Preview Octopath Traveler: JRPG yang Ternyata Unik dan Berbeda!
Sebuah pasar baru yang terbuka lebar, banyak developer yang berusaha terjun masuk ke dalam popularitas yang diraih Nintendo dengan produk hybrid teranyar mereka – Nintendo Switch. Menarik memang melihat bagaimana platform yang di atas kertas memang tidak lebih kuat daripada Playstation 4 dan Xbox One ini mulai kedatangan game-game dari developer ketiga yang hadir dalam format beragam, baik dari sisi visual ataupun genre. Tidak sedikit pula yang mulai berfokus untuk meracik sebuah produk eksklusif, seperti yang dilakukan Square Enix dengan Octopath Traveler. Diracik oleh tim sama yang mengembangkan Bravely Default di masa lalu, ia ternyata berujung jadi game JRPG yang unik dan berbeda dibandingkan banyak judul yang sempat kami mainkan di masa lalu. Apa yang membuatnya menarik?
Kesan Pertama
Banyak gamer yang sepertinya akan setuju bahwa salah satu pendekatan unik pertama yang ditawarkan Square Enix di Octopath Traveler adalah presentasi visual yang ia usung. Alih-alih bergerak dalam ranah 2D atau 3D pada umumnya, ia mengusung pendekatan 2.5D. Anda akan bertemu dengan desain visual, baik karakter ataupun dunia, dalam bentuk piksel ala game-game JRPG lawas, namun dengan ragam efek game-game model 3D. Dari sistem pencahayaan, bayangan, hingga depth of field yang diusung di sini, membuat cita rasa modern yang kentara. Menggabungkan kedua kutub, visualisasi lawas dan modern di satu ruang ini, memang membuat Octopath Traveler terasa berbeda dibandingkan JRPG pada umumnya.
Namun visualisasi bukanlah satu-satunya hal yang membuat game ini terasa unik sebagai sebuah game JRPG. Pendekatan cerita yang ia usung juga begitu berbeda dengan “identitas” JRPG selama ini. Jika kebanyakan game JRPG akan membawa Anda pada satu garis cerita linear dimana para ksatria berusaha menyelamatkan dunia dari sebuah marabahaya yang mengancam, dan oleh karena itu berpetualang bersama, Octopath Traveler tidak menawarkan hal tersebut. Memasuki waktu 20 jam permainan, game ini tidak punya satu “Misi bersama”. Cerita disajikan berbeda untuk masing-masing individual yang punya masalah mereka sendiri-sendiri, yang juga dibagi ke dalam ragam chapter berbeda. Satu-satunya alasan mereka bergabung dalam satu party hanya karena itu akan memudahkan misi pribadi mereka selesai. Cukup terasa individualistik untuk sebuah game JRPG.
Pendekatan yang berbeda juga muncul dari sistem Job yang kini juga tidak mempengaruhi rangkaian Skill atau senjata seperti apa yang bisa gunakan saat bertarung, tetapi juga pada proses eksplorasi itu sendiri. Bergantung pada job yang Anda miliki dan karakter yang Anda bawa, Anda akan bisa mengakses kemampuan khusus yang bisa diaplikasikan untuk menyelesaikan misi sampingan, meraih keuntungan ekstra di luar pertarungan, atau sekedar merekrut ekstra tambahan tenaga untuk party. Misalnya? Salah satu karakter – Therion yang memang diceritakan punya job sebagai Thief misalnya, bisa menggunakan skill khusus eksplorasi – Steal yang memungkinkannya untuk mencuri ragam objek dan item dari para NPC dengan sistem persentase kesuksesan.
Memasuki waktu permainan hampir 20 jam, dan baru menyentuh Chapter 2 untuk 3 karakter dari 8 karakter yang ada, Octopath Traveler juga sayangnya, mulai terasa grindy. Mengingat Anda hanya bias membawa 4 karakter dalam party dan 4 karakter di bagian Reserve, Exp Points yang terdistribusi lewat pertarungan hanya akan memperkuat dan menaikkan level karakter dalam party saja. Sementara karakter-karakter dalam Reserve, tidak. Sementara di sisi lain, cerita yang bergerak dalam chapter menuntut Anda untuk membuat karakter mencapai rekomendasi level tertenut sebelum bisa mengaksesnya. Benar sekali, seperti yang bisa Anda prediksi, ada “kewajiban” juga untuk menaikkan level karakter dari Reserve jika Anda ingin menikmati semua cerita yang ada.
Kami sendiri sepertinya masih jauh dari proses menyelesaikan game yang kabarnya bisa menyentuh angka 50 jam untuk semua skenario ini. Tentu saja, butuh waktu untuk setidaknya mendapatkan gambaran lebih jelas soal sistem gameplay ataupun sensasi seberapa grindy Octopath Traveler bisa berakhir. Sembari menunggu proses tersebut, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Square Enix di game yang satu ini. JRPG with some surprises here..