Review The Last of Us Part II: Manifestasi Keindahan Dalam Kekerasan!

Reading time:
June 12, 2020
TLOU PART II

Digadang sebagai salah satu game terbaik dalam satu dekade terakhir, apa yang berhasil dicapai oleh Naughty Dog dengan The Last of Us memang pantas untuk dirayakan. Berangkat sebagai developer dengan game yang punya cita rasa kartun yang kental di awal eksistensinya, menuju game petualangan ala Indiana Jones yang menyeruak lewat aksi seorang Nathan Drake, tidak ada yang mengira bahwa Naughty Dog memiliki kapabilitas untuk tidak hanya meracik sebuah game survival horror yang solid saja, tetapi juga menaburnya dengan bumbu cerita dan karakter yang begitu memesona. Kini, menuju akhir masa hidup Playstation 4, sang seri kedua akhirnya bersiap untuk dilepas ke pasaran.

Anda yang sudah sempat membaca artikel preview kami sebelumnya, yang berfokus pada misi berburu Nora, tentu saja sudah memiliki gambaran yang lebih jelas soal apa yang hendak ditawarkan oleh The Last of Us Part II. Dibandingkan dengan seri pertama yang notabene harus mengakomodasi performa Playstation 3 yang terbatas di kala itu, fakta bahwa ia dibangun untuk Playstation 4 sebagai basis membuat The Last of Us Part II mampu menyuntikkan begitu banyak hal yang memukau. Dari sisi presentasi, kombinasi musik, kualitas visualisasi dunia yang meluas dan penuh detail, hingga sekadar animasi gerak dan serang yang akan membuat Anda terpukau sejak pandangan pertama. Namun seperti seri pertamanya, pada akhirnya kita akan kembali untuk sang sisi cerita.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Last of Us Part II ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah seri yang menawarkan manifestasi keindahan dalam kekerasan? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

 

 

 

(Review copy disediakan oleh Sony Interactive Entertainment Asia. Artikel ini TANPA SPOILER. Kami juga hanya diperbolehkan menyediakan screenshot dari Asset resmi – sehingga format review kali ini akan sedikit berbeda dengan review JagatPlay yang lain. Artikel untuk memamerkan kualitas visual The Last of Us Part II via ragam screenshot akan kami lepas dalam artikel “Post-Review” kami setelah tanggal rilis resmi)

 

 

Plot

The last of us part II jagatplay review 19
Seperti nama yang ia usung, The Last of Us Part II adalah sebuah kelanjutan cerita dari sang seri pertama, mengambil timeline 5 tahun setelahnya.

Keputusan untuk mengusung nama “Part II” sepertinya jelas mengindikasikan niat Naughty Dog untuk menjadikan seri kedua ini sebagai kelanjutan kisah dari seri pertamanya. Ini berarti kita akan kembali pada sosok Ellie dan Joel yang setelah seri pertamanya, kini hidup “damai” di Jackson.

Mengambil timeline 5 tahun setelah seri pertamanya, Jackson kini tumbuh menjadi kota dan komunitas ramai yang tidak lagi eksis untuk sekadar bertahan hidup, tetapi pelan tapi pasti mulai mewakili kembalinya peradaban manusia itu sendiri. Ia menjadi tempat yang aman untuk memadu kasih, membangun keluarga, dan memimpikan kematian di hari tua. Sebagai gantinya? Beberapa kelompok di dalamnya mengemban tugas berat untuk tidak hanya mengumpulkan beragam resource yang dibutuhkan, tetapi juga menjaga Jackson aman dari serangan para bandit dan Infected. Sebuah tugas yang juga harus dijalani Ellie dan Joel.

The last of us part II jagatplay review 11
Hidup damai dan berkontribusi di Jackson yang kini tumbuh menjadi komunitas yang aman, Ellie tidak pernah memprediksi mimpi buruk seperti apa yang menimpanya.
The last of us part II jagatplay review 18
Didasari dengan rasa benci dan dendam, ia memburu sebuah organisasi militia di Seattle – Washington Liberation Force (WLF).

Namun siapa yang mengira bahwa di satu hari yang diselimuti salju super tebal, patroli Ellie yang harusnya menjadi sebuah tugas ringan tanpa beban yang ia jalani bersama dengan Dina, berujung menjadi mimpi buruk yang tidak pernah ia kira harus ia lalui sebelumnya. Berujung menghasilkan duka yang tidak bisa ia sikapi dengan hanya ikhlas dan berbesar hati, rasa benci yang tumbuh di hati Elie kemudian berkembang menjadi aksi balas dendam yang di titik ini, mulai terasa seperti sebuah aksi bunuh diri. Ellie memutuskan untuk berangkat ke Seattle untuk memburu sebuah organisasi militia bernama Washington Liberation Force (WLF). Dan ia tidak akan berhenti hingga setiap dari mereka dihabisi.

Lantas, malapetaka seperti apa yang meninggalkan rasa benci tidak tertahankan di benak Ellie? Siapa saja yang hendak ia buru di WLF? Mampukah ia menyelesaikan misi balas dendam yang ia jalani? Semua jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan The Last of Us Part II ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…