Review CARRION: Menjadi si Mimpi Buruk!
Salah satu alasan mengapa video game menjadi salah satu media hiburan yang begitu diminati adalah kesempatan untuk bermain dan berperan menjadi seorang hero alias pahlawan. Ia memberikan sebuah kesempatan yang nyaris mustahil bisa Anda dapatkan di dunia nyata, dengan resiko seminim mungkin. Walaupun media lain seperti film misalnya seringkali mengangkat tema yang sama, namun kesempatan untuk menyelusurinya secara interaktif memberikan sensasi yang berbeda. Kerennya lagi? Proses kreatif yang melibatkan begitu banyak otak, terutama yang datang dari developer indie yang notabene butuh membuktikan diri, juga membuat formula ini senantiasa mendapatkan twist tersendiri. Seperti yang hendak ditawarkan oleh Phobia Game Studio lewat game terbaru mereka – CARRION.
Karena berbeda dengan game-game monster lain dimana Anda berperan sebagai pasukan militer atau survivor yang diperkuat dengan beragam senjata dan kebutuhan menyelesaikan puzzle untuk menundukkan si monster, CARRION justru meminta Anda untuk berperan sebagai si monster. Anda harus berperan sebagai si terror dalam bentuk gumpalan daging yang tidak hanya bergerak cepat dan lincah menyusuri celah-celah bangunan saja, tetapi juga tidak berkeberatan untuk mencabik-cabik tubuh Anda menjadi potongan kecil jika dibutuhkan. Kesemuanya dipresentasikan dengan visualisasi pixel art yang sepertinya, memang terasosiasi kuat dengan scene indie itu sendiri.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh CARRION? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang akan meminta Anda untuk berperan sebagai si mimpi buruk? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Dari sisi cerita, CARRION adalah sebuah game yang lugas. Tidak banyak membangun latar belakang cerita melalui cut-scene dan sejenisnya, Anda berperan sebagai sebuah gumpalan daging dengan kesadaran yang tiba-tiba terbangun di sebuah fasilitas misterius. Sisanya? Sepertinya sudah bisa Anda prediksi.
Sang gumpalan daging pun bergerak secara natural untuk tidak hanya mencari jalan keluar saja, tetapi juga mencari tahu lebih banyak soal fasilitasi dimana ia ditahan. Hadir sebagai teror yang begitu haus darah dan daging, fasilitas ini ternyata memuat beragam material yang bisa membuatnya tidak hanya tumbuh, tetapi juga membesar dan kian mengancam. Tentu saja, geraknya tidak akan berjalan semulus yang dibayangkan. Pemilik fasilitas juga mempersiapkan diri dengan beragam persenjataan untuk mempersiapkan diri di skenario mimpi buruk seperti ini.
Di beberapa titik cerita, Anda akan bertemu dengan sebuah fasilitas berisikan lubang raksasa dengan beragam kabel elektronik di sekitar. Jika dimasuki, Anda akan diberikan cuplikan memori soal sosok sang gumpalan daging sebelum ia berubah menjadi monster yang sama seperti yang Anda kendalikan saat ini. Pelan tapi pasti Anda akan mendapatkan gambaran latar belakang soal siapa ia, lore mengapa ia bisa tercipta, dan beragam jawaban misteri yang mungkin sempat mengemuka di benak Anda.
Lantas, apa yang sebenarnya dikejar oleh gumpalan daging ini? Seperti apa ancaman yang harus ia hadapi? Mampukah ia mengatasi setiap dari mereka? Anda tentu saja harus memainkan CARRION untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.