Fortnite “Ditendang” dari Google Play dan Apple App Store

Jika Anda berbicara soal Epic Games, maka akan ada tiga nama populer yang sepertinya melekat dengan perusahaan yang memiliki valuasi nilai sekitar 17 Miliar USD ini. Selain Unreal Engine yang kian populer sebagai basis game-game indie dan AAA, dan tentu saja Epic Games Store yang terhitung berhasil menggerus dominasi Steam selama satu dekade terakhir, mereka juga merupakan otak di balik game battle-royale super populer – Fortnite. Walaupun popularitasnya tidak segila beberapa tahun yang lalu, namun ia masih menjadi sumber uang fantastis untuk Epic Games. Sumber uang sama yang hendak mereka gunakan untuk mengganti kebijakan di pasar mobile.
Epic baru saja melakukan tindakan gila belum lama ini. Tidak ingin lagi sumber pendapatan mereka dipotong 30% oleh Google dan Apple di Fortnite versi mobile, mereka memutuskan untuk menyediakan opsi untuk membeli mata uang virtual “V-Bucks” secara langsung di dalam game. Ini berarti untuk setiap pembelian yang ada, uang akan langsung mengalir masuk ke Epic Games dan berujung jadi metode bypass potongan yang harus mereka keluarkan untuk Google dan Apple. Lebih gilanya lagi? Mereka juga menawarkan potongan diskon hingga 20% bagi gamer Fortnite yang tertarik menjajal opsi ini.

Tentu saja langkah yang diambil oleh Epic Games ini langsung memancing reaksi dari Google dan Apple sebagai penyedia sistem operasi untuk Fortnite Mobile. Keduanya memutuskan untuk “menendang” Fortnite dari App Store masing-masing karena dianggap menyalahi syarat dan ketentuan yang sudah mereka tetapkan sebelumnya. Tidak hanya berhenti di sekadar menghentikan peredaran Fortnite saja, Apple bahkan melayangkan tuntutan hukum ke Epic Games terkait masalah ini. Aksi yang juga dibalas Epic Games dengan melayangkan tuntutan hukum balik ke Apple, hal yang ternyata juga mereka lakukan ke Google.
Belum jelas bagaimana kasus ini pada akhirnya akan berakhir, namun satu yang pasti, Fortnite versi mobile kini tidak bisa lagi diunduh di Google ataupun Apple dan jika kasus ini terus berlanjut, juga berarti absennya update di masa depan. Bagaimana menurut Anda? Siapa yang sebenarnya “benar” di kasus yang satu ini?