Review Octopath Traveler: Tak Semuanya Berhasil!
Unik dan berbeda, ini mungkin kesan yang akan langsung dirasakan oleh gamer penggemar JRPG ketika melihat Octopath Traveler untuk pertama kali. Menjadi salah satu game yang didengungkan oleh Nintendo untuk mempopulerkan Switch di pertama kali rilis, game racikan Acquire – dev. di balik seri Bravely Default yang berdiri di bawah bendera raksasa Square Enix ini memang begitu menarik. Sebuah pendekatan yang melebur cita rasa klasik lewat pendekatan visual dan gameplay, namun di sisi lain, juga menawarkan kesan yang modern lewat beragam teknik presentasi yang lain. Setelah penantian yang cukup lama, gamer Nintendo Switch akhirnya berkesempatan untuk menjajal game yang satu ini.
Anda yang sudah membaca preview kami sepertinya sudah punya sedikit gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Octopath Traveler. Selain pujian untuk kualitas visualisasi yang akan membuat rasa haus akan cita rasa klasik gamer penggemar JRPG “tua” terpenuhi, kami juga lumayan terkejut dengan caranya menangani sisi cerita yang ada. Bahwa berbeda dengan kebanyakan game JRPG yang biasanya berisikan satu cerita linear yang jadi motivasi pendorong mengapa setiap karakter ini berkumpul ke dalam satu party yang sama, Acquire mendesain cerita Octopath Traveler dari kacamata 8 karakter yang berbeda. Ketakutan untuk proses grinding dan sejenisnya juga mulai mengemukan di beberapa belas jam permainan tersebut.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Octopath Traveler? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tidak semua elemennya bisa disebut berhasil? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda!
Plot
Plot bisa dibilang adalah salah satu daya tarik paling unik di dalam Octopath Traveler. Karena berbeda dengan game-game JRPG kebanyakan yang linear untuk urusan cerita, dimana party beberapa orang berkumpul dan bersatu untuk satu tujuan yang sama walaupun terkadang didorong dengan motivasi yang berbeda, Octopath Traveler menawarkan cerita bercabang dengan 8 karakter utama sebagai konten utama. Anda bisa memilih salah satu karakter sebagai “karakter utama” dan kemudian bebas bergerak untuk merekrut karakter yang lain sebagai party dalam urutan manapun.
Maka Anda akan bertemu dengan 8 karakter dengan garis cerita yang berbeda di Octopath Traveler. Ada H’aanit – sang pemburu yang berusaha menyelamatkan sang mentor dari kutukan yang membuatnya membatu, Alfyn – seorang peracik obat yang hendak menemukan ramuan terbaik, Primrose – seorang penghibur dari keluarga penting yang kini hidup hanya untuk balas dendam, Cyrus – ahli magis yang berusaha mencari dan menemukan kembali sebuah buku terlarang, Ophillia yang sedang melakukan ziarah untuk menggantikan saudara yang ia cintai, Tressa – yang berusaha menjadi merchant terbaik di dunia, Olberic – mantan veteran yang terus dihantui oleh masa lalu, dan juga Therion – seorang pencuri yang mencari jalan penebusan dengan membantu salah satu keluarga untuk menemukan artifak penting mereka.
Maka seperti yang kami bicarakan sebelumnya, kedelapan karakter ini memutuskan untuk berjalan bersama sebagai sebuah party bukan karena satu tujuan yang sama ala game-game JRPG pada umumnya. Mereka berkumpul karena satu alasan sederhana – semata-mata karena kehadiran yang lain mempermudah perjalanan dan konflik apapun yang harus mereka hadapi. Dengan pendekatan seperti ini, Octopath Traveler memang terasa seperti sebuah game JRPG eksperimental beresiko tinggi.
Lantas, apakah ini berarti tidak ada sesuatu yang “mengikat” perjalanan kedelapan karakter ini? Walaupun tidak disajikan dengan cara konvensional dalam bentuk cut-scene ataupun progress pergerakan dari satu kota ke kota lainnya dalam format linear ala game JRPG selama ini, konsep ini tetap ada.
Untuk setiap cerita dari karakter yang berhasil Anda selesaikan, yang masing-masing darinya terbagi ke dalam 4 chapter berbeda, maka Anda akan menemukan sebuah clue soal cerita dunia dan ancaman sesungguhnya untuk dunia Octopath Traveler itu sendiri. Ada pembicaraan dan kepingan informasi terkait sebuah makhluk berbahaya yang akan menjadi akhir dunia dan berhasil dikunci oleh 12 dewa yang lain. Bahwa ia tidak pernah boleh dibangkitkan sama sekali. Sesuatu yang tersimpan erat di balik “Gate of Finis”. Tetapi uniknya? Octopath Traveler memperlakukannya tidak lebih dari dungeon rahasia dan misi sampingan, bukan sesuatu yang harus Anda selesaikan.
Lantas, seperti apa kisah dan konflik dari masing-masing 8 karakter Octopath Traveler ini? Bagaimana juga tantangan yang harus mereka hadapi? Apa pula yang berada di balik Gate of Finis ini? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Octopath Traveler ini.