JagatPlay: 50 Musik Video Game Terbaik Satu Dekade (2010 – 2019)
Satu dekade hampir berakhir. Dengan ratusan game super keren yang lahir dari periode 2010 – 2019, tidak berlebihan rasanya untuk menyebutnya sebagai salah satu dekade terbaik di industri game. Video game tidak sekedar tumbuh menjadi industri hiburan mainstream yang angkanya terus meroket selama 10 tahun terakhir saja, tetapi juga tumbuh menjadi media yang tidak lagi sekedar datang untuk “bersenang-senang”. Pelan tapi pasti, bersama dengan performa yang menguat, ia kini menjadi media untuk berbagi cerita dan pesan yang lebih serius, yang dirancang bukan untuk sekedar menimbulkan kesenangan, tetapi juga diskusi dan emosi yang berbeda. Untuk urusan yang terakhir ini, tidak ada lagi elemen yang lebih efektif untuk melakukannya selain musik.
Maka harus diakui, selama 10 tahun terakhir ini, industri game dianugerahi begitu banyak musik-musik video game super menawan. Musik-musik memanjakan telinga ini memang esensial untuk membentuk identitas lebih kuat pada si video game dan tentu saja, membangun atmosfer yang tepat demi mendorong emosi yang kuat di titik cerita yang dianggap penting oleh si developer. Beberapa di antaranya bahkan akan terus tertinggal di hati dan memori Anda, yang berakhir membuatnya masuk ke dalam pemutar musik, fisik ataupun digital Anda dengan mudah. Dengan pergerakan video game menjadi media cerita yang mumpuni, musik pun jadi elemen yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata.
Oleh karena itu, ia menjadi kategori kedua yang hendak kami bahas dan rayakan untuk memperingati 1 dekade video game (2010 – 2019) selain kualitas game itu sendiri. Yang kami bicarakan di sini tentu saja bukan sekedar Original Soundtrack yang mengalun di dalam game itu sendiri, tetapi juga musik dan lagu pengiring ataupun lagu non-original yang diadaptasikan dan dihadirkan oleh sang developer ke dalam game dan membuatnya semakin populer. Tetapi tentu saja, pemilihan ini mungkin tidak sejalan dengan pilihan Anda, apalagi jika kita berbicara soal game-game yang library musik dan lagu yang ia usung, memang kesemuanya fantastis. Harus diingat, mengingat ini adalah artikel toplist kami, maka ia didasarkan pada preferensi pribadi kami yang juga terasosiasi kuat pada selera musik pribadi.
Jadi, musik video game mana saja yang kami anggap pantas menyandang predikat sebagai yang terbaik di antara yang terbaik selama satu dekade terakhir (2010 – 2019)? Berikut adalah versi JagatPlay:
Mass Effect 2 – Suicide Mission (Jack Wall)
Misi untuk menyelamatkan semesta, terutama bumi sebagai tempat tinggal dan asal muasal manusia memang bukan pekerjaan mudah. Pertempuran penuh pengorbanan yang di sisi lain juga diisi dengan companionship ini didukung dengan begitu baik lewat musik-musik fantastis Mass Effect 2. Namun kehadiran “Suicide Mission” lah yang membuat level kegentingan ini seolah teramplifikasi di momen yang tidak bisa lagi lebih tepat.
Bioshock Infinite – Will the Circle Be Unbroken (Courtnee Draper)
Menggabungkan cita rasa musik barat lawas dengan sebuah utopia kota di atas angkasa yang memanjakan mata, Bioshock Infinite memang banyak menawarkan lagu “tua” yang memanjakan telinga. Namun dari kesemuanya, “Will the Circle be Unbroken” memang menjadi yang paling istimewa. Dinyanyikan langsung oleh Elizabeth (Courtnee Draper) di salah satu momen paling personal dan emisional di dalam game, Anda bisa menangkap rasa frustrasi, kelembutan, dan harapan seorang Elizabeth di sesi gitar super singkat yang diisi dengan suara emas ini.
NeverDead – Never Dead (Megadeth)
Sebuah penghinaan tentu saja untuk menempatkan Megadeth, satu di antar empat band Thrash Metal terbaik di sepanjang sejarah di posisi terendah untuk kategori seperti ini. Pertama, menempatkannya dalam top 50 besar saja di mata kami, sudah jadi penghargaan tersendiri. Kedua? Bahkan musik cadas Megadeth tidak bisa menyelamatkan game sekelas NeverDead yang kami yakin, sebagian besar dari Anda sudah lupakan sebelum membaca artikel toplist kali ini. Seandainya saja mereka mengisi lagu untuk video game yang lain.
Detroit Become Human – Kara Main Theme (Philip Sheppard)
Meracik musik untuk sebuah game science fiction tentu bukanlah hal yang mudah. Selalu ada kebutuhan untuk menawarkan kesan futuristik yang jelas, namun di sisi lain, tetap mereprentasikan identitas kuat dari sisi cerita ataupun karakter. Hal tersebutlah yang berhasil dilakukan dengan Philip Sheppard dengan tema lagu utama untuk Kara dari Detroit: Become Human. Anda bisa memahami bahwa di tengah musik dengan elemen futuristik kental ini, ada “kehangatan” dan elemen manusiawi yang mewakili identitas seorang Kara dengan sempurna.
Resident Evil 7 – Go Tell Aunt Rhody (Michael Levine, Jordan Reyne)
Tidak ada lagi formula musik horror yang lebih efektif selain menggubah atau meracik sebuah musik anak-anak dan kemudian menyuntikkan keheningan atau distorsi sedemikian rupa hingga Anda bisa merasakan atmosfer misteri yang jahat menyeruak darinya. Hal inilah yang sepertinya berhasil dilakukan Resident Evil 7 dengan “Go Tell Aunt Rhody” yang terasa seperti lagu anak-anak di atas permukaan, namun mengusung lirik dan melodi yang cukup untuk membuat bulu kuduk gamer manapun, merinding.
Tetris Effect – Always Been, But Never Dreamed (Kate Brady)
Siapa yang mengira bahwa di satu titik dalam sejarah industri game, apresiasi terhadap sisi musik jusru datang dari sebuah game yang sama sekali tidak punya konotasi sama sekali dengan musik – Tetris. Namun konsep dan apa yang hendak dikejar Tetris Effect sebagai game yang menonjolkan sisi estetika dari presentasi visual dan audio memang menghasilkan beberapa musik fantastis yang pantas untuk dirayakan. “Always Been, But Never Dreamed” muncul sebagai lagu di level terakhir yang juga merupakan level tersulit Tetris Effect. Bukan hanya karena melodinya yang fantastis, ia juga didesain sedemikian rupa untuk melambangkan proses penjuangan Anda dan intensitas emosi yang hadir selama menempuh perjalanan Anda menyelesaikan Tetris Effect. Fantastis!
Bayonetta 2 – Moon River (Keeley Bumford)
Salah satu pendekatan musik unik yang selalu melekat dengan nama Bayonetta adalah bagaimana ia selalu diikuti gubahan lagu barat klasik yang melekat pada nama Sinatra. Di seri kedua, “Moon River” yang menjadi andalan untuk mewakili sensualitas sekaligus aksi garang seorang Bayonetta. Gubahannya sendiri memang terasa lebih modern. Namun suara sensual dan lembut Keeley Bumford benar-benar “menjual” versi Climax ini dan membuatnya terasosiasi manis dengan karakter penyihir yang selama ini kita kenal.
Assassin’s Creed IV Black Flag – Drunken Sailor (The Irish Rovers)
“Stasiun radio terbaik” adalah kata yang banyak dipilih gamer untuk menyebut puluhan Shanties – atau nyanyian para pelaut yang ditawarkan oleh AC IV: Black Flag. Menemukan bahwa kru kapal Anda menyanyi dengan penuh riang dan semangat untuk membangkitkan sedikit energi dan keceriaan selalu jadi momen yang menawan. Dari semua Shanties dengan kualitas mengagumkan tersebut, sulit rasanya untuk tidak jatuh hati pada “Drunken Soldier” yang konteks dan alunan-nya memang cocok untuk memecahkan heningnya lautan.