Aksi Bela Rockstar, Karyawan Berikan Testimoni Positif di Twitter!

Sebuah kondisi yang tentu saja tidak pernah diinginkan Rockstar. Menjelang tanggal rilis yang kian dekat dengan proyek ambisius yang sudah mereka racik selama bertahun-tahun – Red Dead Redemption 2, pembicaraan hangat yang mengemuka di dunia maya justru berfokus pada jam kerja tidak manusiawi yang tidak sengaja keluar dari sang kepala tim – Dan Houser. Bahwa untuk merampungkan game dengan tema barat liar ini, mereka harus bekerja tidak kurang dari 100 jam / minggu atau sekitar 14 jam / hari. Usaha klarifikasi Dan Houser bahwa tidak ada paksaan untuk jam kerja seperti ini juga tidak berhasil membalikkan keadaan. Rockstar pun harus menempuh langkah terakhir ini, membiarkan dunia membaca dari perpektif langsung dari karyawan mereka saat ini.
Rockstar menarik larangan bagi karyawan untuk memberikan komentar apapun terkait masalah ini via sosial media. Pencabutan larangan tersebut langsung diikuti dengan banjir testimoni karyawan yang kesemuanya hadir mendukung Rockstar dan budaya kerja yang ada. Sebagian menegaskan bahwa mereka tidak pernah dipaksa untuk menempuh waktu jam seperti ini, sama sekali tidak pernah bekerja sampai 100 jam / minggu, hingga merasa bahwa etos kerja RDR 2 bahkan lebih berakhir lebih santai daripada era GTA V. Beberapa juga menyayangkan begitu banyaknya orang yang mengomentari negatif masalah ini tanpa sekalipun memeriksa kondisi internal mereka yang disebut positif dan justru berakhir, membuat produk hasil kerja keras mereka tercederai.
https://twitter.com/philcsf/status/1052881710092816385
I'm a Tools Programmer at Rockstar Games in San Diego and I've been working at R* for 3.5 years. I don't generally talk about work but I wanted to provide a brief personal perspective on the recent articles which have presumed that R* forces its employees to work 100-hour weeks.
— Vivi Langdon 🏳️🌈 (@viiviicat) October 18, 2018
As a worker at Rockstar North, I should probably add my voice to the conversation going on around crunch. We do crunch. I've not seen anybody forced to work 100 hour weeks, but I've definitely seen friends get closer to that figure than is healthy.
— Tom Goodwin (@tfgoodle) October 18, 2018
When you call us a horrible place to work based on false information and without having ever worked here or you call for our games to be boycotted (?!) you're not part of constructive dialogue. Mostly what you are achieving is hurting and diminishing the work of your peers.
— Timea Tabori (@TimeaTabori) October 18, 2018
https://twitter.com/AlexMenasche/status/1052859760947748864
https://twitter.com/keiththorburn81/status/1052873860738154496
I’ve seen the 100 hour work week thing a lot on my timeline recently. Been at Rockstar for 10+ years and was never asked to work anything of the sort.
— Mara (@LilBigTrouble) October 18, 2018
Just wanted to point out that I was never asked to work anything near a 100 hour work week in the 18+ years I have been working at Rockstar. Overtime? At my own discretion, yes.
— Rich Rosado (@RichRosado) October 18, 2018
https://twitter.com/Agracuta/status/1052875909361995777
https://twitter.com/BeardyDan3D/status/1052858607287627776
https://twitter.com/WesleyMackinder/status/1052834779786371072
I’ve been working as a tools programmer at Rockstar North for 3 years now. Red Dead Redemption 2 will be the first game I have released in my professional career. Needless to say I am more than excited. 🤠
— Zoë Sams 🏳️🌈 (@zoegsams) October 18, 2018
https://twitter.com/Pepsi_Punk/status/1052836391846055936
Pertarungan untuk mengubah perspesi publik yang sudah terlanjut “negatif” terhadap budaya kerja Rockstar tersebut terus berlangsung, dengan kompilasi yang disusun Lead Interior – Miriam Bellard yang ingin membuktikan bahwa tim internal Red Dead Redemption 2 dan Rockstar tidak pernah mengalami paksaan dan waktu kerja tidak manusiawi seperti yang dibicarakan.
Red Dead Redemption 2 sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 26 Oktober 2018 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah testimoni-testimoni langsung dari para pekerja ini akan bisa meredam situasi kontroversi ini?