Techland: Gamer Tak Butuh Dunia Open-World yang Lebih Besar

Reading time:
December 18, 2019
dying light 2

Memesona di seri pertama dan sejauh ini memperlihatkan seri kedua yang menggoda, banyak gamer yang tentu saja menantikan gebrakan yang hendak ditawarkan Techland dengan Dying Light 2. Sejauh mata memandang, terutama lewat demo gameplay terakhir yang mereka lepas beberapa waktu lalu, ia memang terlihat menjanjikan. Konsep eksplorasi dan parkour Dying Light pertama dipertahankan, namun kali ini dengan sistem aksi konsekuensi lebih baik yang bahkan akan mempengaruhi cerita dan lokasi yang Anda temui. Bagi Techland sendiri, konsep game open-world tidak pernah lagi soal luas dunia tetapi isinya.

Hal tersebut diungkapkan oleh sang Creative Director – Tymon Smektala dalam wawancaranya dengan Xbox: The Official Magazine. Smektala menyebut bahwa ia yakin game-game open-world akan mulai bergerak dari luas dunia dan mulai berfokus pada kepadatan isinya. Ia juga yakin bahwa gamer sendiri tidak butuh dunia yang lebih besar, tetapi dunia yang punya kualitas dan level imersif yang jauh lebih baik. Smektala ingin performa platform generasi selanjutnya difokuskan untuk meningkatkan jumlah NPC, menciptakan lebih banyak variasi penampilan, ragam tingkah laku, dan tentu saja – animasi mereka alih-alih dunia yang sangat-sangat luas. Tentu saja, kesemuanya akan dipadukan dengan visualisasi yang mumpuni.

dying light 2 1
Techland menyebut bahwa gamer saat ini butuh dunia open-world yang padat isi, bukan lebih besar.

Dying Light 2 sendiri rencananya akan dirilis pada musim semi 2020 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Belum ada informasi resmi apakah game zombie open-world yang satu ini juga akan dilepas ke platform generasi selanjutnya atau tidak. Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda setuju bahwa game tidak butuh lagi menawarkan dunia lebih besar dan seharusnya berfokus untuk membuatnya terasa padat?

Source: Wccftech

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…