Leaker TLOU II Terlacak, Bukan Orang Sony ataupun Naughty Dog!
Sudah bukan rahasia lagi bahwa plot game milik Naughty Dog dan Sony yang sangat diantisipasi tahun ini – The Last of Us Part II sudah bertebaran di dunia maya. Walaupun belum dipastikan bahwa plot yang tersebar ini akan berujung sama dengan plot yang tersedia di versi final yang akan meluncur di bulan Juni 2020 mendatang, namun ia cukup untuk membuat komunitas yang terpapar, untuk mulai membangun opini untuknya. Berita buruknya? Ada rumor dan speklulasi bahwa leaker plot The Last of Us Part II yang juga berisikan beberapa video dari versi pengembangan, merupakan orang Naughty Dog sendiri. Narasinya? Sang pelaku disebut-sebut geram karena ketidaksetaraan gaji yang ia dapatkan.
Narasi tersebut lah yang terus didorong di internet dan beragam situs sosial media. Namun yang terjadi? Ternyata rumor tersebut berujung omong kosong. Dalam pernyataan resmi mereka ke situs seperti Gamesindustry.biz dan Polygon, Sony menyebut bahwa mereka berhasil melacak sumber leak ini. Mereka memastikan bahwa sang tersangka utama bukanlah pegawai Sony Interactive Entertainment ataupun Naughty Dog itu sendiri. Sony menyebut bahwa proses investigasi masih berlanjut, oleh karena itu, mereka menolak untuk berkomentar lebih jauh.
Sentimen yang sama juga dibagi oleh jurnalis gaming ternama – Jason Scheirer yang kini berdiri di bawah bendera Bloomberg. Sempat menuliskan budaya crunch di Naughty Dog yang mengkhawatirkan, Scheirer menyebut bahwa ia sama sekali tidak pernah mendengar masalah kesenjangan gaji hingga persoalan gaji tidak dibayar di Naughty Dog. Yang terjadi malah sebaliknya, dimana Naughty Dog justru membayar lebih pegawai kontrak mereka yang selesai masa kontraknya di bulan Maret 2020 kemarin atas nama antisipasi COVID-19.
I have not heard anything about ND employees being underpaid (aside from perhaps QA, who are underpaid everywhere). In fact, ND contractors whose contracts ended in March got extra pay because of covid. Read this piece for a look at ND's actual problems: https://t.co/rGlFK9hHth
— Jason Schreier (@jasonschreier) April 30, 2020
Scheirer menyebut bahwa “bocornya” plot TLOU II bisa terjadi karena situasi Work From Home di masa karantina. Jika di kondisi normal, game yang dikembangkan tidak boleh keluar dari kantor masing-masing studio dan sangat dirahasiakan, kini kerjaan tersebut mau tidak mau harus dibawa pulang ke rumah. Situasi ini membuat konten game seperti TLOU II menjadi lebih rentan bocor karena satu ataupun dua hal.
The Last of Us Part II sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 19 Juni 2020 mendatang, eksklusif untuk Playstation 4.
Source: GamesIndustry.biz