JagatPlay di TGS 2018: Blood & Truth yang Ambisius!

Salah satu sesi jadwal yang dilepas oleh Sony untuk kunjungan Tokyo Game Show 2018 kami juga diarahkan pada salah satu judul game eksklusif Playstation VR yang menarik untuk diantisipasi – Blood & Truth. Alasannya? Karena game action virtual reality yang berfokus pada pertempuran dengan menggunakan senjata api ini dikembangkan oleh tak lain dan tak bukan, oleh Sony London Studio, yang juga menjadi otak di balik London Heist – salah satu game populer dalam bundle Playstation VR Worlds beberapa tahun yang lalu. Membawa formula yang serupa dengan apa yang ditawarkan oleh London Heist dan membawanya lebih jauh, Blood & Truth lahir.
Mereka memang masih belum memberikan informasi pasti terkait tanggal rilis dan sejenisnya, namun lewat presentasi singkat dan juga kesempatan untuk menjajal game ini secara langsung (yang kami lompati karena antrian panjang dan waktu makan malam yang semakin dekat), Sony London Studio menjelaskan apa yang hendak mereka tawarkan via Blood & Truth dan apa yang membuatnya berbeda dengan London Heist misalnya. Kami juga berkesempatan untuk melemparkan beberapa pertanyaan untuk memenuhi rasa penasaran kami.

Terinspirasi dari banyak film aksi dan berambisi untuk menciptakan cerita yang imersif berkat dukungan teknologi PSVR, Sony London Studio ingin mengembangkan dan memperluas konsep yang sebenarnya sudah dieksekusi dengan manis oleh mereka via London Heist. Blood & Truth tetap akan menjadikan London sebagai setting utama, namun kini Anda berperan sebagai karakter protagonis baru – Ryan Marks. Seperti halnya film Taken, kembalinya Ryan Marks yang diceritakan merupakan mantan pasukan khusus ke London ternyata justru disambut oleh sebuah tragedi. Keluarga yang ia cintai justru berujung diculik oleh organisasi kriminal besar. Tidak ada solusi yang lebih ia mengerti selain mengangkat senjata dan berusaha merebut kembali.
Salah satu fitur yang hendak didorong oleh Sony London Studio untuk Blood & Truth adalah sesuatu yang ia sebut sebagai “Military Mind”. Ambisinya adalah berusaha mewakili dan membuat otak militer seorang Ryan Marks pelan tapi pasti, juga mulai dipelajari oleh Anda sebagai gamer yang memainkannya. Lewat proses tutorial pelan tapi pasti, sekaligus user-interface minim yang tetap imersif, Anda akan mulai mengembangkan intuisi sebagai pasukan khusus super elite dari sekedar mempelajari kemana Anda harus bergerak, mempelajari untuk memanfaatkan lingkungan, bergerak dengan mulus, dan mulai melakukan beragam trik tembakan tanpa lagi berpikir. Mereka memang masih belum bisa memperlihatkannya secara langsung, namun di versi final, inilah yang hendak mereka kejar.

Sementara jika dibandingkan dengan London Heist, ada dua hal yang akan tampil lebih baik di Blood & Truth. Yang pertama? Pergerakan. Bahwa tidak seperti London Heist yang pasif, Anda kini bisa bergerak di Blood & Truth untuk sensasi pertempuran yang lebih imersif dan untuk keuntungan strategi tertentu, walaupun masih berbasis waypoint. Kedua? Tentu saja konten itu sendiri. Dengan cerita yang bisa Anda ikuti, Blood & Truth tidak lagi akan terasa seperti sebuah proyek eksperimen singkat seperti halnya London Heist. Game ini akan memuat konten sekitar 7-8 jam permainan untuk Anda selesaikan. Tentu saja, Anda selalu punya ruang untuk beristirahat lewat jeda cut-scene yang ada, mengingat tidak semua orang akan siap untuk menikmati VR dalam waktu yang lama.
Sony London Studio juga secara terbuka menyebut bahwa mereka sangat ingin mengaplikasikan apa yang mereka sukai dari film action ala John Woo misalnya ke mekanik permainan. Oleh karena itu, mereka menyuntikkan sistem senjata api yang kini memungkinkan Anda untuk melakukan dual-wielding, menggunakan senjata mesin super berat seperti Mini-gun, menangkap dan melemparkan granat, hingga menggunakan lingkungan seperti barel dan sejenisnya untuk membunuh musuh dengan lebih cepat. Semuanya bisa Anda lakukan di Blood & Truth nanti. Senjata dengan silencer juga ditawarkan untuk ekstra sensasi stealth, namun tanpa sistem takedown melee.

Kami sendiri datang dengan dua pertanyaan untuk sang developer. Pertanyaan pertama tentu saja, menyangkut dukungan Playstation VR Aim Controller – kontroler berbentuk senjata milik Playstation. Dengan tema Blood & Truth yang mengarah pada pertempuran senjata seperti ini, tentu saja aneh jika yang dibicarakan hanyalah Playstation Move dan DualShock 4 saja. Tim developer sendiri menyebut bahwa untuk saat ini mereka masih belum memastikan apapun. Mereka mengaku memahami soal eksistensi Aim Controller dan masih berupaya untuk mengadaptasikan kontroler tersebut ke produk mereka. Namun untuk saat ini, mereka belum bisa memberikan konfirmasi.
Berdasarkan pengalaman pribadi kami bermain VR, pertanyaan kedua menyangkut soal pengalaman imersif itu sendiri. Seperti yang kita tahu, hampir sebagian besar gamer VR yang meluncur ke pasaran selalu memuat karakter-karakter NPC yang tidak banyak bereaksi pada tingkah aneh dan gila karakter utama saat Anda, sebagai gamer melakukan tindakan-tindakan aneh. Apakah Sony London Studio akan punya solusi dan jawaban untuk “masalah” yang satu ini.

Mereka secara terbuka menyebut bahwa membuat NPC bereaksi untuk setiap tingkah laku aneh gamer adalah salah satu hal tersulit dalam pengembangan game VR. Namun seperti salah satu scene dimana NPC akan bereaksi saat gamer melihat lampu berwarna merah di London Heist, mereka memang berencana untuk menyuntikkan momen-momen kecil dan mengejutkan ini di Blood & Truth, hingga level imersif yang ditawarkan jauh lebih tinggi. Namun mereka belum bisa membuat konsep AI super reaktif seperti yang kami tanya sebelumnya.
Blood & Truth sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2019 mendatang, eksklusif untuk Playstation 4 dan Playstation VR, namun masih tanpa tanggal rilis pasti.