JagatPlay di TGS 2019: Tales of Arise Tak Berani Konfirmasi Sistem 4 Karakter!

Selalu menggembirakan tentu saja untuk melihat sebuah seri game JRPG ternama, tetap menemukan jalannya untuk terus eksis dan tampil relevan di industri game. Apalagi ketika seri terakhirnya sudah berusia cukup “tua” dengan absennya informasi yang mengesankan seolah-olah masa depan si franchise terkatung-katung. Perasaan inilah yang mungkin menghinggapi benak banyak gamer pencinta seri Tales setelah Bandai Namco secara resmi memperkenalkan seri teranyarnya untuk tahun depan – Tales of Arise.
Di teaser perdananya, seri ini memang langsung mencuri perhatian. Visualisasi yang terlihat lebih mumpuni dengan menggunakan Unreal Engine 4, mengkombinasikan cita rasa anime yang kental dengan lingkungan yang terlihat fotorealistis di saat yang sama. Kisah yang tampaknya akan penuh drama juga mengalir dari cerita yang diperlihatkan di teaser dan screenshot perdana tersebut. Berita baiknya? Lewat presentasi yang mereka lakukan di event pre-TGS 2019 kemarin, Bandai Namco akhirnya berbagi beberapa detail terbaru terkait seri yang juga diracik untuk merayakan ulang tahun ke-25 seri Tales ini. Sayangnya, hanya sisi presentasi saja, mengingat belum ada demo gameplay yang bisa kami jajal secara langsung.

Untuk Anda yang tidak terlalu familiar bercerita tentang kisah dua karakter – Alphen dan Sionne yang masing-masing datang dari dunia yang berbeda, namun bergerak untuk satu visi dan misi yang sama. Ada sesuatu yang istimewa mengitari sifat kedua karakter ini. Alphen yang hadir tanpa ingatan, secara mengejutkan, tidak pernah bisa merasakan rasa sakit walaupun ia bisa berakhir terluka. Sementara di sisi lain, Shionne yang punya kemampuan penyembuhan, akan melukai siapapun yang menyentuhnya tanpa terkecuali. Posisi unik keduanya membuat Alphen menjadi satu-satunya manusia yang bisa menyentuh Shionne, sementara Shionne bisa terus menyembuhkan Alphen yang tak mengenal rasa sakit.
Sejak awal ia diperkenalkan, termasuk ragam video gameplay terbaru yang diusung, Tales of Arise memang hanya memperlihatkan sistem pertarungan 2 orang – dimana hanya Alphen dan Shionne yang terlibat di sana. Semuanya dibangun dengan narasi yang memang berfokus pada keduanya. Kondisi ini tentu saja memancing rasa penasaran kami, yang kami wujudkan pada pertanyaan di sesi Q&A soal sistem ini. Apakah ini berarti Tales of Arise hanya akan memuat karakter Alphen dan Shionne saja alih-alih sistem klasik 4 karakter ala seri Tales lawas?
Secara mengejutkan, Yusuke Tomizawa menolak untuk mengkonfirmasikan apapun terkait party members saat ini. Ia hanya memastikan bahwa akan ada lebih banyak karakter bergabung di masa depan mengikuti cerita dan formula khas Tales selama ini. Namun ia tidak mengkonfirmasikan apakah karakter-karakter ini akan langsung bergabung dalam format 4 orang khas Tales, ataukah ia tetap akan bertahan dengan sistem 2 karakter Alphen – Shionne yang mungkin sedikit dimodifikasi. Ia belum bisa berbicara banyak soal hal ini dan berjanji untuk berbagi lebih banyak detail di masa depan.

Tomizawa-san juga berbicara soal senjata istimewa milik Alphen yang disebut sebagai “Torch Flame Sword” yang seperti di trailer, memang berhasil ia ekstrak dari dada milik Shionne. Di sisi cerita, Torch Flame Sword memang mengusung kekuatan yang luar biasa, namun siap untuk membakar dan melukai siapapun yang menggunakannya. Hasilnya adalah luka bakar yang walaupun tidak dirasakan oleh Alphen, namun tetap berakhir harus disembuhkan oleh Shionne setiap saat. Kami juga sempat bertanya, apakah sistem ini juga akan diaplikasikan dalam bentuk gameplay, sebagai contoh, sistem damage over time setiap kali Alphen menggunakan Torch Sword ini, misalnya?

Lagi-lagi, Tomizawa-san menolak untuk memberikan konfirmasi apapun saat ini. Ia belum siap membicarakan apakah sistem luka seperti ini hanya akan terjadi di sisi cerita saja atau akan termanifestasi dalam bentuk gameplay itu sendiri. Satu yang pasti, ia mengakui bahwa ada beberapa hal yang memang harus mereka pikirkan lebih matang. Tidak hanya sekedar soal “Torch Sword” yang membakar ini saja, tetapi juga hal lebih sederhana, seperti sifat Alphen yang tidak bisa merasakan rasa sakit atau Shionne yang bisa melukai siapapun yang menyentuhnya. Untuk saat ini, kedua kondisi ini belum bisa dipastikan akan diterjemahkan ke dalam gameplay.

Menjawab pertanyaan wartawan lain, Tomizawa-san juga mengungkapkan alasan mengapa jeda rilis antara Tales of Arise dan seri Tales sebelumnya terhitung lama. Ia mengungkapkan bahwa membangun Tales of Arise itu sendiri, memang tidak mudah. Mereka kini harus belajar memaksimalkan engine baru (Unreal Engine 4) dan memastikan bahwa desain yang mereka usung memang tidak hanya menarik gamer penggemar seri Tales saja, tetapi juga mengundang gamer-gamer pendatang baru. Ada banyak hal yang harus dipikirkan, dari kebutuhan untuk membangun gaya visualisasi yang lebih mantap hingga memastikan rilis global yang terjadi secara bersamaan, yang notabene membutuhkan proses dubbing dan translasi yang tentu, memakan waktu.
Tales of Arise sendiri rencananya akan dirilis pada tahun 2020 mendatang, masih tanpa tanggal rilis pasti. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda termasuk gamer pencinta JRPG yang menantikan seri ini?