Post-Review Final Fantasy VII Remake: Visual Pemicu Doki-Doki!
Untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah JagatPlay, kami tertarik untuk mengeluarkan sebuah artikel post-review. Jika Anda sudah membaca review kami terkait Final Fantasy VII Remake dan pujian tinggi yang kami arahkan padanya, sepertinya Anda sudah memahami alasan yang mendasarinya. Benar sekali, karena keterikatan pada klausul NDA yang di satu sisi memberikan kami kesempatan untuk mencicipi dan menyelesaikan game dengan hype super tinggi ini, kami tidak bisa menyajikan banyak screenshot mengikuti format review kami pada umumnya. Padahal, secara visual, Final Fantasy VII Remake terlihat begitu memesona dari sisi visual. Oleh karena itu, artikel ini lahir.
Walaupun visualnya tidak bisa dibilang sempurna, mengingat beberapa tekstur resolusi rendah yang masih terlihat di beberapa lokasi terutama saat Anda melakukan proses eksplorasi, ia tetap menyajikan sisi presentasi yang memukau. Bahwa daya tariknya tidak hanya terikat pada model karakter yang mengalami proses modernisasi yang pantas dipuja-puji atau sekadar visualisasi senjata yang kini terlihat dikenakan sang karakter tergantung pada pilihan yang Anda ambil saja.
Daya tarik utama Final Fantasy VII Remake justru terletak pada cara Square Enix menjadikan teknologi ini sebagia pondasi untuk mendalami setiap karakter lebih dalam, melapisnya dengan lebih banyak kepribadian, dan membuat interaksi mereka menjadi jauh lebih hidup. Untuk tiga karakter wanita yang jadi fokus: Tifa, Aerith, dan Jessie, presentasinya siap untuk membuat jantung Anda berdetak kian kencang, apalagi ketika dipadupadankan dengan voice act Inggris yang memesona.
Maka izinkan kami untuk menyajikan kepada Anda segudang screenshot yang kami ambil dari sesi playthrough Final Fantasy VII Remake yang sepertinya siap untuk membuat banyak gamer, terutama mereka yang sempat mencicipi seri originalnya, untuk berakhir luluh sejak pandangan pertama.
RAW Screenshot
(4K dengan Playstation 4 PRO)
PERINGATAN: Anda yang berkeberatan dengan spoiler sebaiknya menghindari halaman-halaman screenshot setelah halaman 1. Walaupun beberapa hadir tanpa konteks, namun besar kemungkinan Anda bisa menangkap clue tertentu darinya.