Review Marvel Ultimate Alliance 3: Senang-Senang Rasa Usang!

Reading time:
August 9, 2019
Marvel Ultimate Alliance 3 PART 1 jagatplay 1

Dihujani game eksklusif yang sebelumnya bahkan tidak pernah Anda prediksi akan menemukan jalannya kembali di platform generasi terkini, ini mungkin kalimat yang tepat untuk menjelaskan apa yang dipersiapkan Nintendo untuk Switch di tahun 2019 ini. Selain beberapa franchise andalan yang akhirnya memastikan diri akan mendapatkan seri terbaru, ia juga berusaha memanfaatkan hype yang mengitari film-film superhero di layar lebar, terutama yang mengakar dari Marvel Cinematic Universe. Karena harus diakui, momen rilis Marvel Ultimate Alliance 3 memang tidak lagi bisa lebih sempurna.

Anda yang sempat membaca artikel preview kami sepertinya sudah memiliki gambaran yang lebih jelas soal apa yang ditawarkan oleh Marvel Ultimate Alliance 3 kali ini. Kami langsung jatuh hati pada potret versi komik yang tentu saja tidak mengenal batasan hak guna layar lebar yang dimiliki oleh beberapa perusahaan terpisah, yang memungkinkan karakter Marvel favorit Anda tetap melebur di satu ruang yang sama. Kita berbicara soal aksi Wolverine bersama Deadpool, yang didukung oleh Starlord dan Elektra di saat yang sama. Walaupun demikian tetap harus diakui, ada sesuatu yang terasa “usang” di balik pengalaman yang ditawarkan Nintendo dan Team Ninja di seri ini.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Marvel Ultimate Alliance 3 ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang menawarkan senang-senang dengan rasa usang? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Marvel Ultimate Alliance 3 PART 1 jagatplay 222
Dengan plot yang ia tawarkan, sepertinya jelas bahwa Team Ninja dan Nintendo juga ingin “menangkap momentum” para penikmat seri MCU.

Jelas hendak menangkap momentum yang ada, kesan ini mengalir kuat dari keputusan garis cerita yang dipilih Team Ninja dan Nintendo untuk Marvel Ultimate Alliance 3 ini. Terlepas dari fakta bahwa mereka bisa masuk dan memanfaatkan ragam garis cerita semesta komik Marvel yang nyaris tidak berbatas, mereka sepertinya paham bahwa tidak ada lagi timing yang lebih tepat untuk memanfaatkan hype-hype para penggemar seri film layar lebarnya, yang di seri terakhir – Endgame berhasil tampil sebagai film dengan pendapatan kotor terbesar sepanjang masa. Maka garis cerita tersebut lah yang dipilih, namun disajikan lebih luas.

Maka kita kembali bertemu dengan Thanos – sang Titan gila yang berambisi untuk mengumpulkan Infinity Stones dan memanfaatkannya untuk meninggalkan bau kematian di seluruh alam semesta. Untuk mencapai tujuannya yang satu ini, ia dibantu oleh anak buah andalannya – The Black Order yang siap untuk mencari batu-batu sakti yang disebut-sebut, lahir bersama dengan terciptanya semesta ini. Aksi untuk mendapatkan dan mengamankan Infinity Stones ini dimulai dari Guardian of Galaxy, yang kemudian merembet ke Avengers, Inhumans, hingga X-Men.

Marvel Ultimate Alliance 3 jagatplay part 2 26
Sang Mad Titan – Thanos dan ambisinya dengan Infinity Stones menjadi fokus cerita di seri kali ini.
Marvel Ultimate Alliance 3 PART 1 jagatplay 37
Kondisi yang mau tidak mau membuat para superhero jagoan kita bersatu.

Maka pertarungan sengit menembus semesta Marvel ini pun dimulai. Bahwa pada akhirnya, untuk menggagalkan rencana gila Thanos, tidak ada lagi cara lain selain bersatu dan menembus segala jenis rintangan yang berusaha dilemparkan pada tim superhero yang tersebar di beragam penjuru semesta ini. Namun sayangnya, tidak seperti versi komik dan film MCU, motivasi Thanos sendiri tidak banyak dijelaskan. Yang Anda ketahui hanyalah sosok TItan misterius yang hendak melakukan sesuatu yang menyeramkan di sini.

Marvel Ultimate Alliance 3 jagatplay part 2 9
Mampukah superhero kita menggagalkan rencana gila Thanos?

Lantas, mampukah para jagoan kita menghentikannya? Tantangan seperti apa pula yang mesti Anda lalui untuk menggagalkan rencana si Titan gila ini? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Marvel Ultimate Alliance 3 ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…
June 12, 2024 - 0

Preview My Lovely Empress: Racun Cinta Raja Racikan Dev. Indonesia!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh My Lovely Empress di…

PlayStation

November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…
October 17, 2024 - 0

Review Dragon Ball – Sparking! Zero: Enggak Ada Matinya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Ball - Sparking! Zero?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…