Pemerintah China “Matikan” Publisher Game Horror Kontroversial – Devotion

Sebuah blunder besar? Atau justru tumbuh menjadi kasus seberapa menyeramkannya kontrol pemerintah China atas produk kreatif yang bahkan, tidak diracik di daratan mereka sekalipun? Anda sendirilah yang harus menarik kesimpulan dari kasus yang terjadi dengan game horror buatan Red Candle – dev. asal Taiwan dengan Devotion. Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, game horror yang mendapatkan puja-puji dari media barat ini sempat memuat hinaan terselubung untuk President RRC – Xi Jinping yang diasosiasikan dengan sosok kartun Winnie the Pooh. Sejak kasus ini terbuka, Devotion berakhir ditarik dari Steam dan tidak kunjung kembali hingga saat berita ini ditulis.
Namun ketidakjelasan nasib Devotion sebagai sebuah game ternyata bukan “akhir” dari konsekuensi yang harus dipikul dari kritik politik yang sepertinya menjadi buntut hubungan Taiwan – RRC yang memang tidak pernah dingin ini. Informasi terbaru memastikan bahwa publisher yang bertanggung jawab untuk Devotion – Indievent baru saja “dimatikan” oleh pemerintah China. Izin usaha publisher tersebut berakhir dicabut karena dianggap melanggar hukum, terlepas dari fakta bahwa Indievent sudah berusaha mejauhkan diri dari Devotion dan Red Candle sejak kasus hinaan ini terjadi. Informasi ini dibagi oleh co-founder Another Indie – Iaian Garner berdasarkan informasi dari teman RRC-nya.
The Chinese publishers of Devotion (the horror game that had anti-Xi artwork in it) have had their business license revoked. pic.twitter.com/LIAJFOmdTF
— Iain Garner (@NeonIain) July 1, 2019
Berita baiknya? Setidaknya satu publisher lain – Winking yang berbasis di Taiwan alih-alih RRC masih aman dari aksi pemerintah ini. Namun Winking sendiri, seperti halnya Indievent, memang langsung “cuci tangan” dari kasus ini begitu kontroversi mengemuka. Kasus ini sepertinya semakin mematikan harapan bahwa kita di masa depan, akan bisa lagi melihat Devotion dilepas dan dijual resmi. That is scary..
Source: PCGamesN