Review Sekiro – Shadows Die Twice: 死, 死, 死, 死!
Sebuah seri Souls yang tidak akan bisa dipandang sebagai sebuah “seri Souls”, terlepas dari betapa absurdnya kalimat yang satu ini, namun cita rasa inilah yang hendak ditawarkan oleh From Software dan Activision lewat proyek teranyar mereka – Sekiro: Shadows Die Twice. Berangkat dari pondasi untuk mengembangkan sebuah seri Tenchu baru yang tumbuh menjadi sebuah game yang punya identitas berbeda, Sekiro: Shadow Die Twice berbagi DNA Souls namun dengan pendekatan fitur dan gameplay yang unik. Sebuah seri yang bahkan cukup untuk membuat para veteran sekalipun kini harus membuang apa yang mereka tahu dan belajar kembali, apalagi dengan penekanan pada pertempuran pedang yang seru.
Anda yang sempat membaca artikel preview kami sepertinya sudah punya gambaran soal apa yang ditawarkan oleh Sekiro: Shadows Die Twice ini. Kami sempat mengungkapkan rasa cinta kami pada kemampuan From Software meraicik atmosfer dunianya itu sendiri. Menjadi sesuatu yang menyegarkan berpindah dari arsitektur barat nan gothic di seri Souls dan Bloodborne dan berpindah ke masa feudal Jepang yang juga diisi dengan kematian dan darah. Mekanisme gameplay yang ia usung juga tidak akan sejalan dengan mindset gamer Souls misalnya, jika mereka menolak untuk beradaptasi kembali. Satu yang pasti, di jam-jam pertama kami, game ini menawarkan pengalaman menegangkan dan memuaskan di saat yang sama.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sekiro: Shadows Die Twice ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang penuh dengan “死”? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Berbeda dengan kebanyakan seri Souls selama ini yang selalu mengusung gaya bercerita yang implisit, Sekiro: Shadows Die Twice hadir dengan plot jelas yang disajikan lewat cut-scene, layaknya game single-player pada umumnya. Cerita disajikan eksplisit dan jelas hingga Anda mengerti apa yang sebenarnya terjadi, siapa saja karakter yang Anda temui, dan area yang Anda kunjungi. Namun demikian, gaya penceritaan ala seri Souls juga tetap dipertahankan jika Anda memang ingin menyelami lore ini lebih dalam. Deskripsi item yang Anda dapatkan akan membantu hal itu, termasuk beragam NPC yang bisa Anda temui.
Sekiro mengambil setting Sengoku Jepang, ketika perang berkecamuk tak henti-hentinya, menuntut nyawa dan darah. Di tengah kondisi yang genting ini, Anda yang masih kecil dan tidak bisa membela diri berujung diselamatkan oleh seorang Shinobi bernama “Owl”. Membesarkan Anda layaknya seorang ayah, ia juga mempersiapkan Anda sebagai seorang Shinobi yang berperan tak ubahnya mesin pembunuh. Berdiri di bawah seorang tuan muda yang tengah mengalami situasi genting – Kuro, The Divine Heir, Owl meminta Anda untuk bersumpah atas nama kesetiaan. Bahwa tidak ada lagi yang lebih penting bagi hidup Anda selain memastikan Kuro selamat dari apapun ancaman yang harus dihadapi.
Sayangnya, ini bukan pekerjaan yang mudah. Salah satu pihak yang tertarik pada Kuro, The Divine Heir berhasil menculik dan menawannya. Padang bunga yang dramatis di bawah cahaya rembulan membuka tabir misteri terkait sosok – Genichiro yang memperlihatkan ketertarikan besar pada Kuro. Namun seperti yang bisa diprediksi, pertarungan pedang penuh dentingan tersebut justru membuat karakter utama Anda yang biasa disebut sebagai “The Lone Wolf” berujung kehilangan tangannya. Ia dibiarkan tergeletak, kehabisan darah, di padang bunga yang indah.
Namun takdir kematian sepertinya masih “bersahabat” dengan Anda. Alih-alih tewas, Anda justru terbangun di sebuah kuil Budha penuh ukiran yang aneh. Seorang karakter misterius di sana justru memberikan Anda sebuah tangan buatan yang dibangun dengan tulang untuk menggantikan tangan Anda yang putus tersebut. Kini peran Anda sebagai seorang Shinobi bahkan jauh lebih mematikan lagi, mengingat tangan ini bisa berubah menjadi begitu banyak jenis senjata yang lain. Misi Anda kini hanya satu, merebut kembali Kuro.
Lantas, tantangan seperti apa saja yang harus dilalui oleh sang “Lone Wolf”? Mampukah ia merebut Kuro kembali? Lantas, mengapa Kuro begitu menjadi incaran? Anda tentu saja harus memainkan game ini untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.