Review RAGE 2: Aksi Asyik dengan Masalah Klasik!

Reading time:
June 6, 2019
RAGE 2 jagatplay 1

Keberanian Bethesda untuk terus mengeksplorasi franchise lawas mereka, yang terbukti tidak terlalu berhasil di pasaran sekalipun, adalah langkah yang pantas untuk disambut baik. Hal inilah yang terjadi dengan RAGE di masa lalu. Sempat dikenal sebagai game dengan kualitas memukau di eranya, konten tidak sepadan dan beberapa masalah teknis yang sempat terjadi memang membuatnya tidak “meledak” di pasaran. Namun RAGE meninggalkan sejarah sendiri yang untungnya, kembali dieksplorasi oleh Bethesda saat ini. Sebuah seri sekuel diracik dengan menawarkan pendekatan baru dan berbeda. Sesuatu yang akhirnya berkesempatan untuk kita jajal saat ini.

Anda yang sudah membaca artikel preview kami sebelumnya sepertinya sudah memiliki sedikit gambaran terkait daya tarik seperti apa yang hendak ditawarkan RAGE 2. Kami tidak bisa menyebutnya sebagai game open-world yang sempurna, namun campur tangan id Software di sisi mekanik permainan memang menghasilkan cita rasa gunplay yang memuaskan. Permasalahannya justru ada pada campur tangan Avalanche Studios – dev. Just Cause yang menggunakan engine teranyar mereka – Apex Engine untuk meracik game yang satu ini. Mengapa? Karena pelan tapi pasti, Anda akan menemukan bahwa masalah konsep open-world yang sempat Anda temukan di Just Cause, juga Anda temukan di sini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh RAGE 2? Mengapa kami menyebutnya sebagai game aksi asyik dengan masalah klasik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

RAGE 2 jagatplay 158
RAGE 2 mengambil setting 30 tahun sejak seri pertama.

Seperti nama yang ia usung, RAGE 2 diposisikan sebagai seri sekuel langsung dari RAGE pertama. 30 tahun setelah event pertama, tokoh antagonis utama – General Cross kini kembali bersama dengan kekuatan militernya – Authority yang menyeramkan. Aksinya menyerang markas Anda dan menewaskan sang komandan yang sudah Anda anggap tak ubahnya ibu Anda sendiri berakhir membuat Anda menyandang sebuah tanggung jawab besar yang sepertinya, sudah bisa Anda prediksi.

Anda berperan sebagai Walker, yang jenis kelaminnya bisa Anda pilih di awal. Lahir sebagai yatim piatu dan dibesarkan oleh Aunt Prowley yang berakhir tewas di tangan General Cross, Walker yang sempat menemukan pakaian pasukan khusus Ranger kini menjadi satu-satunya tumpuan harapan untuk melawan rencana jahat Cross.

Rage 2 jagatplay part 2 16
Cross kembali dengan kekuatan penuh faksinya – Authority.
RAGE 2 jagatplay 127
Satu-satunya cara untuk menghentikan aksi Cross sebagai satu-satunya Ranger yang tersisa di Wasteland adalah dengan menghidupkan kembali “Dagger Initiative”

Walker diminta untuk bertemu dengan tiga pemimpin yang tersebar di Wasteland untuk mengaktifkan sesuatu yang disebut sebagai “Dagger Initiative”. Tetapi tentu saja para pemimpin ini tidak akan menerima Walker begitu saja. Ujian dan tantangan harus ia lewati, sembari berusaha mengurangi sedikit cengkeraman faksi haus darah lain yang juga tersebar di Wasteland ini.

RAGE 2 jagatplay 3
Tantangan seperti apa yang harus dihadapi Walker untuk menghentikan Cross?

Lantas, tantangan seperti apa yang harus dilewati oleh Walker ini? Apa itu Dagger Initiative? Bagaimana caranya General Cross bisa terus kembali? Anda tentu saja harus memainkan RAGE 2 untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?
September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…