JagatPlay di TGS 2019: Menjajal Nioh 2!

Di awal eksistensinya, banyak yang melihat Nioh sebagai “klon” mati-matian Dark Souls yang sekedar menawarkan tema samurai Jepang di atasnya. Sebuah persepsi yang sangat bisa dimengerti mengingat game ini memang menjadikan tingkat kesulitan sebagai salah satu daya tarik utama. Namun bagi gamer yang menjajalnya, Nioh ternyata berbeda. Terlepas dari kemiripan dari tingkat kesulitan tinggi dan beberapa mekanik yang menyerupai Souls, ia tumbuh menjadi seri yang mampu menciptakan identitasnya sendiri. Salah satunya datang dari sistem looting yang lebih mirip Diablo, sistem pemurnian area berwarna hitam yang mendatangkan masalah tersendiri, hingga sistem pertarungan yang memungkinkan Anda mengakses serangan istimew tertentu. Nioh berbeda.
Dengan basis komunitas yang berhasil ia bangun, banyak gamer yang tentu menantikan kehadiran sang seri kedua yang memang sudah dikonfirmasikan Team Ninja dan Koei Tecmo beberapa waktu yang lalu. Sayangnya, terlepas dari hype yang tercipta darinya, Nioh 2 tiba-tiba “tenggelam”. Koei Tecmo tidak lagi berbagi informasi ataupun detail untuk waktu yang cukup lama, melahirkan gelombang rasa pesimisnya sendiri. Untungnya, bersama dengan event-event gaming raksasa yang sudah diselenggarakan, kita akhirnya punya gambaran lebih jelas soal apa itu Nioh 2 dan mengapa sekali lagi, ia tampil sebagai game yang menarik untuk diantisipasi.
Kami sendiri berkesempatan untuk menjajal puluhan menit demo game ini di ajang Tokyo Game Show 2019 yang lalu, mempelajari beragam mekanisme baru yang ia usung. Lantas, pantaskah ia untuk diantisipasi? Inilah impresi demo yang kami dapatkan di event gaming terbesar Jepang tersebut.
Apa itu Nioh 2?

Jika Anda tidak terlalu familiar dengan nama Nioh, Anda bisa menyederhanakannya sebagai produk “Souls-like” yang lahir dari tangan Koei Tecmo. Mereka sendiri menyebut genre ini sebagai “Sengoku Dark Fantasy” untuk merepresentasikan setting masa feudal Jepang dan pertarungan melawan para makhluk supranatural yang ia usung. Terlepas dari angka “2”yang ia usung, Nioh 2 sendiri sudah dikonfirmasikan sebagai seri prekuel dari Nioh 1. Salah satu perbedaan paling signifikan dibandingkan sang seri pertama adalah kehadiran sistem cipta karakter alih-alih karakter yang sudah fixed sesuai cerita ala seri pertamanya. Anda bisa menciptakan karakter wanita ataupun pria, lengkap dengan modifikasi bentuk wajah jika Anda menginginkannya.
Namun untuk urusan presentasi, setidaknya dari demo puluhan menit yang kami nikmati, Anda masih akan “terjebak” dengan dunia penuh rasa keputusan-asaan, kehancuran, dan kematian di dalamnya. Yang menarik adalah fakta di sepanjang demo ini kami tidak lagi berhadapan dengan kelompok samurai atau ronin yang sepertinya membanjiri seri pertamanya. Kami justru lebih banyak berhadapan dengan monster Yokai – sebutan untuk makhluk supranatural dari Jepang. Terbagi ke dalma beragam jenis yang kesemuanya mengusung animasi dan sifat serangan yang berbeda-beda, kebutuhan untuk mempelajari dan memprediksi gerakan mereka tetap akan kunci untuk tetap selamat di Nioh 2. Kami sendiri tidak bisa mengkonfirmasikan apakah memang musuh manusia dengan senjata memang “dibuang” dari seri ini.
Sementara untuk urusan cerita, Anda tetap akan mendapatkan “modifikasi” dari kisah sejarah Jepang yang kini dipermak sedemikian rupa untuk mengakomodasi pertikaian melawan para Yokai. Keoi Tecmo sendiri sudah mengkonfirmasikan soal kehadiran beberapa aktor dan aktris ternama Jepang yang akan ikut ambil bagian dalam cerita yang sepertinya akan berfokus pada sosok penting Toyotomi Hideyoshi yang ternyata bukan sekedar satu orang, melainkan dua orang yang berusaha menjalankan peran yang sama. Koei Tecmo sendiri masih belum membuka lebih banyak informasi terkait sisi yang satu ini.
Sementara untuk sisi presentasi, kualitas visualisasi yang ia usung masih pantas untuk diacungi jempol. Dengan framerate yang terhitung nyaman dan stabil, Anda masih akan menikmati pertempuran super dramatis yang penuh dengan senjata-senjata berdesain keren yang juga memiliki range dan efektivitasnya masing-masing. Sistem armor berbasis kelangkaan juga dipertahankan, yang juga tetap akan mengubah tampilan karakter saat Anda menggunakannya. Bersama dengannya pula, Anda juga akan bisa membedakan mana serangan yang memang hadir fisik, damage over time yang muncul karena serangan elemen, atau sekedar serangan yang Anda terima lewat angka-angka damage beragam warna yang muncul. Animasi serangan musuh dan build-up untuk serangan lebih kuat juga diwakili dengan animasi yang jelas dan di versi demo yang kami jajal, cukup bisa diprediksi.
Sayangnya, belum ada kejelasan bagaimana cara ia menangani sisi cerita atau apakah dunianya akan dipenuhi dengan NPC-NPC yang akan memberikan Anda misi sampingan atau tidak. Mengingat di versi demo yang kami jajal, ada satu jenis Yokai yang menunggu untuk diberi makan dan siap untuk menghadiahi item esensial yang beberapa di antaranya, bahkan bisa memperkuat status Anda secara permanen.