Review RAGE 2: Aksi Asyik dengan Masalah Klasik!

Keberanian Bethesda untuk terus mengeksplorasi franchise lawas mereka, yang terbukti tidak terlalu berhasil di pasaran sekalipun, adalah langkah yang pantas untuk disambut baik. Hal inilah yang terjadi dengan RAGE di masa lalu. Sempat dikenal sebagai game dengan kualitas memukau di eranya, konten tidak sepadan dan beberapa masalah teknis yang sempat terjadi memang membuatnya tidak “meledak” di pasaran. Namun RAGE meninggalkan sejarah sendiri yang untungnya, kembali dieksplorasi oleh Bethesda saat ini. Sebuah seri sekuel diracik dengan menawarkan pendekatan baru dan berbeda. Sesuatu yang akhirnya berkesempatan untuk kita jajal saat ini.
Anda yang sudah membaca artikel preview kami sebelumnya sepertinya sudah memiliki sedikit gambaran terkait daya tarik seperti apa yang hendak ditawarkan RAGE 2. Kami tidak bisa menyebutnya sebagai game open-world yang sempurna, namun campur tangan id Software di sisi mekanik permainan memang menghasilkan cita rasa gunplay yang memuaskan. Permasalahannya justru ada pada campur tangan Avalanche Studios – dev. Just Cause yang menggunakan engine teranyar mereka – Apex Engine untuk meracik game yang satu ini. Mengapa? Karena pelan tapi pasti, Anda akan menemukan bahwa masalah konsep open-world yang sempat Anda temukan di Just Cause, juga Anda temukan di sini.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh RAGE 2? Mengapa kami menyebutnya sebagai game aksi asyik dengan masalah klasik? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Seperti nama yang ia usung, RAGE 2 diposisikan sebagai seri sekuel langsung dari RAGE pertama. 30 tahun setelah event pertama, tokoh antagonis utama – General Cross kini kembali bersama dengan kekuatan militernya – Authority yang menyeramkan. Aksinya menyerang markas Anda dan menewaskan sang komandan yang sudah Anda anggap tak ubahnya ibu Anda sendiri berakhir membuat Anda menyandang sebuah tanggung jawab besar yang sepertinya, sudah bisa Anda prediksi.
Anda berperan sebagai Walker, yang jenis kelaminnya bisa Anda pilih di awal. Lahir sebagai yatim piatu dan dibesarkan oleh Aunt Prowley yang berakhir tewas di tangan General Cross, Walker yang sempat menemukan pakaian pasukan khusus Ranger kini menjadi satu-satunya tumpuan harapan untuk melawan rencana jahat Cross.


Walker diminta untuk bertemu dengan tiga pemimpin yang tersebar di Wasteland untuk mengaktifkan sesuatu yang disebut sebagai “Dagger Initiative”. Tetapi tentu saja para pemimpin ini tidak akan menerima Walker begitu saja. Ujian dan tantangan harus ia lewati, sembari berusaha mengurangi sedikit cengkeraman faksi haus darah lain yang juga tersebar di Wasteland ini.

Lantas, tantangan seperti apa yang harus dilewati oleh Walker ini? Apa itu Dagger Initiative? Bagaimana caranya General Cross bisa terus kembali? Anda tentu saja harus memainkan RAGE 2 untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.