Pengembangan Skull & Bones Bermasalah?
Tidak semua ide yang di atas kertas terdengar menarik, terutama di industri game, akan pasti berakhir jadi produk komersial yang bisa Anda jajal di kemudian hari. Tidak sedikit proyek yang sudah dikembangkan selama bertahun-tahun, berujung dibatalkan untuk alasan tertentu, sebelum developer bergerak ke proyek selanjutnya. Namun tidak jarang pula game-game ini “bertahan” di limbo proses pengembangan tanpa kepastian. Bahwa ia sudah lama tidak berbagi banyak informasi baru, namun sang publisher tetap bersikukuh bahwa game tersebut masih eksis. Kaimat seperti ini sepertinya mendefinisikan game bajak laut dari Ubisoft – Skull & Bones.
Memanfaatkan konsep pertempuran kapal laut yang paling dicintai dari AC IV: Black Flag dan menjadikannya sebagai game berbasis multiplayer terpisah, Skull & Bones tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Ia dan Beyond & Good Evil 2 juga dipastikan tidak termasuk di dalam 5 game AAA yang akan dirilis Ubisoft sebelum April 2021 nanti.
Lots of reboots. Creative director left toward the end of 2018. It'll be a while for that one still
— Jason Schreier (@jasonschreier) February 6, 2020
Walaupun Ubisoft tidak banyak angkat bicara, namun informasi “orang dalam” dari jurnalis Kotaku – Jason Scheirer mengindikasikan masalah. Creative Director Skull & Bones dikabarkan sudah cabut dari tim pengembang sejak akhir tahun 2018 yang lalu. Lebih parahnya lagi? Game ini juga dikabarkan sudah berkali-kali di-reboot secara internal, yang berarti melewati proses pengembangan ulang berkali-kali.
Untuk saat ini, Skull & Bones memang masih belum mendapatkan informasi baru apapun, termasuk rencana rilis itu sendiri. Apakah ini berarti Skull & Bones akan berubah dari format awal yang sempat direncanakan? Apakah ia akan berujung jadi produk final yang akan kita cicipi di masa depan? Atau justru, berakhir dibatalkan? Kita tunggu saja nanti.