Review Marvel’s Spider-Man: Sang Manusia di balik Topeng!
Apa game superhero terbaik yang pernah Anda cicipi hingga saat ini? Menemukan game dengan tema seperti ini di kualitas yang menjanjikan memang bukan pekerjaan yang mudah. Ada kebutuhan untuk tidak sekedar memastikan bahwa semua kekuatan sang superhero diadaptasikan secara proporsional ke dalam game, tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan sebuah cerita dan atmosfer yang tepat untuknya. Dipadukan dengan kepribadian dan konflik belakang layar yang unik, tugas berat inilah yang harus dipikul oleh Insomniac Games dengan salah satu superhero terpopuler Marvel – Spider-Man. Sang manusia laba-laba yang sudah beberapa kali masuk ke dalam industri game ini akhirnya kembali, dalam format terbaiknya, untuk Playstation 4.
Anda yang sempat membaca artikel preview kami sebelumnya sepertinya sudah punya gambaran kira-kira daya tarik seperti apa yang ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man ini. Kualitas visualisasi memesona di tengah kota yang dibangun penuh detail dan berhasil mengisyaratkan posisi Spider-Man sebagai bagian dari sebuah semesta superhero yang lebih besar akan menarik Anda. Namun kekuatan utama game yang satu ini sempat kami sebutkan terletak pada cerita yang ia racik. Cerita yang siap untuk membuat Anda menghela napas karena sisi emosional yang tidak pernah Anda prediksi sebelumnya. Marvel’s Spider-Man tidak selalu soal sang manusia laba-laba yang mengitar kota New York itu sendiri. Terkadang, ia adalah soal sosok Peter Parker yang harus mengorbankan banyak hal untuk mengenakan topeng merah tersebut.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Marvel’s Spider-Man ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang lebih berfokus pada sosok sang manusia di balik topeng? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Tidak ada lagi cerita awal bermula Peter Parker mendapatkan kekuatannya sebagai seorang manusia laba-laba, Marvel’s Spider-Man memosisikan Anda sebagai seorang Peter Parker yang terhitung sudah “veteran” untuk urusan menyelamatkan kota yang ia cintai – NYC dari ancaman para penjahat yang beberapa di antaranya, juga memiliki kemampuan super power yang tak kalah mematikan. Kita berbicara soal sosok Peter yang kini lebih dewasa, matang, dengan posisi sang mantan kekasih – Mary Jane yang juga sudah mengetahui identitasnya.
8 tahun berjuang dan Spider-Man akhirnya berkesempatan untuk menundukkan sang tokoh antagonis utama yang menjadi otak dan dalang di balik begitu banyak tindak kejahatan – Wilson “The Kingpin” Fisk. Bukti sudah terkumpul sempurna, pihak keamanan sudah bergerak, dan Fisk tak lagi bisa mengelak. Tugas berat tersebut akhirnya berhasil dicapai tanpa korban jiwa, membuat perjalanan Spider-Man seolah sudah berada di puncak kesuksesan. Dengan ditangkapnya Kingpin, NYC seharusnya menjadi kota yang jauh lebih aman dan nyaman. Namun yang terjadi, justru sebaliknya.
Dengan hilangnya posisi The Kingpin sebagai pemimpin aktivitas kriminal di NYC, kota nan ramai ini justru jatuh pada kekacauan. Tidak ada lagi sosok yang menguasai, mengatur, dan menjalankan semua organisasi, membuat banyak dari mereka bermimpi untuk menjadi The Kingpin selanjutnya dan berakhir menjadi penguasa menggantikan Wilson Fisk. Perjuangan Spider-Man ternyata belum berakhir sampai di sana. Gelombang ancaman baru datang dan kali ini muncul dari sumber yang tak pernah ia perkirakan sebelumnya.
Di tengah suasana kampanye Norman Osborne yang berusaha menjadi Mayor dua periode untuk NYC, ancaman baru muncul setelah jatuhnya Kingpin. Shocker – salah satu musuh utama Spider-Man yang mengandalkan dentuman suara sebagai kekuatan utama, tertangkap tangan berusaha mencuri uang dari sebuah bank. Tindakan tergesa-gesa dan tanpa perhitungan ini membuat Spider-Man dan koleganya di kepolisian – Yuri Watanabe mencurigai bahwa aksi Shocker ini tidak didasarkan pada kebutuhan dirinya sendiri, tetapi karena ia bekerja untuk organisasi yang lebih besar. Ada sesuatu yang tengah terjadi di belakang layar, di tengah vakumnya kepemimpinan Kingpin itu sendiri. Benar saja, tidak perlu menunggu terlalu lama hingga sebuah pasukan baru bernama “Demons” dengan topeng oriental mereka mulai meneror kota. Di baliknya, musuh baru bernama Mr. Negative mencengkeram.
Lantas, mampukah Spider-Man mengatasi ancaman baru sepeninggal Kingpin ini? Musuh-musuh seperti apa saja yang harus ia hadapi? Apa sebenarnya motivasi Mr. Negative tiba-tiba muncul di momen seperti ini? Dinamika kehidupan ganda seperti apa juga yang harus dilalui Peter untuk menyelesaikan masalah besar yang satu ini? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan Marvel’s Spider-Man ini.