Review Mega Man 11: Sang Robot Biru yang Dirindukan!
Mighty No. 9, terlepas dari kualitas yang berada di bawah rata-rata adalah sebuah bentuk “pernyataan” yang jelas dari gamer. Bahwa di tangan harapan yang berhasil “dihempaskan” oleh Keiji Inafune begitu saja tersebut adalah teriakan dan tuntutan yang jelas pada Capcom bahwa saat ini, gamer masih menunggu sebuah kelanjutan kisah perjuangan sang robot biru – Mega Man. Apalagi di kala itu, Mighty No.9 berhasil memenuhi kuota pendanaan mereka via Kickstarter dengan kecepatan yang begitu tinggi, dengan jelas memperlihatkan antusiasme yang ada. Sayangnya, alih-alih merepson cepat, Capcom terlihat tidak banyak bergeming.
Untungnya, pelan tapi pasti bersama dengan kebijakan yang sepertinya mulai mengerti potensi franchise raksasa mereka, Capcom membawa kembali denyut jantung sang robot biru ikonik tersebut. Dimulai dari rilis ulang seri klasiknya dalam format Collection untuk merayakan ulang tahunnya yang percaya atau tidak, sudah memasuki angka 30 tahun, Capcom juga mengumumkan dan mempersiapkan game terbaru dari seri utamanya. Penantian dimulai dan dari semua screenshot, trailer, hingga demo yang meluncur, Mega Man 11 terlihat fantastis sebagai sebuah seri Mega Man yang selama ini Anda kenal. Sensasi klasik yang kini dibungkus dengan mekanik yang baru sekaligus sistem yang membuatnya jauh lebih bersahabat untuk gamer pendatang baru.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mega Man 11 ini? Bagaimana sensasi kembalinya sang robot biru yang begitu dirindukan ini? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Bagi Anda yang sempat menikmati seri Mega Man sebelumnya, sepertinya sudah bukan rahasia lagi kira-kira konten cerita seperti apa yang akan Anda dapatkan di sini. Formatnya sendiri tidak banyak berubah, dimana Anda untuk kesekian kalinya, harus mengangkat senjata melawan Dr. Wily yang sepertinya tidak punya “batas moral” jika berbicara soal teknologi robotik itu sendiri.
Baik Dr. Light – pencipta Mega Man ataupun Dr. Wily di kala muda memimpikan sebuah masyarakat dimana manusia dan robot bisa hidup berdampingan. Namun keduanya menawarkan solusi yang berbeda. Jika Dr. Light lebih melihat bahwa harapan tersebut bisa dipenuhi dengan menyuntikkan AI yang lebih baik dan bebas untuk membuat mereka setara dengan manusia, Dr. Wily merasa bahwa satu-satunya cara agar manusia bisa menerima robot apa adanya adalah dengan membuat mereka tampil tidak ubahnya superhero. Oleh karena itu, Dr. Wily merancang sebuah teknologi yang disebut sebagai “Double Gear” untuk memungkinkan hal tersebut terjadi.
Namun seperti yang bisa diprediksi, jalur yang dipilih Dr. Wily tersebut tidak mendapatkan dukungan dari rekan sejawat yang akhirnya berujung memberikan dana penelitian kepada Dr. Light. Double Gear diyakini justru akan menghasilkan efek negatif bagi para robot jika digunakan secara berkepanjangan, mengingat setiap dari mereka punya limitasi tertentu. Dr. Wily sempat menghilang. Tetapi seperti yang bisa Anda perkirakan, ia kembali. Tidak main-main, ia langsung merebut dan menguasai 8 robot terbaik Dr. Light untuk merencanakan aksi menguasai dunia. Mega Man pun kini harus turun tangan untuk menundukkan ambisi Dr. Wily.
Lantas, pertempuran seperti apa yang harus dilalui Mega Man? Mampukah ia menghalangi ambisi Dr. Wily? Anda tentu saja harus memainkan Mega Man 11 ini untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.