Review Fire Emblem – Three Houses: Darah, Takhta, Wanita!

Menyebutnya sebagai salah satu franchise game strategi terbaik di industri game memang tidak berlebihan. Karena berbeda dengan kebanyakan game strategi yang “sekedar” meminta Anda memutar otak di medan pertempuran, Fire Emblem selalu menyuntikkan sesuatu yang lebih personal di dalamnya. Anda dituntut untuk mengenal karakter-karakter pendukung Anda lebih baik, menjalankan peran sebagai seorang pemimpin yang juga diterjemahkan ke dalam gameplay, hingga membangun jalur romansa jika dimungkinkan. Bersama dengannya, ia juga memuat cerita dengan muatan politik yang pantas untuk diacungi jempol. Tidak mengherankan jika banyak yang menyambut kembalinya seri ini untuk Nintendo Switch via Fire Emblem: Three Houses.
Anda yang sudah membaca artikel preview kami sebelumnya sepertinya sudah punya sedikit gambaran terkait apa yang ditawarkan oleh Fire Emblem: Three Houses. Seperti yang bisa diprediksi, kami jatuh hati pada pandangan pertama. Untuk sebuah seri yang akhirnya hadir di platform dengan performa yang lebih kuat, Intelligent System dan Koei Tecmo sepertinya melakukan tugas yang baik untuk menawarkan seri Fire Emblem dengan kualitas visualisasi yang mumpuni. Cerita yang kuat, desain karakter yang siap untuk membuat Anda jatuh hati, beragam mekanik yang dirangkai untuk menghasilkan pengalaman bermain yang solid, dan tentu saja pilihan Waifu untuk dilirik mendefinisikan seri terbaru yang satu ini.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Fire Emblem: Three Houses ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang penuh dengan darah, takhta, dan wanita? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Selamat datang di Fodlan – sebuah benua yang memua tiga buah negara raksasa yang hidup saling berdampingan. Di utara adalah Kerajaan Faerghus, di barat dan selatan adalah Adrestian Empire, dengan Leicester Alliance menghuni bagian timur. Ketiga negara ini mengelilingi sebuah lokasi penting bernama The Church of Seiros – sebuah “lembaga” independen dengan pasukan khususnya sendiri. The Church of Seiros merupakan sentral dari Fodlan dan sekaligus, berperan sebagai penjaga kedamaian untuk ketiga negara ini.
The Church of Seiros yang netral ini berpusat di sebuah biara yang disebut sebagai Garreg Mach Monastery, yang juga merupakan akademi pendidikan bagi para bangsawan dari ketiga negara yang mengelilinginya. Di sana, selain bertemu dengan membangun hubungan baik, para penerusnya juga bisa belajar banyak hal – dari taktik perang, sejarah Fodlan, hingga sekedar bercocok tanam. The Church of Seiros juga menyediakan guru-guru yang dianggap memang pantas untuk melatih dan mempersiapkan para calon pemimpin ini.


Anda berperan sebagai seorang tentara bayaran bernama Byleth, yang berada di tempat dan waktu yang tepat. Di situasi yang super genting, Byleth berhasil menyelamatkan murid-murid The Church of Seiros yang kebetulan merupakan penerus masing-masing kerajaan. Mereka adalah Edelgard dari Edestrian, Claude dari Leicester Alliance, dan Dimitri dari Faerghus. Seperti yang bisa diprediksi, aksi heroik Byleth ini langsung mengundang decak kagum dari Rhea – Archbisop dari Church of Seiros yang langsung memberikannya lowongan pekerjaan sebagai guru di sana. Terlepas dari usianya yang muda dan hampir setara dengan anak didiknya sendiri, Byleth menyanggupinya dan berakhir harus memilih satu di antara tiga kerajaan ini sebagai fokus.
Sementara di sisi lain, ada sesuatu yang “istimewa” dengan Byleth itu sendiri. Di dalam dirinya bersemayam seorang wanita muda berambut hijau yang entah karena alasan apa, menyatu di dalam tubuhnya. Sang wanita misterius ini juga tidak banyak mengingat siapa dirinya atau karena alasan apa ia berakhir di dalam jiwa Byleth. Satu yang pasti, kehadirannya kini memungkinkan Byleth untuk memanipulasi waktu, yang membuatnya kian cakap untuk tampil sebagai ahli strategi di medan pertempuran. Sesuatu yang akan membantunya di kemudian hari, ketika konflik yang muncul tidak lagi sekedar soal persaingan untuk menjadi yang terbaik di sekolah.

Lantas, tantangan seperti apa yang harus dihadapi oleh Byleth sebagai guru? Siapa wanita berambut hijau super misterius yang hidup di dalam jiwanya? Konflik seperti apa pula yang menunggu Fodlan? Anda tentu saja bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan memainkan Fire Emblem: Three Houses ini.