Menjajal DEMO Anthem: Kuat Menantang Sang Takdir!
Ketika Bioware untuk pertama kalinya mengumumkan Anthem kepada publik, dengan tetap berdiri di bawah bendera EA, ada dua reaksi yang langsung mengemuka di pasar. Pertama, tentu ada banyak yang sedikit khawatir dengan nama EA yang berdiri di belakangnya. Multiplayer dan kata “EA” ini selalu berujung jadi kombinasi praktik microtransactions menyita uang yang sayangnya, terkadang juga mempengaruhi seperti apa bentuk gameplay yang diusung. Kasus di awal rilis Star Wars Battlefront 2 dan Need for Speed Payback menjadi bukti akan hal tersebut. Kedua? Jelas sepertinya bahwa Anthem didesain sebagai kompetitor dan jawaban untuk Destiny dari Activision. Karena percaya atau tidak, terlepas dari seberapa besarnya posisi EA sebagai publisher, mereka belum punya game dengan gaya dan pendekatan ala Destiny.
Dengan waktu rilis yang semakin dekat, EA dan Bioware cukup percaya diri untuk melemparkan masa beta / demo sebelumnya. Tujuannya tidak hanya untuk membantu menemukan masalah teknis yang mungkin terjadi selama rilis final saja, tetapi juga menampung feedback membangun dari gamer untuk kian menyempurnakannya. Beberapa hari sebelum masa open beta yang terbuka untuk umum, gamer-gamer yang sudah melakukan proses pre-order atau berlangganan EA Access diberikan kesempatan untuk mencicipinya beberapa hari lebih awal. Kami termasuk gamer yang beruntung mendapatkan kesempatan tersebut dan langsung berangkat menjajalnya.
Lantas, bagaimana impresi soal Anthem ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang akan cukup kuat untuk menantang “sang takdir”? Artikel ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Jadi, apa itu Anthem?
Secara sederhana, Anda bisa membandingkannya dengan setidaknya dua game yang sudah dirilis terlebih dahulu dan menawarkan konsep yang serupa – Destiny dan Warframe. Serupa dengan keduanya, Anthem adalah sebuah game action RPG berbasis multiplayer kooperatif yang akan meminta Anda untuk bertarung bersama dengan orang lain menangani beragam misi yang ada, dengan tingkat kesulitan berbeda, dan boss-boss yang siap untuk memicu sensasi pertarungan epik di beberapa misi.
Sudut pandang third person shooter menjadi basis dengan kekuatan cerita dan gameplay yang sepertinya terjamin di tangan Bioware Edmonton. Ingat, Bioware Edmonton adalah developer original dari seri original trilogi Mass Effect. Sementara seri terakhir yang berakhir bencana – Mass Effect Andromeda merupakan hasil kerja Bioware Montreal yang kini sudah melebur ke dalam Motive Studio.
Ada dua hal yang membuat Anthem berbeda dengan Destiny, tentu saja. Pertama, adalah gaya bercerita. Walaupun sudah memastikan akan menghadirkan hub yang memungkinkan gamer untuk saling berjumpa, Bioware memosisikan gaya bercerita Anthem seperti game single player RPG milik mereka selama ini. Anda berperan sebagai Freelancers – pasukan penjaga keamanan untuk Fort Tarsis, basis manusia untuk mengeksplorasi sebuah dunia misterius yang penuh bahaya. Bersama dengan armor andalan mereka – Javelins, cerita disampaikan lewat perspektif orang pertama lewat proses eksplorasi dan percakapan dengan karakter-karakter penting di dalam Fort Tarsis. Selama Anda di sana, tidak ada player lain yang akan terlihat, Anda akan memiliki Fort Tarsis “Anda sendiri” untuk memastikan cerita yang lebih imersif. Baru ketika Anda memulai misi lah, Anda bisa mengundang teman Anda untuk bermain bersama dengan player lain lewat proses matchmaking.
Kedua? Dunianya sendiri yang cukup luas dan terbuka untuk Anda eksplorasi. Beberapa mungkin membutuhkan Anda untuk masuk ke area berbeda seperti gua dan sejenisnya yang membutuhkan proses loading, namun “hub” utamanya sendiri adalah dunia liar di luar Fort Tarsis ini. Dan tentu saja, bersamanya kita mengaitkan sistem navigasi utama yang membuatnya terasa seperti sebuah game “simulasi Iron Man” yang sebenarnya, dimana dengan menggunakan Javelin yang ada, Anda bisa bebas terbang mengeksplorasi dunia yang satu ini dengan super cepat dan nyaman. Tentu saja, energi yang harus Anda keluarkan punya batasan dan butuh proses pendinginan hingga tidak bisa digunakan secara terus-menerus. Namun jarak tempuh yang jauh dan proses pendinginan yang cepat membuat mobilitas seperti ini selalu berujung memuaskan. Di dunia yang ini Anda bisa membunuh binatang-binatang yang menghuninya serta mengumpulkan beragam resource yang dibutuhkan untuk proses crafting.
Sisanya? Seperti yang bisa Anda prediksi, adalah memusnahkan setiap musuh yang Anda temui. Di demo kali ini Anda bertemu dengan beberapa faksi yang punya pendekatan berbeda dan bisa dikategorikan ke dua varian utama – ras cerdas yang mampu menggunakan senjata dengan beragam kelas musuh yang butuh strategi untuk ditundukkan, dari kelas tanker hingga mage dan juga ras binatang yang tentu saja lebih mengancam Anda dari segi kuantitas. Walaupun untuk varian terakhir ini, tentu saja Anda akan bertemu dengan variasi yang punya sifat berbeda. Ras yang satu ini sepertinya berbeda dengan binatang-binatang yang tinggal di ekosistem dunia yang Anda eksplorasi ini.
Sayangnya, ada satu mekanik yang di mata kami terasa cukup “membingungkan”. Bahwa terlepas dari ada begitu banyak varian senjata yang bisa Anda gunakan untuk setiap karakter yang ada, Anthem memutuskan untuk “mengunci” mekanisme pergantian senjata tersebut dari proses eksplorasi yang ada. Satu-satunya kesempatan Anda bisa mengganti senjata hanya via Forge saja, yang notabene harus Anda akses sebelum masuk ke halaman persiapan untuk menyelesaikan misi yang ada. Ini membuat fleksibilitas terlimitasi. Jadi Anda dituntut untuk membawa senjata Anda sebelum misi dan tidak bisa menggantinya sama sekali. Bayangkan sebuah skenario jika Anda hanya membawa senjata seperti Assault Rifle dan LMG misalnya dan tiba-tiba menemukan kondisi dimana senjata long-range ala Sniper harusnya lebih efektif, kemudian menemukan bahwa Anda tidak bisa melakukan apapun dengannya.
Berita baiknya? Walaupun server sempat bermasalah di setidaknya 10 jam pertama VIP demo ini dimulai, kami sempat menikmatinya dalam posisi super lancar dan menemukan bahwa proses “Invite” dan matchmaking di Anthem berfungsi dengan maksimal. Proses mengundang teman bisa dilakukan dengan cepat, termasuk juga opsi untuk bergabung kembali dengan party sebelumnya atau tidak jika Anda berujung terputus dari koneksi internet misalnya. Tidak ada kesulitan berarti juga untuk mencari player lain yang berada di satu room yang sama jika Anda ingin berteman dengan mereka misalnya. Semuanya disajikan dalam format yang mudah dikuasai dan dipahami.