Review ROG Delta: Berkelas, Berkualitas!
Audio adalah bagian super penting untuk menikmati sebuah video game dengan tepat. Selain menciptakan atmosfer yang tepat untuk game-game single-player yang memang sudah hadir dengan desain audio yang fantastis, ia kini juga menjadi elemen yang mempengaruhi kemampuan kompetitif Anda di beragam genre. Baik dari sekedar menikmati game ritme hingga battle-royale yang kini menjadikan suara derap kaki saat berlari atau bahkan membuka tas misalnya, menjadi clue untuk memahami apa yang tengah terjadi di sekitar Anda. Di tren industri game seperti ini, mencari headset gaming yang berkualitas tinggi tentu menjadi sebuah keputusan yang tidak lagi bisa diganggu gugat. Hal tersebut lah yang berusaha dipenuhi ASUS dengan headset gaming terbarunya – ROG Delta.
Desain dan Fitur
Tidak sulit untuk melihat ROG Delta sebagai sebuah headset yang memang didesain sebagai sebuah headset gaming. Logo garangnya langsung bisa Anda lihat di kedua sisi headset dengan sebuah plate berwarna abu-abu yang mungkin tak terlalu menarik jika Anda lihat begitu saja. Dua buah logo ini juga didukung dengan desain yang secara keseluruhan terlihat konvensional, tidak terlalu “gila”, tetapi di sisi yang lain menyiratkan kenyamanan yang maksimal. ASUS juga menyediakan dua jenis pads yang bisa Anda gonta-ganti sesuai dengan preferensi – kulit dan busa yang tidak hanya berkontribusi pada kenyamanan saja, tetapi juga hasil akhir suara yang Anda dapatkan. Tetapi dari paket penjualan tersebut saja, Anda juga bisa melihat dan merasakan komitmen ROG Delta.
Nyaman untuk digunakan dalam waktu yang lama dan tidak terasa menekan, bahkan untuk ukuran kepala yang terhitung cukup besar seperti kami, ROG Delta juga hadir dengan fitur uniknya sendiri. Benar sekali, ia menjadikan USB-C sebagai konektor dasar, yang untungnya, juga ditemani oleh sebuah adapter USB 2.0 untuk PC Anda yang mungkin masih belum mendukung fitur yang satu ini. Dengan kehadiran USB-C seperti ini, maka ROG Delta bisa digunakan secara langsung untuk banyak perangkat ponsel pintar dan bahkan salah satu konsol gaming hybrid populer saat ini, Nintendo Switch. Anda hanya perlu menghubungkannya dan menggunakannya. Proses pengujian yang kami lakukan dengan Switch dan beberapa smartphone hadir tanpa masalah.
USB-C memang menjadi bagian yang paling istimewa. Mengapa? Karena berbeda dengan basis jack yang sekedar mengeluarkan suara, memanfaatkan port USB-C yang sudah memiliki power di dalamnya berarti memungkinkan headset ini digunakan sembari mempertahankan nilai estetika yang ia usung – LED yang menyala keren di kedua bagian yang ada. Sekedar tampil keren atau mungkin Anda ingin “memanfaatkannya” untuk memperkuat identitas Anda sebagai seorang gamer atau streamer misalnya, bahkan ketika Anda memainkan game mobile sekalipun.
Tetapi secara rasional, Anda sepertinya sudah mengerti salah satu kompensasi yang harus Anda terima tentu saja sudah jelas, daya tahan baterai yang menurun. Walaupun kami tidak mengujinya secara pasti dengan skenario menggunakan / tidak menggunakan lampu LED yang ada saat bermain game kompetitif seperti PUBG atau MMO seperti Ragnarok di smartphone misalnya, setiap nyala LED yang bergelombang dan berganti beragam warna tersebut sudah pasti akan memakan baterai Anda. Apalagi mengingat bahwa ia menggunakan slot USB-C, maka hampir tidak mungkin Anda bisa melakukan proses charging sembari bermain, kecuali smartphone Anda mendukung lebih dari 1 port USB-C. Berita baiknya? Memahami kondisi seperti ini, ROG Delta menyuntikkan sebuah tombol khusus yang memungkinkan Anda menghidupkan atau mematikan LED ini secara instan.
Sementara untuk Anda yang bermain di konsol ataupun PC, tidak perlu banyak khawatir. Dengan adapter USB 2.0 yang ia tawarkan dalam paket penjualana, ROG Delta juga langsung bisa digunakan untuk Playstation 4 dan PC. Anda tinggal menghubungkan dan menggunakannya secara langsung, tanpa masalah. Untuk Playstation 4, sepertinya ada sedikit bug yang tidak signifikan. Jika Anda membiarkan ROG Delta terpasang pada saat mematikan PS4 atau sekedar mendorongnya ke Rest Mode, maka suara ROG Delta-nya sendiri akan berada di bawah normal pada saat Playstation 4 dinyalakan. Anda hanya perlu mencabut dan memasangnya kembali setelah Playstation 4 hidup untuk mengembalikan volume tersebut ke tingkat yang seharusnya. Tentu saja, LED-nya yang keren dan elegan juga didukung dan akan menyala jika Anda inginkan.
Namun jika harus berbicara soal satu fitur terkeren dan terkuat yang ditawarkan oleh ROG Delta adalah fakta bahwa ia tidak hanya didukung oleh 1 DAC (Digital Analog Converter saja), tetapi 4 buah sekaligus di satu headset yang sama. Setiap DAC ini diklaim didesain untuk menangani frekuensi audio yang berbeda-beda: low, mid, high, dan ultra-high untuk menjaga detail yang tetap fantastis terlepas dari jenis suara apapun yang Anda hasilkan. Untuk urusan gaming, teknologi seperti ini tentu saja berperan besar. Ia akan membantu Anda mendengar lebih banyak detail suara yang muncul lebih baik, terlepas dari apakah ia ditujukan untuk kepentingan kompetitif ataupun tidak. Sesuatu yang akan kita bicarakan nanti. Namun kami bisa memastikan, bahwa klaim ini bukan sekedar gimmick.
ROG Delta juga dilengkapi dengan sebuah microphone yang bisa Anda cabut-pasang sesuka hati, dengan kualitas suara yang pantas diacungi jempol. Jelas dan jernih, Anda selalu bisa mengandalkannya untuk sekedar berkomunikasi saat bermain game ataupun kepentingan untuk streaming bagi Anda yang mulai berusaha mengejar popularitas seperti Youtube ataupun Twitch, misalnya. Anda juga bisa mematikan dan menghidupkan mic ini dengan mudah, sekaligus dengan satu indikator LED merah untuk memberikan Anda apakah mic tersebut tengah menyala atau tidak.
Berita baiknya? Terlepas dari semua kontrol instan yang bisa Anda akses untuk beberapa fitur utama di bagian samping headset, ROG Delta masih menyediakan perangkat lunak tambahan yang bisa dioptimalkan untuk gamer yang menjadikan PC sebagai platform gaming utama. Dukungan software via Armory II yang sayangnya cukup “sulit” untuk dicari ini akan memberikan Anda ruang modifikasi yang besar untuk mengatur kualitas akhir suara ROG Delta sesuai dengan preferensi Anda. Anda bisa meracik virtual surround, mengatur equalizer atau memilih pre-set yag sudah ada sebelumnya, hingga menambahkan efek seperti Reverb, Bass Boost, dan sebagainya. Tentu saja, kesempatan untuk mengatur efek lighting juga tersedia di sini. Ada fitur pengaturan unik seperti “Music” yang seharusnya tersinkronisasi dengan musik apapun yang tengah Anda dengar. Namun saat dijajal, berujung tidak seberapa akurat.
Dengan semua kombinasi yang satu ini, kelas ROG Delta memang berada di tingkat yang tinggi. Bukan hanya karena kualitas suara yang ia hasilkan dan akan kita bahas nanti, tetapi pada fakta bahwa mereka memikirkan begitu banyak skenario bagaimana produk ini bisa digunakan dan memastikan ia tetap berujung nyaman dan optimal. Tombol fisik untuk mematikan LED misalnya didesain untuk membuat gamer mobile / Nintendo Switch yang ingin menggunakannya bisa sekedar menikmati suara mantap tanpa perlu mengorbankan banyak baterai. Sementara di sisi lain, ia tidak melupakan gamer PC yang justru berkesempatan untuk “bersenang-senang” dengan sisi kosmetik super terangnya yang memesona.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh ROG Delta ini? Berikut adalah spesifikasi yang ia usung:
- Connector: USB, USB-C
- Platform: PC, Mac, Mobile Device, Playstation 4, Nintendo Switch
- Driver: 50 mm, Neodymium Magnet
- Microphone: Uni Directional
- Impedance: 32 Ohm
- Frequency Response (Headphones): 20 – 40.000Hz
- Frequency Response (Mic): 100 – 10.000 Hz
- Sensitivity (Mic): -40 dB
- Cable: USB-C (1,5M), USB 2.0 Cable Adapter: 1M
- Accessories: Detachable microphone, user guide, ROG Hybrid ear cushion, USB-C to USB 2.0 (Type-A) adapter