Amy Hennig Resmi Keluar dari EA, Buka Studio Indie

Reading time:
June 29, 2018
ragtag 600x337

Sesuatu yang membingungkan dan “mengagumkan” di saat yang sama, bagaimana kerjasama eksklusif 10 tahun antara EA dan Disney sebagai pemilik franchise Star Wars bisa berakhir sebuah mimpi buruk. Bahwa popularitas franchise yang sudah mendefinisikan dan menjadi bagian sejarah hidup para geek seluruh dunia ini bisa berujung tidak ditangani secara optimal oleh perusahaan sebesar EA yang sejauh ini, baru melahirkan dua seri Battlefront yang keduanya juga dikritik pedas. Berita buruknya? Mimpi untuk melihat sebuah game single-player berkualitas tinggi dengan segudang potensi garis cerita yang bisa dieksplorasi juga berakhir kandas. Kondisi yang bahkan secara resmi, membuat sosok developer sekelas Amy Hennig resmi cabut.

Untuk Anda yang tidak familiar, Amy Hennig merupakan otak di balik beberapa game Uncharted saat masih berkiprah di Naughty Dog sebelum akhirnya hijrah di EA. Ia harusnya menjadi otak di balik game single-player Star Wars dengan kode nama “Ragtag” bersama Visceral Games. Dengan matinya “Ragtag” dan Visceral Games, Amy Hennig pun resmi cabut darI EA. Hal ini meluncur dari mulutnya sendiri saat diwawancarai oleh situs Eurogamer di acara Gamelab, Barcelona. Amy Hennig saat ini berencana untuk mengembangkan studio indie-nya sendiri, namun masih belum siap untuk mengumumkannya kepada publik. Ia mengaku secara resmi sudah berhenti bekerja di EA sejak bulan Januari 2018 kemarin.

amy hennig
Amy Hennig resmi tidak lagi berdiri di bawah bendera EA. Game Star Wars racikannya juga dipastikan batal.

Dengan demikian, Amy Hennig menyebut bahwa ia kini sudah bisa mengumumkan secara resmi, bahwa dirinya tidak lagi terlibat dengan EA ataupun game Star Wars apapun yang mereka racik. Proyek yang sempat ia kembangkan di kala itu juga sudah dibatalkan. Hennig menyebut bahwa studio Vancouver dimana ia sempat bekerja saat ini mengembangkan game Star Wars yang berbeda jauh dengan apa yang ia visikan selama ini. Well, EA..

Source: Eurogamer

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…