Desilets Salahkan Reviewer Game untuk Skor Jelek Ancestors

Reading time:
December 3, 2019
ancestors1 600x338 1

Berusaha mereka ulang perjuangan manusia sebagai sebuah spesies, terutama ketika tantangan terbesar hadir dalam bentuk sebuah dunia yang tidak bersahabat adalah apa yang hendak ditawarkan oleh otak Assassin’s Creed – Patrice Desilets dengan game terbarunya Ancestors: A Humankind Odyssey. Bahwa berjuang untuk bertahan hidup adalah tujuan utama, yang sayangnya dipresentasikan dalam level polish dan presentasi visual yang tidak bisa disamaratakan dengan game-game AAA. Hasilnya? Ancestors: Humankind Odyssey mendapatkan skor review yang tidak terlalu memesona dari beragam situs raksasa. Situasi yang membuat Desilets berakhir menyalahkan reviewer-reviewer game.

Dalam presentasi terbarunya, Desilets mengaku kecewa dengan skor Ancestors yang saat ini berada di angka 65 untuk Metacritic. Ia menyebut bahwa banyak orang berharap ia melahirkan sebuah game yang punya skala dan kualitas yang sama dengan Assassin’s Creed dan tidak melihat situasi studionya kini yang merupakan studio indie berisikan 35 orang pekerja saja.

ancestors 1
Desilets menyebut bahwa beberapa reviewer game berujung me-review Ancestors tanpa pernah memainkannya sama sekali.

Desilets juga menyalahkan beberapa reviewer game yang ia sebut berani mengeluarkan review game Ancestors tanpa pernah memainkannya sama sekali. Tuduhan ini ia sebut berdasar mengingat beberapa review berbicara soal api dan sistem naik kuda, sementara Ancestors tidak menawarkan kedua konsep tersebut sama sekali. Desilets merasa kesal dengan kondisi seperti ini.

Ancestors sendiri baru tersedia untuk PC dan akan meluncur untuk Playstation 4 dan Xbox One di tanggal 6 Desember 2019 mendatang. Bagaimana menurut Anda? Apakah tuduhan Desilets ini berdasar?

Source: GI.biz

Load Comments

PC Games

April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…

PlayStation

May 26, 2023 - 0

Wawancara dengan Hiroshi Takai & Koji Fox (Final Fantasy XVI)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Hiroshi Takai dan Koji Fox dari…
May 26, 2023 - 0

Menjajal Final Fantasy XVI: Kini Dewasa, Penuh Gairah!

Seperti apa impresi 4 jam pertama kami dengan Final Fantasy…
May 8, 2023 - 0

Review Horizon Forbidden West – Burning Shores: Playstation 5 Pamer Kekuatan!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Horizon Forbidden West – Burning…
April 18, 2023 - 0

Review Dead Island 2: Akhirnya Datang Juga!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Island 2? Apakah ia…

Nintendo

May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…