10 Alasan Mengapa Legend of Legaia adalah JRPG Istimewa!

Apa kesamaan sebagian besar gamer yang saat ini jatuh cinta pada JRPG dan menantikan setiap proyek yang menyandang genre tersebut? Percaya atau tidak, fase awal dimana ia terasa seperti sebuah genre bodoh nan tidak masuk akal, yang benar-benar sulit untuk dinikmati. Hampir sebagian besar game JRPG datang menikmati game-game yang lebih “umum” seperti action dan platformer, hingga di satu titik, memberanikan diri untuk menjajal genre yang seringkali datang dengan visual di bawah rata-rata, sistem bertarung bergantian, cerita yang penuh dengan barisan teks, dan akhirnya sensasi petualangan yang tidak tergantikan. Banyak gamer yang berujung “gugur” sebelum jatuh hati padanya. Bagi mereka yang bertahan, JRPG menjadi hidangan nikmat yang selalu dinanti.
Dari begitu banyak judul JRPG legendaris, terutama yang sempat eksis di era Playstation pertama, terdapat satu nama JRPG yang setidaknya bagi kami, menjadi salah satu judul perdana yang membuat kami berakhir terikat dengan genre yang satu ini. Dikembangkan oleh developer yang sudah tidak lagi eksis – Prokion dan Contrail dengan Sony Interactive Entertainment sebagai publisher, kita tentu bicara soal sang legenda – Legend of Legaia. Sebuah judul yang begitu unik, berbeda, dan istimewa, hingga 21 tahun setelah ia pertama kali tersedia di pasar Amerika, otak kami masih sulit untuk melupakannya begitu saja.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kami memberikan sedikit tribute untuk game yang satu ini, sembari di sisi lain, menyimpan harapan besar bahwa di satu titik di masa depan, ada developer yang tertarik untuk mengeksplorasi judul ini kembali untuk pasar lebih modern. Mimpi untuk melihat sebuah game remaster atau remake tentu saja jadi doa yang dipanjatkan bersama dengan proses racik artikel yang satu ini. Anda yang belum pernah menjajalnya, tetapi tidak berkeberatan untuk menyelami game lawas berusia puluhan tahun. Karena pada akhirnya, Legend of Legaia memang istimewa. Apa saja yang membuat JRPG ini begitu spesial? Berikut adalah toplist versi JagatPlay:
Datang Bukan Karena Visual

Di era Playstation pertama, Final Fantasy VIII, setidaknya melihat fenomena yang terjadi di Indonesia di kala itu, bisa dibilang sebagai game JRPG yang paling populer. Alasannya? Gamer mungkin tidak mengerti soal sisi cerita atau sistem Junction-nya yang kompleks. Popularitasnya semata-mata dibangun oleh kualitas FMV yang di era-nya memang terlihat mengagumkan, yang juga diperkuat dengan desain karakter yang tampan dan cantik.
Di sisi yang lain, Anda bertemu dengan game seperti Legend of Legaia – sebuah game JRPG yang memuat model karakter bak buntalan daging yang dijahit menjadi manusia pada saat proses eksplorasi. FMV yang ia usung juga bisa dibilang memesona, apalagi dengan kontras warna dan model karakter yang buruk. Di atas kertas, Legend of Legaia adalah sebuah “resep mimpi buruk” untuk menarik gamer ke JRPG. Namun percaya atau tidak, banyak yang tetap bertahan, jatuh hati, dan menyimpan game ini ke dalam otak mereka dengan memori yang indah. Apa yang terjadi? Mengapa hal ini mungkin? Bagaimana mungkin game dengan visual “sampah” seperti ini bisa tumbuh menjadi legenda bagi banyak gamer? Kami pun penasaran. Satu yang pasti, ia menimbulkan apresiasi tersendiri.
Penuh Rahasia

Di era sebelum internet menjadi bagian tidak terpisahkan dari dunia modern, game-game seperti Legend of Legaia adalah salah satu game JRPG dengan “tantangan” ekstra, apalagi jika Anda memang ingin menyelesaikan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin. Majalah game lokal dan sesekali perjalanan ke warung internet bertaraf mahal untuk ukuran siswa harus dilakukan untuk mengunjungi halaman FAQ atas nama mengejar semua rahasia yang tersedia di Legaia. Karena tidak main-main, ia menawarkan cukup banyak konten untuk dieksplorasi, dari Genesis Tree (pohon yang harus Anda bangkitkan di cerita) rahasia, pertarungan boss rahasia, hingga item unik yang akan memungkinkan Anda untuk menyerang musuh dengan point diskon belanja yang sudah Anda kumpulkan. Eksplorasi akan terasa manis di sini.
Sol Tower

Ada banyak game JRPG di luar sana yang biasanya menyediakan sebuah area “casino” sebagai salah astu lokasi yang bisa dikunjungi, yang biasanya diisi dengan begitu banyak mini-game menyenangkan. Dari semua game JRPG di era Playstation pertama, lokasi yang ditawarkan oleh Legaia via Sol Tower harus diakui merupakan salah satu yang paling istimewa. Ada kesempatan untuk menikmati banyak konten berbeda di sini, dari sekedar slot machine, mesin arcade berisikan game fighting, hingga arena pertarungan melawan ragam monster. Satu yang fantastis adalah fakta bahwa item-item yang bisa Anda perebutkan dan dapatkan lewat sistem kumpul poin di sini benar-benar tampil berharga. Sebegitu berharganya, hingga tidak rasional untuk melewatkannya begitu saja, membuat Anda berujung menghabiskan cukup waktu dengan Sol Tower. Frustrasi? Untungnya tidak. Walaupun kami sudah lama tidak menjajalnya, namun di memori saat toplist ini ditulis, mengasosiasikan kata Sol Tower dengan sesuatu yang positif.
Desain Boss Cadas

Sekali lagi, ketika Anda mencicipi Legend of Legaia, karakter yang Anda temui dari proses ekplorasi akan terlihat seperti balok-balok daging yang dijahit untuk terlihat seperti manusia. Apresiasi pada desain karakter yang seharusnya baru akan terjadi ketika Anda memasuki scene bertarung dan menemukan transisi visual karakter menjadi ukuran sebenarnya, lengkap dengan detail equipment yang mereka usung. Pada saat inilah, Anda akan bisa menikmati desain-desain fantastis musuh yang Anda temui, terutama dari pihak boss yang akan Anda lawan. Lihat saja bagaimana si “tua tua keladi” yang satu ini datang dengan set armor lengkap dan pedang besar yang terlihat mengancam. Atau bagaimana Anda bisa melihat transformasi salah satu antagonis utama – Songi yang dari satu pertemuan ke pertemuan setelahnya, terlihat semakin berbahaya.