreator – Cliff Bleszinski yang juga merupakan otak dari Gears of War di masa lalu – memang terus membanggakan produk ini sebagai game serupa yang punya konsep lebih dewasa. Lebih cepat, lebih brutal, Cliff B merasa bahwa pendekatan ini sudah cukup untuk mencuri hati gamer. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Lawbreakers ternyata kurang diminati dengan komunitas yang nyaris mati hanya dalam beberapa minggu rilis. Kegagalannya bahkan cukup untuk membuat sang publisher – Nexon untuk mencoret nama game ini dari laporan finansial mereka. Cliff B dan studio yang mengembangkan – Boss Key Productions berusaha bangkit.
Beralih dari Lawbreakers ke game battle royale baru yang kini berada di tahap Early Access, Radical Heights ternyata tidak banyak membantu. Kegagalan Lawbreakers yang tidak lagi terselamatkan sepertinya menjadi konsekuensi fatal yang harus dipikul Boss Key Productions sebagai developer. Dalam ciutan terbarunya via Twitter, Cliff B mengkonfirmasikan bahwa Boss Key Productions resmi tutup. Ia menyebut bahwa walaupun Radical Heights mendapatkan respon cukup positif, namun tidak cukup kuat untuk menyelamatkan studio ini sendiri. Cliff B berencana untuk menarik diri dari industri game sementara ini sembari berfokus pada hidupnya sendiri. Ia juga menjanjikan bahwa server Radical Heights akan terus hidup hingga beberapa waktu ke depan, walaupun tidak menjelaskan kapan tenggat waktu pastinya.
https://twitter.com/therealcliffyb/status/996092708971274245
Ini tentu saja menjadi berita yang cukup menyedihkan, apalagi mengingat begitu banyak talenta yang ikut bergabung di dalam Boss Key Productions. Di mata Anda, apa yang menjadi alasan utama kegagalan Lawbreakers yang berujung pada matinya studio ini?